15

12.5K 1.3K 8
                                    

Didalam kamar mewah, dibawah kelambu putih sosok remaja cantik yang tengah berbaring diatas ranjang mewah dengan selimut sutra yang lembut, perlahan sosok itu mulai membuka matanya perlahan.

Aidan menerjab kan matanya perlahan, hal pertama yang ia lihat adalah langit kamar yang mewah dihiasi oleh lampu gantung kristal.

"Ck, Angelina sialan! "

[Tuan akhirnya anda sadar, huhuu]

"Kemana saja kau sistem! Kenapa kau menghilang beberapa hari ini? "

[Saya lagi melakukan update sistem tuan, sekarang saya sudah bisa memunculkan wujud saya dan bisa menemani anda]

Tak lama munculnya seekor ular putih kecil yang merayap dipergelangan tangan Aidan.

[Bagaimana tuan? Apa anda suka dengan bentuk baru sistem]

"Yahh... Kau sangat menggemaskan, mulai sekarang namamu kei".tak lama setelah itu terdengar ketukan pintu.

Tok.. Tok.. Tok..

" huwaa... Tuan akhirnya anda sadarr! Anda ingin apa tuan, apa anda membutuhkan sesuatu! Katakan kepada saya tuan saya akan mengambil apa yang anda mau, akh saya akan memangg-"

"Ssth.. Diamlah! Kau membuat ku pusing dengan suara ocehan mu! " Aidan menatap pelayan tersebut dengan kesal.

"Maafkan saya tuan! Saya hanya terlalu senang akhirnya anda sud-"

"Diam!, sekarang jawab pertanyaan ku, sudah berapa lama aku tertidur! " Aidan memotong ucapan pelayan tersebut, ia ingin tahu berapa lama ia tertidur.

"Anda tertidur sudah 5hari tuan, bahkan yang mulia raja dan putra mahkota sering menjenguk anda saat anda tertidur tidak sadarkan diri"

Aidan terdiam mendengar penuturan pelayan tersebut, 5 hari? Heh bukannya ia merasa baru tidur sebentar.

"Baiklah terimakasih, sekarang dimana raja berada" Aidan ingin menemui raja Theo untuk meminta imbalan ya dan kembali melanjutkan perjalanannya menjelajahi dunia ini.

"Apa anda ingin menemui raja, Tuan? "

Aidan mengangguk dan meminta pelayan tersebut menuntun ya untuk menemui sangat raja.

"Baiklah tuan, saya akan menghantarkan anda menemui beliau, mari tuan"

Aidan berjalan mengikuti pelayan tersebut, kini tengah berdiri didepan ruangan tempat sang raja berada. Setelah mendapatkan izin masuk, Aidan langsung melangkahkan kaki dan memasuki ruangan tersebut.

Aidan dapat melihat raja yang tengah duduk didepan meja yang penuh dengan berkas yang Aidan sendiri tidak tahu dan terdapat juga keberadaan putra mahkota dan dua bangsawan yang Aidan tidak ketahui.

"Ah tuan Aidan akhirnya anda sudah sadar! Duduklah disofa sebentar tuan, saya akan memanggil pelayan untuk menyeduh teh untuk anda" ucap sang raja yang diangguki Aidan.

Kini Aidan duduk dengan tenang sembari menikmati teh yang disediakan untuknya.

"Langsung saja, aku ingin menagih janjimu, aku telah menyembuhkan putra mu maka tepatilah janjimu" ucap Aidan tanpa basa basi.

"Hahaa... Baiklah baiklah sesuai perkataan ku, anda boleh meminta apapun sebagai imbalannya" ucap raja Theo

"Aku ingin permata Grentsi'el"

Mendengar permintaan Aidan semua orang yang beradah disana terkejut akan permintaan Aidan.

"Apaaa!!" Ucap serentak mereka semua

Raja Theo terdiam sejenak, memikirkan permintaan Aidan, ia bimbang antara memberikan permata Grentsi'el kepada Aidan atau tidak, pasalnya permata Grentsi'el adalah permata turun temurun dan itu adalah salah satu pusaka kerajaan Amoraxe. Walaupun tidak memiliki efek apapun namun benda itu sudah menjadi benda leluhur, namun jika tidak ia kasih itu sama saja dengan melanggar ucapannya dan itu melukai harga diri ya, ia dikenal sebagai raja yang taat akan janji ya.

Aidan berdecak melihat respon raja Theo yang tengah bimbang. " jika kau tidak bis-" ucapan Aidan terpotong oleh sang putra mahkota.

"Baiklah.. Jika anda menginginkan permata tersebut, kami akan memberikannya kepada anda" ucap putra mahkota yang diangguki oleh raja Theo

Kedua bangsawan yang masih berada disana diam diam mengepalkan tangannya namun masih dapat tertangkap oleh penglihatan tajam Aidan.

Aidan diam diam bersmirk dan menormalkan raut wajahnya kembali. "Baiklah aku tunggu hadiahnya, kalau begitu aku akan kembali beristirahat" Aidan berdiri dari duduknya.

Sebelum keluar Aidan sempat mengucapkan bebrapa kata yang membuat mereka terdiam.

"Ah yah satu lagi, hati hatilah... Terkadang anjing yang jinak juga tetap bisa menggigit tuanya" setelah mengucapkan kalimat tersebut Aidan berjalan santai menuju kamar tempat istirahat ya, meninggalkan raja Theo yang masih mencerna ucapan Aidan barusan.

"Apa maksudnya?.. Anjing jinak yang menggigit tuannya?Apa ada yang mencoba berkhianat kepadaku? " batin raja Theo
.
.

Tbc
V

ote and comment

adventure || Aidan [BL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang