34

8.3K 829 26
                                    

Kairus langsung menghilang menyatu dalam kegelapan dan kembali kedalam kamar Aidan, ia tidak ingin saat Aidan memasuki kamarnya dan mendapati bahwa ketiadaan dirinya dikamar tersebut.

Yah sosok yang memperhatikan pembicaraan Neon dan Aidan adalah Kairus, Kairus yang tak tenang akhirnya memutuskan untuk mengikuti untuk memastikan apa yang sebenarnya terjadi.

Dan dapat kairus lihat bahwa ada sosok pria yang tidak kairus ketahui tengah berbicara santai dengan Aidan nya dan bahkan tangan pria tersebut mengelus surai putih Aidan.

Ingin sekali kairus memotong tangan yang sudah lancang menyentuh miliknya namun sudah didahului oleh Aidan yang telah mematahkan tangan tersebut.

Meskipun begitu kairus tetap saja tak rela jika miliknya disentuh orang lain terlebih lagi seorang pria, kairus ingin sekali memusnahkan siapa saja yang berani merebut Aidan darinya, cukup sudah kejadian dulu yang memisahkan mereka dan kairus kali ini tidak akan membiarkan itu kembali terulang.

Kairus langsung kembali keposisi semula dan bertepatan dengan itu Aidan memasuki kamarnya dan melihat bahwa kairus yang masih tertidur.

Aidan melangkah kemeja rias dan meletakkan dokumen tersebut didalam laci dan menguncinya berjaga jaga agar tidak hilang.

"Hah tinggal satu langkah lagi dan semua akan berakhir! Bersenang senang lah tua bangka karena kehancuran mu sudah didepan mata! Salahkan dirimu yang sudah mengusik ku duluan" Aidan mengeringai tak sabar melihat kehancuran mereka, "baiklah sekarang waktunya tidur, ahh kasurkuu i'm coming~"

Aidan merebahkan tubuhnya tepat disamping tubuh kairus, baru sedetik diatas kasur sudah terdengar suara dengkuran halus dari bibir Aidan, ah Aidan itu paling mudah jika untuk tidur dan paling susah untuk bangun, percayalah jika ada gempa sekalipun Aidan tetap akan tidur nyenyak tanpa terganggu sekalipun.

Kairus membuka matanya kembali dan memastikan jika Aidan sudah benar benar terlelap, kairus terus memandangi wajah damai Aidan dan tangan mungilnya mengelus lembut pipi chubby Aidan yang seperti mochi, efek dari kebanyakan makan makanan manis yang disediakan oleh ratu khusus untuk Aidan.

Aidan sungguh sangat dimanjakan oleh seluruh penghuni istana, baik itu raja atau ratu dan semua pelayan pun ikut memanjakan Aidan, bahkan Arthur pun tak kalah dari mereka semua.

Meski begitu Aidan tak terlena sekalipun, ia hanya merespon seperti biasanya, Aidan tak menolak jika diberi makanan karena makanan adalah prioritas pria mungil tersebut, asalkan itu bisa dimakan maka akan dilahap tanpa protes, urusan enak apa enggak nya itu belakang.

Kairus terus mengelus pipi Aidan, ia jadi teringat kenangan indah yang sudah mereka lalui, meski Aidan tak mengingat nya tapi kairus tetap mengingat itu semua karena baginya apapun momen yang mereka lewati adalah kenangan yang berharga.

"Demi dirimu aku rela menunggumu selama beribu ribu tahun lamanya bahkan aku rela menjelajahi dunia yang aku tidak kuketahui dengan mengorbankan hampir seluruh inti kehidupan ku.. Dan kini aku berhasil menemukan mu namun kenapa disaat aku berhasil bersamamu kembali kau malah dikelilingi oleh hama hama tak berguna seperti mereka! Haruskah aku membunuh mereka semua agar hanya aku yang bisa memiliki mu! "

Kairus memejamkan matanya, tidak tidak ia tidak boleh emosi dan lepas kendali!

"Huft.. Apa yang aku pikirkan! Aidan hanya milikku dan seterusnya akan selalu begitu! " kairus akhirnya mulai mengikuti Aidan yang sudah berada di alam mimpi.

Kairus memeluk tubuh Aidan dan mulai memejamkan matanya, namun sebelum tidur ia sempat mengecup pipi Aidan. Hanya pipi! Kairus tidak akan melewati batasnya dan ia juga tidak ingin melakukan hal lebih tanpa izin Aidan.

Dan akhirnya mereka tidur dengan posisi saling peluk pelukan, lebih tepatnya hanya kairus yang memeluk tubuh Aidan.








Tbc

Vote and comment

adventure || Aidan [BL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang