39

6.8K 805 41
                                    

Aidan dengan wajah tanpa dosanya melambaikan tangannya dan menebarkan senyuman manisnya, ia tak sendirian Aidan berbaring diatas awan miliknya yang tak lain ialah Sey'a dan tentunya bersama Neon yang berada disampingnya dengan tangan kanan memegang kipas berbahan bulu dan tangan kirinya memegang nampan yang berisi buah buahan, kalau kalian bertanya kenapa Neon membawa itu semua maka jawabannya adalah atas suruhan Aidan.

Liatlah bajingan kecil kita satu ini, dimana ia berhasil membuat satu kerajaan menangisi kematian palsunya dan dirinya dengan enaknya malah rebahan sambil memakan buah. Whtfck!

Mereka semua menatap tak percaya dengan apa yang mereka lihat, Aidan masih hidup! Bahkan ia masih bisa makan buah dengan disuapin oleh sosok pria bertopeng yang tak lain adalah Neon.

Mereka semua mengerutkan dahi mereka, tunggu jika Aidan berada di atas sana tanpa terluka.. Laluu siapa yang telah mereka tangisin.

Arthur dan yang lainnya membuka lebar kelopak mata mereka saat melihat tubuh kaku Aidan telah berubah menjadi setumpuk debu.

Mereka semua terkejut menyaksikan itu semua, sebenarnya apa yang terjadi dan bagaimana bisa! Jelas jelas mereka menyaksikan sendiri dengan kedua bola mata mereka saat anak panah tersebut tertancap sempurna dijantung Aidan dan Aidan yang menghembuskan nafas kini tubuh tersebut telah menjadi abu yang tertiup angin.

Saat semuanya dilanda kebingungan, mereka mendengar suara langkah kaki dan mereka mengikuti suara tersebut dan yah itu adalah suara langkah kaki Aidan.

Aidan melangkah kakinya diatas udara, setiap langkah yang ia pijak terdapat tangga yang samar namun meninggalkan suara.

Rambut yang berkibar tertiup angin, pandangan mata yang tajam itu melangkah turun menuju tempat dimana kloning miliknya yang telah berubah menjadi abu karena sudah habis waktu.

Wajah ramah yang tadi ia tunjukkan kini sudah digantikan dengan wajah dinginnya, ia berjalan mendekati Arthur yang masih menatap dirinya dengan tatapan yang tak bisa diartikan.

Dengan tangan ringan, Aidan menjitak dahi Arthur dan menatapnya dengan tatapan penuh ejekan, Aidan sebenarnya ingin tertawa saat menyaksikan Arthur yang menangisi kematian kloning nya. Melihat wajah Arthur yang dipenuhi air mata dan hidung yang memerah entah kenapa menjadi menggemaskan dimata Aidan.

"Heh! Dasar cengeng.." Arthur yang mendengar ejekan dari Aidan tak merasa marah yang ada ia menarik lengan Aidan dan membawanya kedalam pelukanya.

"Hiks... Kau jahatt! Aku tau kau tak mungkin meninggalkan ku! "

"Aku tak selemah itu untuk mati, jika aku mati maka cerita ku usai, ini semua salah author yang nulis jadi jangan salahkan aku"

Mereka saling berpelukan seperti teletubbies, Eliana yang melihat itu akhirnya memisahkan mereka, ia memeluk tubuh kecil Aidan dengan erat dan dengan isakan bombay miliknya.

"Huwaa... T-tuan hiks.. Anda tidak jadi matii.. Huhuu.. Saya sangat senang hiks" Aidan mencoba memberontak dipelukan Eliana,demi apapun ia tak bisa nafas sangking kencang nya apalgi saat kedua melon Eliana tersebut bersentuhan ditubuh Aidan membuat kedua pipi Aidan memanas.

Neon yang melihat Junjungannya tengah tersiksa dengan cepat ia membebaskan Aidan dari pelukan maut Eliana, ah Neon ku sangat peka.

Kini Aidan berada digendongan Neon, ah telat dikit mungkin ia bisa mati kehabisan nafas, Aidan dengan rakus menghirup udara dan menatap nyalang Eliana yang dibalas cengiran oleh sang lawan tatapannya.

"Ehehe.. Maaf tuan" Aidan tak menjawab ia memalingkan wajahnya dari Eliana yang membuat Eliana harus menahan ke uwuwan Aidan.

Aidan tersenyum atau lebih tepatnya seringai saat bertatapan dengan targetnya, viscount Geraldine. Yah si tua bangkah yang menjadi dalang pembunuhan Aidan.

Tubuh viscount Geraldine menggigil hebat saat Aidan mengucapkan beberapa kalimat dari gerakan bibir dan kalimat yang Aidan ucapkan 'Permainan dimulai' yang membuat viscount Geraldine dengan cepat pergi dari tempatnya, ia harus segera menjauh!

Aidan tentu saja tak akan membiarkan mainannya pergi begitu saja, ia melompat turun dari gendongan Neon, yang lainnya menatap heran pangeran kecil mereka, kali ini apa lagi yang akan pangeran mereka lakukan.

Neon, Arthur, Eliana dan yang lainnya yang berada diatas altar tersebut menatap bingung Aidan yang tengah melukis simbol bunga yang belum pernah mereka lihat.

"Tuan apa yang anda lakukan?" Aidan tersenyum puas melihat hasil gambarannya, "tentu saja aku akan memancing ikan" Eliana bingung dengan jawaban tuan nya tersebut, apa hubungan nya memancing dengan gambar bunga?

Tak lama muncul akar merambat keluar dari gambaran yang Aidan buat, akar tersebut melesat dengan cepat membelah lautan manusia tersebut hingga terdengar suara teriakan dari tubuh seseorang yang terlilit oleh akar Aidan.

"Arghh!! "

Aidan tersenyum lebar bahkan sangking senangnya ia melompat dan bertepuk tangan seperti anak kecil.

"Yeyy dapatt"

Tbc

Vote and comment

adventure || Aidan [BL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang