Kini Aidan tengah berada didalam dapur istana, entah bagaimana ia bisa sampai nyasar kesana ia tidak tahu yang ia tahu hanya ingin makan untuk menghilangkan amarah ya.
Para koki disana terkejut melihat bocah rambut putih tersebut memasuki dapur istana namun tidak ada berani yang menegurnya, mereka semua tahu bahwa Aidan lah penyelamat putra mahkota mereka jadi mereka semua menghormati Aidan sebagai mana mereka menghormati anggota kerajaan.
Salah satu koki disana akhirnya memberanikan dirinya, ia menghampiri Aidan. Dapat ia lihat Aidan yang tengah kesal dengan melipat kedua tangannya diatas dada, bibir yang dimajukan dan kaki yang terus bergoyang lantaran tidak sampai menatap diatas lantai.
"Ahh lucuu yaa... "
"Liatlah tuan tersebut sangat menggemaskan"
"Pipinya seperti bakpao!! Aku jadi ingin menyentuh ya"
"Liat liat ia seperti anak kecil yang tak diberi permen, sangat lucuu.... "
"Uhh aku masih tidak percaya mahluk secantik dan Semenggemaskan itu seorang priaa!"
Aidan dapat mendengaran ucapan para koki tersebut, meskipun pelan namun pendengaran ya sangat tajam.
"Humpph!! Apasih orang aku tampan juga" Aidan mendengus mendengar pujian dari para koki tersebut.
[Tapi anda memang cantik tuan, bahkan dengan kecantikan anda,anda bisa memikat para dewa sekalipun]
"Hei!! Ini semua karena mu tau!! " kei menatap tuanya itu, uhh ingin sekali ia mencekik tuanya namun ia masih sayang nyawanya.
[Iya tuan saya yang salah anda tidak pernah salah]
"Emang lo yang salah dan lo harus ngaku! "
Kei hanya mendengus, tuanya seperti wanita yang tak mau salah saja.
Saat Aidan dan kei masih asik berbincang, salah satu pelayan yang diyakini sebagai kepala koki menghampiri Aidan.
"Anu.. T-tuan anda ada perlu apa? Apa perlu saya buatkan sesuatu? Jika iya kenapa anda tidak menyuruh para pelayan lain untuk menyampaikan ya.. Saya pasti akan membuatnya" ucap kepala koki tersebut dengan senyuman ramahnya, ia tidak ingin menyinggung suasana hati Aidan, jadi sebisa mungkin ia harus baik dan ramah.
"Aidan tersadar, ia sekarang tengah berada di dapur istana, sebenarnya ia hanya salah masuk ruangan saja, ia tak bermaksud untuk meminta untuk dibikinkan sesuatu, ia bisa membelinya di sistem Shope miliknya. Lagian makanan dunia ini tidak cocok dengan lidah modern Aidan.
Bukan tidak cocok hanya saja belum terbiasa.
Memikirkan itu semua entah kenapa Aidan jadi ingin mencoba memasak masakan dunianya, ia ingin melihat respon orang orang kulot dunia ini.
Aidan bersmirk memikirkan ide ide ya tersebut, apa yang harus ia buat? Ayam geprek dengan sambal pedas sepedas ucapannya atau rawon.
"Uh jadi pengen rawon!! " batin Aidan sembari memikirkan kuah rawon yang menggiurkan
Baiklah kedua pilihan tersebut akhirnya Aidan memutuskan membuat soto!
"Tidak! Aku ingin membuat makanan sendiri! " Aidan berucap dengan senyuman yang terlihat sangat antusias, uhh bahkan semua koki disana sampai memejamkan mata.
sangat silau sekali melihat senyuman mu dek.
Kini setelah perbincangan panjang antar para pelayan dan koki akhirnya Aidan dapat diizinkan untuk membuat masakan ya sendiri.
Aidan tengah berdiri diatas kursi untuk membantunya bisa setara tinggi ya dengan meja dapur istana.
Para koki sungguh menahan gemas bahkan ada yang sampai terkencing akibat tak tahan untuk menahan tawa.
Aidan mengabaikan itu semua, kini suasana hati tengah berbunga bunga, ia akan memasak soto.
"Eyy.. Yoo disini ada soto yoo.. Sotoo.. Sotoo"
Aidan yang bersemangat mulai mengiris semua bahan yang ia butuhkan untuk membuat soto, bahan bahan tersebut ia beli dari sistem ya karena kalau nyari belum tentu bahannya ada dan lengkap.
Para pelayan yang mendengar nyanyian tuan kecilnya itu merasa gemas, meskipun mereka tidak paham namun ekpresi senang Aidan sungguh sangat menghibur.
Tbc
Vote and comment
KAMU SEDANG MEMBACA
adventure || Aidan [BL]
FantasyAidan yang bertrasmigrasi kedunia lain setelah mengalami kematian konyol dan juga memecahkan berbagai macam teka teki untuk mencari jati dirinya yang sebenarnya. Penasaran? Baca aja langsung. Typo bertebaran.