56

4.8K 417 10
                                    

Sepanjang jalan lorong istana senyuman wajah Darrel tak pernah luntur menatap arah tangannya yang masih berada dalam genggaman tangan putih kecil milik Aidan. Para pelayan dan perajurit yang berjaga menatap tak percaya menyaksikan duke muda yang dikenal akan kekejamannya dalam medan perang tersebut terus memasang wajah yang penuh ekpresi, banyak para pelayan yang terpesona akan senyuman Darrel bahkan sebagai dari mereka ada yang sampai mimisan.

Darrel itu termasuk pria tertampan di Kerajaan Amoraxe dengan urutan pertama dan urutan kedua yang diisi oleh putra mahkota mereka yaitu Arthur sebagai kandidat pria sempurna.


Banyak para putri bangsawan yang berbondong bondong mengirimkan surat lamaran kepada Darrel maupun Arthur namun sampai sekarang belum ada satupun lamaran yang mereka terima, bahkan bukan sekali dua kali para bangsawan mendesak raja Theo untuk mencarikan Arthur pasangan dan terkadang mereka juga menawarkan putri mereka sendiri, tentunya Arthur menolak keras aksi perjodohan tersebut dan raja maupun ratu juga menolak itu semua.


Raja dan ratu hanya menginginkan putra mereka menemukan belahan jiwanya sendiri tanpa adanya paksaan, sistem perjodohan tidak berlaku di Kerajaan Amoraxe dan itu sudah berlangsung sejak raja pertama pendiri tanah Amoraxe. Dengan tanpa adanya pernikahan antar kerajaan ataupun antar bangsawan lainnya kerajaan Amoraxe masih dapat berdiri dengan kokoh tanpa bantuan pihak lainnya dan juga pernikahan tanpa adanya cinta hanya akan membuat kedua pihak saling tersakiti dan itulah mengapa sistem perjodohan di Kerajaan Amoraxe sangat dilarang dan juga sistem poligami.

Raja maupun ratu tidak peduli siapa yang putra mereka cintai baik dari latar belakang ataupun kasta pendidikannya, selagi mereka berdua saling mencintai maka mereka akan merestui nya. Dan untuk Darrel sendiri juga hampir sama dengan Arthur, Duke dan Duchess Dexterville menolak semua surat lamaran yang siring berdatang untuk melamar putra mereka, mereka selaku orang tua hanya memenuhi pendapat putra mereka, jika Darrel tak menyukainya maka mereka akan mendukung keputusan nya.

Pernah sekali kediaman mereka mendapati surat lamaran dari kerajaan tetangga yang dimana berisikan lamaran putri Mahkota yang menginginkan Darrel menjadi tunangannya dan diiming iming menjadi putra mahkota dan raja selanjutnya dikerjaan sang putri, bukannya setuju Darrel malah membakar surat tersebut dan mengirimkan balik surat yang berisi penolakan.

Mendapati lamarannya yang ditolak membuat putri Mahkota murka dan mengadukannya kepada ayahnya, raja yang mendapati penolakan Darrel pun tersulut emosi dan berakhir ia mengirimkan pasukan elitnya untuk mengepung kediaman Dexterville dan menangkan Darrel dan memaksanya untuk menerima pernikahan kepada putrinya.

Namun rencananya justru menjadi bumerang bagi kerajaannya, para pasukan yang seharusnya mengepung dan menangkap Darrel habis terbantai tanpa ada satu yang tersisa dan tak lama dari itu kerajaannya dikepung oleh pasukan dari kediaman Duke Dexterville dan membantai kerajaannya hingga hancur rata dengan tanah.

Kejayaannya hancur seketika ditangan Duke muda tersebut, ia tak menyangkah jika ini lah akhir yang bakal ia terima, jika tau begini ia pasti tidak akan melakukan hal bodoh seperti ini lagi namun itu hanya sebuah angan angan penyesalan yang tak mungkin bisa ia rubah kembali.

Semenjak kejadian pembantaian yang dilakukan oleh Darrel seorang diri yang tanpa ampun membantai satu kerajaan membuat ia dijuluki sebagai Duke tirani dan monster kerajaan Amoraxe. Meski begitu tetap saja masih banyak para gadis bangsawan yang tetap mengidolakan sosok Darrel.





Kini Aidan dan Darrel tengah duduk diruang kaca istana yang dipenuhi berbagai macam tanaman hias yang indah dan juga terdapat danau buatan didalamnya, dengan ditemanin dengan teh mawar dan beberapa biskuit sebagai pendamping nya.

Hari ini Darrel sangat menikmati harinya yang dimana ia bisa berduaan dengan Aidan tanpa adanya pengganggu bahkan sangking bahagianya ia terus menatap teh yang disedu sendiri oleh Aidan untuk nya.

Aidan sendiri yang tengah menikmati teh nya dengan santai mengerutkan dahinya menatap Darrel yang terus memandangi gelas teh nya,

"Ada apa Darrel?, apa kau tak menyukai teh mawar. Jika iya aku bisa menggantinya dengan yang lain" ucap Aidan, pasalnya sedari tadi Darrel terus menatap teh miliknya dan itu membuat Aidan berfikir jika Darrel tak menyukai teh yang ia sedukan.

Darrel yang tadinya memandangi gelas teh miliknya pun mendongak dan menatap wajah Aidan, "tidak pangeran, saya menyukai teh mawar yang anda beri" Darrel dengan pelan menyeruput teh nya, aroma mawar yang menenangkan dan juga teh yang memiliki kadar manis yang tak terlalu manis membuat ia menikmati minumannya, teh mawar adalah minuman favorit Darrel disaat ia tengah lelah akan urusan pekerjaannya dan kini minuman favorit yang disedu oleh orang special baginya terasa jauh berbeda dengan biasanya ia minum dan ia menyukainya.

Aidan sedikit mendengus mendengar ucapan Darrel, "ck.sudah kubilang jangan sebut aku pangeran! Panggil saja Aidan seperti biasanya"

"Psfftt... Baiklah baiklah.. Aidan. Aku akan memanggilmu seperti itu jika hanya ada kita saja namun jika kita ditempat formal maka aku akan menyebutmu dengan pangeran"

"Hum! Terserah"

Aidan mengembungkan pipinya, melipat kedua tangannya diatas dada dan memalingkan wajah cemberutnya. Aidan sangat lucu saat tengah mode merajuk dan Darrel menyukai ekpresi yang Aidan tampilkan.

"Ekhm, Aidan apa kau ingin melihat pesta rakyat bersamaku akhir pekan ini dialun alun ibu kota"

Aidan yang tadinya memasang wajah cemberutnya kini berubah menjadi wajah ceria dan menatap Darrel dengan tatapan mata yang penuh binar, mendengar kata festival pastinya sangat seru.

"Benarkahh!! "

Darrel mengangguk pelan sembari tersenyum manis menatap pria yang tengah memasang wajah ceria tersebut, menurut pengamatannya Aidan itu sosok yang sangat mudah berubah moodnya,

"Yah jika kau mau, aku akan mengajakmu untuk melihat nya dan pastinya aku akan membelikan banyak makanan manis untukmu"

Aidan semakin melebarkan senyuman nya, mendengar kata makanan manis membuatnya semakin bersemangat dan dengan cepat ia mengiyakan ajakan Darrel.

"Yah aku mau!! Kau harus membelikan ku banyak makanan manis yah"

Darrel mengangguk mengiyakan permintaan Aidan, tanpa disruh ia pastinya tetap akan membelikan apapun yang Aidan inginkan.




Tbc

Vote and comment

adventure || Aidan [BL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang