45

6.5K 641 18
                                    

Samar samar Aidan mendengar suara ribut dari luar kamarnya, Aidan dengan pelan melepaskan pelukan kairus dan berjalan kearah untuk melihat keributan apa yang terjadi, ia seperti merasa tak seperti biasanya yang dimana pavilium tempat ia tinggal yang sunyi dan tenang kini terdengar suara keributan.

Aidan yang memang menyukai suasana tenang tentu merasa terganggu dengan keributan yang ada dan berakhir ia harus mengeceknya sendiri.

Aidan mengerutkan dahinya saat ia membuka pintu kamarnya hal pertama yang iri biru tersebut liat adalah banyak nya perajurit serta para pelayan yang berlarian seperti mencari sesuatu dan suara langkah kaki mereka yang bersentuhan dengan lantai menghasilkan suara yang cukup mengganggu bagi Aidan.

Aidan melihat Marry pelayan yang bertugas melayaninya dan mengurus pavilium tempat ia tinggalin pun terlihat panik dan mengacak acak semak semak dan tampat tempat lainnya.

"Marry kau sedang apa? Kenapa semua terlihat sangat panik dan ribut! Tidak tahukah jika suara langkah kaki kalian mengganggu waktu tidurku!"

"Ck! Diamlah bodoh! Tidak tahukah kau jika kami semua tengah panik dan mencari kemana keberadaan pangeran kecil kami dan kau malah enak enaknya tidur! " Aidan menatap tanpa ekpresi kearah Marry yang tak sadar sama siapa sekarang ia menjawab, Aidan juga mengerutkan dahinya setelah mendengar ucapan Marry.

Ia hilang? Bukannya ia berada dikamar yah kenapa mereka mencarinya. Ahh yah selain memiliki tubuh dan wajah sempurna yang dilengkapi oleh otaknya yang jenius dan bakatnya yang luar biasa plus minus nya sisi pemalas, Aidan juga memiliki kebiasaan lainnya yang dimana ia mudah melupakan hal hal yang menurutnya tak penting seperti sekarang, ia bingung apa yang sedang terjadi dan kenapa mereka mencarinya padahal ia baru bangun tidur dikamarnya.

Merasa tak mendapatkan respon balik, Marry membalikkan badannya dan membulatkan mata dan mulutnya melihat Aidan yang tengah berdiri dengan tangan didagu nya berpose tengah memikirkan sesuatu.

"PANGERAN KECILLL!! AKHIRNYA SAYA MENEMUKAN ANDA! HUWAAA!! " Aidan yang tadinya tengah melamun memikirkan apa yang telah ia lewatkan dan lupakan dibuat terkejut sejadi jadinya mendengar suara toa rusak milik Marry yang berteriak tepat didepannya.

Suara teriakan Marry juga sampai terdengar oleh Arthur yang tengah berada di taman istana mencari keberadaan Aidan, jarak taman istana dan pavilium Aidan itu cukup jauh seperti 100km jadi bisa dibayangkan sekeras apa teriakan Marry.

Karena teriakan maut Marry membuat pavilium Aidan kini telah dipenuhi oleh lautan manusia, Arthur dan Darrel yang mendengar suara Marry mereka langsung berlari kearah tempat Aidan dengan nafas yang terpatah patah dan juga pedang dikedua tangan mereka yang siap menebas siapa saja.

"Huwaa.. Tuan kuu... Hiks.. Anda hiks., dari mana huwa.. S-saya takut anda menghilang lagi.. J-jika anda menghilang siapa yang akan mengurus bumi ini lagi huwaa.. Saya tidak mau lagi.. Hiks" dan kini Eliana memeluk erat tubuh Aidan, Aidan yakin pakaian nya sekarang sudah dihiasi oleh air mata dan ingus Eliana yang menempel dipakainya.

Arthur menarik kerah gaun Eliana sehingga pelukan mereka terlepas, Eliana merasa tak terima dengan perilaku Arthur yang seenaknya menarik dirinya. "Heh! Jangan peluk peluk Aidan! Liat pakaian nya jadi kotor akibat air mata lebay mu dan ingus mu! " Eliana melotot dan menatap tajam Arthur, "heh! Lepaskan! Arghh! Tuann tolong huwaa!! " Gadis berambut pink tersebut terus memberontak dan memanggil manggil Aidan namun dicuekin oleh sang empun.

Aidan yang merasa pusing kini semakin pusing yang dimana Darrel memutar mutarkan tubuhnya kekanan dan kekiri dengan wajah yang khawatir.

"kau tak apa kan! tidak ada yang luka kan! ayo kita periksa ketabib! Aidan heii jawab aku Aidan! Kau tak sakit kan Aidan ay-"

"STOPP!! Kalian semua membuatku semakin pusing! Dan kauu! Uhg.. Hah! Sudahlah! Kalian semua tinggal kan aku sendiri"

Tanpa kata Darrel langsung mengakat tubuh kecil Aidan ala bridal style membawanya kedalam kamar Aidan yang terdapat kairus yang tengah terduduk dengan kei yang berada dipelukannya, Darrel tak memperdulikan itu ia lebih memprioritaskan kondisi Aidan yang mengeluh pusing, dengan lembut Darrel meletakkan tubuh pria yang lebih kecil dari nya tersebut diatas kasur lembut milik Aidan.

"Cepat periksa pangeran! " saat para tabib ingin memeriksa kondisi Aidan, Eliana sudah lebih dulu duduk disamping Aidan dan mulai menyembuhkan Aidan. Darrel sendiri tak peduli, ia hanya ingin pria mungilnya tak merasa sakit lagi.

Sedangkan kairus memasang wajah dinginnya saat ia melihat miliknya berada digendongan pria lain, ia mengepalkan tangan mungilnya dan menahan amarahnya, kei yang berada digendongan kairus hanya menghelas nafas melihat pasangan Tuannya yang tengah cemburu tersebut.

[Ck.tak pernah berubah selalu saja cemburuan]

Ular putih tersebut melompat dari gendong kei dan mendarat diatas tubuh Aidan dan kembali melingkar dan tertidur pulas.





Tbc

Vote and comment

adventure || Aidan [BL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang