Lily, itu nama akrabnya. Lily Orelia Kenzie adalah seorang fashion designer muda yang sukses di negaranya. Hasil karyanya bahkan sudah menjadi langganan para kalangan atas. Dia juga pernah menerima tawaran menjadi salah satu designer yang mewakili n...
Azlyn dengan telaten membilas dan menggosok tubuh kecil Cairo di dalam bathtub. Sesekali dia mengusap pelan memar yang berada di punggungnya, membuatnya mengepal kuat tangannya menahan segala emosi yang sedang dia rasakan.
"Mama, I'm okay." Ucap Cairo penuh keluguan menatap Azlyn.
"Apa mereka sering melakukan ini padamu?" Cairo menaikkan bahunya tanda tak yakin.
"Sesekali. Tapi akhir-akhir ini Dion selalu menggangguku dengan berlebihan. Sebagian besar aku yang lebih dulu mendorongnya, jadi aku juga salah, ma." Azlyn menatapnya lurus.
"No, Aro. Jika seseorang sudah menyakitimu secara fisik maupun verbal, kau sangat berhak untuk membela diri. Jangan takut, kamu tidak salah. Aku akan membelamu mati-matian dengan sadar, tapi hanya dengan catatan bahwa kau melakukan itu untuk membela dirimu, bukan untuk menindas yang lemah, mengerti?"
"Mengerti mama!" Sahutnya merasa lega kali ini. Ternyata begini rasanya dibela dan di lindungi, rasanya sangat ringan hingga membuatnya ingin terbang. Mengetahui Azlyn akan selalu berada di belakangnya membuatnya semakin berani menghadapi dunia, walaupun tanpa figur sang ayah.
"Anak pintar. Hengky sudah menunggu di bawah, aku dengar nenekmu ulang tahun hari ini. Aku sudah menyiapkan sesuatu untuk kamu bawa pada nenekmu. Maaf aku tidak bisa menemani karena aku harus pergi untuk menyetok bunga-bungaku yang lain di luar kota." Alibinya dan Cairo mengangguk paham.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
~
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Theo dan Rendy berjalan beriringan menuju lobby gedung pencakar langit tempatnya bekerja. Gedung yang sangat tinggi bercat hitam pekat dan memiliki 65 laintai itu terlihat mencolok di pagi hari. Para pegawai yang berpapasan dengan pimpinan mereka secara otomatis langsung menyapa dan memumbungkuk kecil penuh sopan dan hormat.
Pembawaan pria dewasa nan elegant terpancar di setiap langkahnya. Siapa yang tidak terpesona olehnya?
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
