61

3.1K 302 36
                                    

Clod ga jadi berhentiin ini cerita, cuman sebagai gantinya clod bakal up seminggu sekali. Jujur meskipun sih plagiat udah gada tetap aja sakit hati! Itu aja













































































Kini hari yang ditunggu tunggu oleh seluruh rakyat kerajaan Amoraxe yaitu hari dimana hukuman penggal dilaksanakan sekaligus hari perayaan pesta rakyat yang rutin diakan setahun sekali sebagai bentuk rasa syukur kepada para dewa yang telah melimpahkan hasil panen mereka.

Alun alun ibu kota kerajaan Amoraxe kini sudah dipenuhi oleh seluruh orang yang ingin menyaksikan secara langsung hukuman bagi keluarga bangsawan bergelar viscount. Banyak para rakyat merasa senang dengan hukuman keluarga bangsawan tersebut lantaran keluarga Geraldine yang selalu bertindak semena mena kepada rakyat biasa seperti mereka dan tak segan melakukan kekerasan jika tak sengaja bersentuhan meskipun hanya seujung kuku saja.

Bisik bisik mulai terdengar, baik itu dari kalangan rakyat biasa hingga para bangsawan yang juga ikut hadir untuk melihat eksekusi keluarga Geraldine atau hanya sekedar mengikuti festival mulai membicarakan tentang berbagai macam keburukan keluarga tersebut dan ada juga yang membicarakan tentang pangeran kecil mereka yang akan ikut serta dan itu membuat mereka merasa senang karena bisa melihat keindahan kerajaan Amoraxe. Visual Aidan yang seperti dewa yang turun kebumi untuk memberikan berkat kepada mereka membuat siapa saja akan menyukai sosoknya ditambah saat acara penobatan Aidan tempo lalu yang dimana saintes agung kerajaan suci bahkan sampai berlutut dihadapan Aidan dan jangan lupakan dengan Aidan yang dapat melakukan sihir pemanggil alam yang dimana sihir tersebut termasuk ke dalam golongan sihir langkah dan paling susah untuk dikuasai.

"BERI JALAN UNTUK ANGGOTA KERAJAAN"

"Hormat kepada anggota kerajaan"

Kini seluruh anggota kerajaan telah tiba ditempat eksekusi yang akan dilaksanakan termasuk juga dengan Aidan yang turut hadir dan juga dengan Eliana yang berdiri dibelakang Aidan, gadis bersurai pink tersebut memasang wajah datar andalannya saat seluruh mata mengarah kepadanya yang berjalan dibelakang Aidan.

"Aku Raja tanah Amoraxe dengan ini menyatakan hukuman bagi keluarga Geraldine akan dilangsungkan dengan bukti kesalahan kesalahan yang telah terkumpul atas kasus pengkhianatan dan juga percobaan pembunuhan terhadap anggota kerajaan. DENGAN INI AKU MENYATAKAN HUKUMAN PENGGAL"

suara sorakan tepukan tangan mulai terdengar nyaring serta umpatan makian yang selalu terdengar mengarah kearah keluarga Geraldine yang kini sudah siap untuk melaksanakan hukumannya.

Algojo dengan pedang besarnya dengan sekali tebasan yang membuat kepala Seluruh keluarga Geraldine terpisah dari tempatnya, suara sorakan tepukan tangan terdengar dari para rakyat yang bersuka cita dan merayakan kemeriahan festival.

"Pangeran kecil terimalah daging panggang saya, ini saya buat special untuk anda"

"Yah pangeran terima juga pie apel saya"

"Pangeran kecil terimalah pemberian saya"

"Pangeran kecil"

"Pangeran"

Kini Aidan dikerubungin oleh para pedagang yang saling memberikan dagangan mereka kepada Aidan dan Aidan dengan sukarela menerima seluruh pemberian para pedagang tersebut, yah sangking banyak nya yang diterima oleh Aidan membuat para babunya kewalahan membawanya. Arthur, Darrel dan Eliana beserta Lucas si tangan kanan raja juga ikut membantu membawa seluruh pemberian para rakyat untuk pangeran kecil mereka.

"Astaga kalian tidak perlu memberikan dagangan kalian kepadaku, tapi karena kalian memaksa maka akan ku terima" ucap Aidan yang mencoba menolak namun tangannya tak berhenti mengambil dan menerima seluruh hadiah yang diberi untuknya.

Melihat kedekatan Aidan dengan para rakyat yang saling memberi hadiah membuat ke4 babu Aidan menghela nafas, terkhusus Darrel yang ingin berduaan dengan Aidan harus gagal lantaran Aidan yang terlalu populer dikalangan bangsawan maupun para rakyat biasa dan juga beberapa hama pengganggu yang selalu mengikuti nya dan Aidan sehingga rencana untuk berduaan dengan Aidan harus gagal.

Suasana yang tadinya ramai kini menjadi hening dan juga terdapat kerumunan yang membuat Aidan penasaran dengan apa yang terjadi.

"Apa yang terjadi disini"

"Tidak tahu tapi sepertinya bangsawan yang menindas rakyat kembali"

"Ah benarkah kalau begitu mari kita lihat, siapa tau cukup menghibur"

Aidan yang mendengar pembicaraan dua gadis bangsawan yang saling berbisik dengan volume yang sedikit keras dan Aidan yang memang sudah penasaran langsung membela kerumunan untuk melihat apa yang sebenarnya terjadi, dengan tubuh kecilnya ia berhasil menyelinap disela sela kerumunan manusia dan akhirnya berhasil membela lautan manusia hingga mata nya melebar sempurna.

"KAIRUSS"

"SIALAN APA YANG KAU LAKUKAN BAJINGANN!"

"P-pangeran.. "

Aidan mengabaikan ucapan pria yang dia yakinin sebagai bangsawan, terlihat dari cara pakaiannya yang sangat mencolok.

Kini Aidan mengangkat tubuh kecil Kairus yang dimana terdapat berbagai macam luka dan darah, Iris biru laut tersebut menatap tajam kearah pria didepan nya.

"P-pangeran apa yang anda lakukan! Lihatlah pakaian mahal anda jadi kotor karena rakyat jelata itu" ucap pria bangsawan tersebut tanpa mengetahui bahwa nyawanya bisa saja melayang

"Coba kau ulangi sekali lagi perkataan mu barusan"

"Liatlah pangeran pakaian anda jadi kotor karena bocah sialan itu, bahkan ia juga mengotori sepatu mahal saya! Rakyat jelata sangat merepotkan. Saya benar kan pangeran"

Bagai api yang disiram bensin, wajah Aidan mulai menggelap seiring dengan keluarnya aura es miliknya dan membuat suasana ditempat tersebut menjadi sangat dingin dan juga menyesakkan akibat tekanan yang tinggi.
Arthur dan yang lainnya yang berhasil membela kerumunan manusia tersebut dibuat terdiam saat merasakan tekanan yang menyesakkan. Aura yang mengintimidasi ini sungguh familiar dan sedetik kemudian ia membulatkan matanya. Aura ini adalah milik Aidan saat sedang mode marah dan jika suara hati yang buruk maka ia tanpa sadar akan mengeluarkan aura yang bisa saja membunuh manusia.

Iris kuning keemasan tersebut memicing memfokuskan penglihatannya, ia melihat Aidan yang tengah memasang wajah datar dengan mata yang menatap tajam pria yang tengah berlutut akibat tak sanggup menahan aura yang Aidan keluarkan dan sosok kecil yang berada di gendongan Aidan. Rambut hitam legam, Iris merah semerah ruby dan kulit putih. Kairus! Sih bocah yang selalu berada disisi Aidan dan juga saingannya dalam mengambil perhatian Aidan.
Beberapa hari tidak bertemu dengan bocah tersebut membuat ia merasa saingannya berkurang namun kini bocah tersebut malah kembali lagi namun kali ini kondisinya cukup memprihatinkan, tubuh kecil yang dipenuhi memar dan kulit putih yang sudah tertutup oleh luka dan darah. Namun ekpresi wajahnya tetap datar tapi saat bersama Aidan seketika wajahnya menjadi memelas dan terlihat tersakiti seperti bocah pada umumnya, Arthur jadi curiga jika ia adalah bocah atau bocah jadi jadian.

Saat tengah fokus memikirkan tentang identitas bocah bermata merah tersebut mata Arthur membulat sempurna saat melihat Aidan yang sudah siap menebaskan pedangnya kearah pria bangsawan didepannya.

"Tidak! Aidan tunggu! "

Wushh! Duarrr!

"Uhuk! Uhuk! "


Tbc

Vote and comment

adventure || Aidan [BL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang