38

6.7K 758 38
                                    

"SIALAN!! CEPAT CARI PELAKUNYA! HIDUP ATAU MATI ATAU NYAWA KALIAN BAYARANNYA!! " Raja Theo sungguh murka, bisa bisanya ia lengah dan ia berjanji siapapun pelakunya akan ia hukum seberat beratnya.

"Bertahan lah pangeran hiks.. Kumohon jangan menutup matamu! " Eliana dengan sekuat tenaga mengeluarkan racun yang berada ditubuh Aidan, bahkan Ratu sudah bersimbah air mata melihat tubuh Aidan yang membiru dan terdapat anak panah yang menancap tepat dijantung Aidan.

Seluruh prajurit sudah dikerahkan, bahkan dia bangsawan besar juga ikut turun tangan langsung untuk mencari pelakunya, Duke Dexterville dan Duke Ellington. Dua Duke yang berkuasa setelah keluarga kerajaan.

Seluruh tabib istana berlarian membela kerumunan manusia dan membantu Saintes Eliana menyelamatkan nyawa Aidan.

Salah satu dari kerumunan manusia tersebut menatap puas keadaan Aidan, "akhirnya! Akhirnya aku berhasil membunuhmu bocah sialan! Dengan ini semua rencanaku akan berjalan mulus! " sosok tersebut tersenyum puas menatap Aidan yang tak berdaya, racun yang ia selipkan diujung anak panah tersebut bekerja sempurna dan tak lama lagi batu penghalang nya akan mati!

Arthur sang putra mahkota yang dikenal sebagai sosok yang tegas dan dingin kini sedang menangis memeluk tubuh Aidan yang sudah terbujur kaku, yah pada akhirnya Aidan tak bisa diselamatkan, racun tersebut telah menggerogoti jantung Aidan. Eliana menatap kosong tubuh Aidan, ia menyalahkan dirinya sendiri yang tak berguna padahal ia adalah Saintes dengan kekuatan penyembuhan yang tiada tara kini ia tak berhasil menyelamatkan tuanya.

"T-tidakk! A.. Aku hiks.. Akuu gagal hiks.. Tuann! Hiks.. Maafkan akuu.. " pecah sudah tangisan Eliana, gadis bersurai pink tersebut menangis keras menyalahkan dirinya yang tak berguna, untuk apa menjadi Saintes yang dipilih langsung oleh dewa jika ia tak bisa menyembuhkan Aidan.

Hari ini di Kerajaan Amoraxe menjadi hari yang paling menyedihkan, terkhusus nya bagi keluarga kerajaan yang menyaksikan kematian pangeran kecil mereka yang baru saja dinobatkan.

"Tidakk! Arghh! Aidan bangunn! Hiks.. Kau tidak hiks.. Kumohon buka matamuu! BANGUNN AIDAN! k-kenapa.. Hiks..Kenapa kau tega meninggalkan ku hiks.. Kau jahat Aidan! Buka matamuu! Aidann kumohon hiks.. " Arthur mengguncang keras tubuh kaku Aidan, ia menangis dan berteriak berharap bahwa ini semua adalah mimpi.

Tak jauh beda dari Arthur, seluruh manusia yang berada di sana juga sama sedihnya dengan dirinya, begitu juga dengan Darrel sang Duke muda keluarga Dexterville tersebut juga gagal melindungi pria kecilnya, niatnya ia ingin menghabiskan waktu dengan pria kecilnya yang sangat ia rindukan sejak perpisahan mereka diistana setelah proses penyembuhan putra mahkota, namun kini ia malah melihat sosok yang selalu menghantui pikiran telah tak bernyawa lagi.

Ia merasa gagal karena tak berhasil menemukan pelaku pembunuhan tersebut, bahkan sudah semua prajurit istana dan ditambah prajurit miliknya dan Duke Ellington juga tak menemukan pelakunya.

"Maaf yang mulia Raja kami tidak menemukan pelakunya, maafkan kami yang mulia! Kami siap menerima hukuman anda" seluruh prajurit tersebut menundukkan kepala mereka, bahkan prajurit khusus milik Raja Theo juga gagal, mereka merasa bersalah karena kelalaian dan ketidakberdayaan mereka mengakibatkan pangeran mereka meninggal.

"SIALAN KALIAN SEMUA TAK BECUS! MENCARI PELAKUNYA SAJA TAK BERGUNA! CARI SAMPAI KETEMU!!" Raja Theo sungguh marah kepada bawahannya yang sangat tak berguna tersebut.

Mereka semua memaklumi perilaku Raja mereka, biar bagaimana pun kejadian ini memang salah mereka, mereka semua akhirnya kelanjutan pencarian pelaku pembunuhan Aidan.

Mereka semua menangis keras dan tak peduli tentang pandang orang lain, mereka sungguh merasa kehilangan. Meski belum lama bersama Aidan namun entah mengapa mereka sangat amat merasa kehilangan, terutama Arthur yang memang cukup dekat dengan Aidan dan selalu menjahili sosok kecil tersebut kini merasa seperti ditusuk ribuan pedang melihat kematian Aidan.

Hingga mereka mendengar suara yang mereka kenalin membuat mereka menghentikan tangisan mereka dan mencari asal suara tersebut.

"Euyy kenapa semuanya menangis? Apa ini hari menangis berjamaah" mereka semua menghentikan suara mereka, mereka tak salah dengar.. Suara ini!

Mereka mengangkat pandangan mereka keatas dan kedua bola mata mereka membulat sempurna, mereka tersenyum lebar menatap objek tersebut.

AIDAN/PANGERAN!






Tbc

Vote and comment

adventure || Aidan [BL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang