24

8.5K 894 28
                                    

Aidan tidak langsung kembali ke pavilium nya, ia ingin sedikit melihat lihat suasana malam ibu kota kerajaan Amoraxe.

Dapat Aidan lihat meskipun sudah malam ibu kota malah terlihat semakin ramai, banyak stand makanan yang masih buka dan banyak juga orang yang berlalu lalang.

Aidan dengan santai berjalan membela kerumunan manusia tersebut hingga iris birunya menatap satu gang sepi yang menarik perhatian ya.

Samar samar Aidan dapat mendengar suara seperti suara perkelahian, memang dasarnya Aidan tipikal orang yang penasaran yang diatas rata rata, dengan cepat ia meleset menggunakan sihir anginnya guna untuk melihat pertarungan didalam gang tersebut.

Dapat Aidan lihat pertarungan 10 assasin melawan 1 eum budak? Entahlah yang Aidan lihat pria berpakaian tak layak pakai sedang melawan sekelompok orang berpakaian hitam, itu sebabnya Aidan menyimpulkan bahwa pria berpakaian tak layak itu sebagai budak.

[Tuan anda tidak ingin membantu pria tersebut]

"Aku tak sebaik itu kei... Jadi jangan pernah berharap lebih karena aku tak sebaik yang kau kira" Aidan hanya ingin melihat untuk menuntaskan rasa penasarannya bukan untuk menolong.

Aidan menyaksikan 10 assasin tersebut mulai kewalahan dan bahkan ada yang terluka, berbanding terbalik dengan pria yang mereka lawan.

Meskipun mendapatkan banyak luka serius tapi pertahanan nya sungguh tak terduga, bahkan dikondisinya yang tak bisa dibilang baik masih sanggup menumbangkan setengah dari kelompok assasin tersebut.

"Jika terus begini aku bisa saja mati! Namun aku tidak bisa menyerah sebelum dendam ini terbalaskan! " pria tersebut menatap beberapa assasin yang masih bertahan, akh sial! Mungkin ia akan kalah.

Para assasin yang tersisa akhirnya mau tak mau menyerang kembali dengan secara berkelompok, pria tersebut hanya bisa pasrah jika memang ini takdir nya, ia tak bisa melawan karena tubuh nya sudah tak sanggup lagi meskipun hanya sekedar untuk mengangkat senjatanya.

Pria tersebut memejamkan matanya, ia pasrah jika memang takdir nya mati sekarang, namun... Sedetik... Dua detik.. Dan tiga detik.. Berlalu ia mengerutkan dahinya merasa tidak dapat serangan apapun akhirnya ia membuka sedikit kelopak matanya.

Saat melihat apa yang terjadi ia melebarkan kedua kelompok matanya, dapat ia lihat seorang pria berpakaian hitam dengan tubuh yang sedikit lebih pendek darinya dan memakai topeng putih yang cantik tengah berdiri membelakangin dirinya.

Dengan kedua tangannya yang berlumuran darah dan terdapat belati ditangannya, ia melihat sekelompok assasin yang ingin menyerang nya sudah tak bernyawa dengan keadaan kepala mereka yang terpisah.

Terkejut? Tentu saja! Sosok kecil didepan nya yang entah dari mana asalnya dan membantunya dengan mudah membunuh sekelompok assasin tersebut.

Aidan menatap mayat assasin tersebut, ia berdecak cukup keras lantaran tangannya berlumuran darah. "Ck, tanganku jadi berlumuran darah para sialan ini" ucap Aidan seraya menendang kepala dari salah satu assasin yang ia bunuh.

Aidan segera berbalik dan menatap pria yang ia tolongin tersebut, dapat Aidan lihat ekpresi keterkejutan yang pria tersebut tunjukkan namun Aidan tidak peduli.

Aidan berjalan menghampiri pria tersebut, ia mengulurkan tangannya dan mengeluarkan obat racikan nya dan melemparkan begitu saja kearahnya.

"Obatin lukamu karena kau harus membalas budi karena aku kau masih bisa bernafas, setelah sembuh temui aku disini kembali 3 hari lagi" Aidan langsung meleset pergi setelah menolong pria tersebut. Ia ingin segera kembali ke pavilium nya dan menyambut kedatangan mainan yang akan dikirim viscount Geraldine kepadanya.

Selepas kepergian Aidan, pria yang ditolong tersebut melamun sembari menatap botol obat yang diberikan Aidan.

"Pria yang misterius... Namun suaranya sangat lembut.. Apa ia pria atau wanita? " gumam pria tersebut.

"Siapapun dia aku akan menemuinya dan mengucapkan terimakasih ku padanya"

Setelah itu pria tersebut mulai mengobati lukanya, ia berjanji jika ia bertemu lagi dengan sang penolongnya ia akan membalas kebaikannya.

"Tiga hari lagi ya... Baiklah aku akan menemuinya"
















Tbc

Vote and comment

adventure || Aidan [BL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang