53

4.9K 498 34
                                    

Aidan terdiam memikirkan ucapan Angelina, ia dan Angelina adalah satu? Tunggu bagaimana itu bisa terjadi? Aidan menatap wajah Angelina, kali ini tak ada lagi wajah sedih dan hanya terlihat wajah datar tanpa ekspresi diwajah Angelina.

Saat Aidan ingin menanyakan maksud dari perkataan Angelina, tubuhnya perlahan mulai transparan dan menghilang, "akh! Tunggu heii! Angelina sialan! jelaskan maksud perkataan muu!! Angelina!! "

Tubuh Aidan perlahan menghilang dan setelah kepergian Aidan datanglah sosok misterius yang menghampiri Angelina, sedangkan Angelina yang sudah mengetahui kedatangan sosok tersebut hanya dapat menundukkan kepala nya,

"Kau sudah melanggar aturan, Angelina."

Angelina sendiri hanya menundukkan kepalanya dan tak menjawab, ia memang salah Karena telah melanggar aturan namun ia juga terpaksa.

"Saya mengakui kesalahan saya tuan, saya siap menanggung hukuman saya" sosok tersebut hanya menghela nafas kemudian menghilang begitu saja, sedangkan Angelina yang melihat sosok tersebut menghilang tanpa memberikannya hukuman tentu saja senang namun kesenangan itu tak bertahan lama sesaat dirinya terkena satu sambaran kilat yang menghantam tubuhnya, ahh padahal ia sudah berharap tak mendapatkan hukuman huhuu..

Sedangkan Aidan kini sudah berada di meja makan yang sudah terisi oleh anggota kerajaan dan tamu penting yang memang masih berada di Kerajaan Amoraxe.

Suasana meja makan terasa dingin dan sesak yang membuat siapa saja yang berada diruangan tersebut merasakan kesulitan bernafas maupun bergerak dan itu semua disebabkan oleh tekanan kekuatan Aidan.

Suasana hati Aidan yang sedang buruk diakibatkan dirinya yang tak mendapatkan jawaban dari Angelina membuat suasana hatinya menjadi buruk dan itu mengakibatkan dirinya yang tanpa disadari telah mengeluarkan aura tekanan yang menyesakkan.

Raja dan Ratu yang melihat keadaan pangeran kecil mereka yang mengeluarkan aura suram menjadi bingung, pasalnya sejak awal Aidan memasuki ruang makan ia selalu memasang wajah datar tanpa ekspresi dan aura yang ugh!

Bukan cuma raja dan ratu saja yang penasaran, seluruh orang yang berada diruangan tersebut juga sama penasarannya namun mereka tak berani membuka suara dan lebih memilih untuk tetap diam.

Arthur yang tak tahan oleh tekanan yang Aidan keluarkan pun akhirnya memilih membuka suara dan menanyakan apa yang sebenarnya terjadi.

"Um Qiel apa kau sedang tidak berselera makan, kenapa kau hanya memainkan makanan yang ada, jika kau memiliki masalah kau bisa mencariku dan menceritakan nya padaku"

Arthur sungguh tak mengerti apa yang sebenarnya terjadi kepada Aidan namun satu yang pasti adalah Aidan yang dalam mode suasana yang buruk sungguh membuatnya tak nyaman dan itu sebabnya ia ingin tau manusia mana yang berani merusak suasana hati Aidan nya.

Aidan yang sedari tadi hanya diam dan memainkan makanan yang berada diatas piring miliknya pun mendongak dan menatap wajah Arthur, wajah datar tersebut kini mulai merubah menjadi ekpresi menahan amarah.

Srekk

"Akhh! Apa yang kau lakukan Qiel"

"Katakan kepadaku siapa yang melakukan ini!"

Suasana meja makan menjadi semakin mencekam disaat Aidan yang secara tiba tiba berdiri dari duduknya dan langsung menarik kerah pakaian Arthur.

"Aku katakan sekali Arthur, SIAPA YANG BERANI MENINGGALKAN BEKAS GIGITAN INI DILEHERMU! "

Raja Theo yang mendengar itu sontak langsung membulat kan matanya menatap kearah putra sulungnya, dan ratu yang tengah menyeruput teh miliknya langsung saja menyemburkan teh yang baru saja ia minum.

Mereka semua menatap Arthur dan yah terdapat beberapa bekas gigitan dan ruam seperti tanda kissmark yang berada di leher Arthur.

Sedangkan Arthur menutupi bekas gigitan tersebut dengan tangannya dan menundukkan kepalanya menghindari tatapan amarah Aidan, ia sungguh tak menyangkah akan hal ini padahal Arthur sudah mencoba menyembunyikan bekas gigitan tersebut dengan sempurna namun mata Aidan yang tajam tersebut malah berhasil menemukannya.

Sedangkan Aidan yang tak mendapatkan jawaban dari Arthur semakin menggeram, nafasnya memberat dengan tangan yang menggenggam sempurna menahan gejolak emosi, entah kenapa melihat bekas gigitan di leher Arthur membuat amarahnya membuca padahal ia sangat jarang merasakan emosinya.

"Arthur.. Katakan bajingan mana yang melakukan ini kepadamu"

Pelan namun penuh tekanan disetiap katanya dan itu membuat tubuh Arthur terdiam kaku, sungguh ia sangat takut apalagi saat mendengar ucapan Aidan yang penuh akan intimidasi.

Dengan ketakutan dan kaku akhirnya mau tak mau Arthur akan memberitahu Aidan, toh ia sudah tertangkap jadi mau buat apa lgi.

Arthur dengan pelan memberitahu Aidan dan Aidan yang mendengar jawaban Arthur menjadi semakin emosi.

"Arghh!! NEONNN!! "









Tbc

Vote and comment

adventure || Aidan [BL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang