17

12.1K 1.1K 21
                                    

Nih yang minta double up, cloud turuti nih
Jangan lupa vote ya.

Arthur terpesona menatap wajah damai Aidan, yah gumpalan daging yang ia maksud adalah sih Aidan yang tengah berada dihadan pohon.

#Flashback Aidan.

Setelah keluar dari ruang kerja raja Theo, Aidan berencana untuk melihat sekeliling, ia berjalan kemana kaki kecilnya melangkah hingga iris biru lautnya menatap satu pohon yang cukup besar.

Menatap pohon itu seksama entah kenapa jiwa jiwa pemalas ya bangkit membaraa. Aidan berjalan dan happ!

Sekali lompatan ia sudah duduk anteng dahan kokoh yang cukup memiliki dedaunan yang cocok untuk menggalau sinar matahari, menikmati angin sepoi sepoi membuat kedua bola matanya memberat dan akhirnya Aidan memilih istirahat diatas pohon tersebut.

#Flashback end.

Arthur dengan senantiasa menatap wajah kecil Aidan, ia berjalan perlahan mendekati pohon tersebut untuk melihat lebih dekat gumpalan daging tersebut.

Senyum manis tercetak dibibirnya, Arthur benar benar terpukau menatap sosok Aidan, rambut putihnya yang sangat langkah dan jarang ia temui, bulu mata lentik, bibir kecil semerah chery namun memiliki lidah yang tajam sangat berbanding terbalik dengan wajahnya.

"Sudah puas menatapnya, putra mahkota! "

Arthur gelagapan dan menjauhkan wajahnya dari Aidan, ahh sial ia ketahuan tengah menatap Aidan, sungguh malunya.

Aidan membuka mata ya, kini iris biru laut ya tengah menatap tajam mencoba untuk mengintimidasi yang sayang ya malah keliatan imut dimata Arthur.

Arthur terkekeh menatap Aidan, ahh sungguh gumpalan daging ya tersebut sangat lucu, "maaf maaf aku hanya memastikan bahwa gumpalan daging yang kulihat ternyata adalah sosok kucing yang imut" Arthur dapat melihat ekpresi kebingungan Aidan, "akhh... Kenapa ia sangat imut sekali!!, uhh ingat Arthur ia masih kecil! "

"Gumpalan daging? Kucing? Mana dimana dia kenapa aku tidak melihat ya disini" ucapan Aidan sukses membuat tawa Arthur pecah.

Arthur yang menahan tawanya seketika pecah ia sungguh lucu, Aidan nya sangat polos dan menggemaskan. Euyy miliknya?

Aidan yang melihat Arthur tertawa hanya diam ia tengah berfikir, memang ya ada yang lucu? Anehh.

Arthur menghentikan tawa ya, ia menatap Aidan yang masih tetap berada didahan pohon tersebut.
"Gumpalan daging apa kau masih ingin diatas terus, hmm?" Arthur mengulurkan tangannya, berharap Aidan meraihnya untuk turun.

Sayang beribu sayang, bukannya digenggaman tangan Arthur malah ditepis kuat oleh tangan mungil Aidan, meskipun kecil tapi tenaganya uhh mengerikan.

"Hehh! Jadi yang kau maksud gumpalan daging itu gue hah! Sialan lo tiang listrik! Enyahlah" Aidan melompt turun dan langsung pergi meninggalkan Arthur yang masih terdiam.

Arthur terdiam mendengar kata kata Aidan, ia tidak mengerti apa maksud perkataan Aidan dan kata kata tersebut sangat aneh bahkan ia belum pernah mendengar ya, namun dapat ia simpulkan bahwa itu umpatan untuknya.

Meninggalkan Arthur sendiri, kini Aidan tengah berjalan dilorong panjang istana dengan menghentakkan kakinya, persis seperti anak kecil yang tengah marah.

Para pelayan dan prajurit yang berjaga menahan gemas sosok Aidan, ahh ingin sekali mereka tertawa namun menatap wajah Aidan yang tengah kesal mereka tidak berani bersuara takutnya mereka yang terkena amukan bocah berambut putih tersebut.





Tbc

Vote and comment

adventure || Aidan [BL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang