Dentuman musik tidak mengusik pikiran nya. Deras nya suara yang keluar tidak dapat mengimbangi ribut isi kepala. Jungkook duduk di sebuah meja dengan nuansa merah seisi ruangan. Ia pandang beberapa penari sedang bergerak liar di atas meja para pelanggan. Terkadang sampai lupa daratan dengan membuka sebagian pakaian hanya demi selembar uang. Jalang, benar-benar jalang.
Jungkook menarik nafas dan membuang perlahan. Kasar sekali suara angin yang berhembus melalui rongga hidung Jungkook. Seperti ada beban yang besar mengusik pikiran yang sebelum nya tenang. Tempat hina ini belum pernah Jungkook kunjungi sebelum nya. Lantas, kenapa kaki melangkah seakan menginginkan keributan club malam agar berlomba dengan kacau isi kepalanya.
"[Siapa dia?]"
Jungkook menggeram mengepal tangan nya. Ia buang asap rokok yang sejak tadi dihisap. Jungkook memutar satu gelas wine yang bertengger pada lengan kanan nya. Jungkook suka minum jika kesulitan tertidur, tapi itu akan dilakukan nya di dalam kamar dan seorang diri saja. Tapi malam ini, kaki Jungkook melangkah ke dalam club dimana banyak sekali wanita yang tidak ia suka karakter nya.
Murah, dan siapa saja bisa memiliki mereka. Bahkan pria terhina di dunia sekali pun. Silahkan saja, asal sanggup membayar tubuh menjijikkan itu.
Jungkook berdesis. Nampaknya pikiran nya belum tenang. Ribut sekali sampai Jungkook meneguk habis wine di dalam gelas nya. Ia menuang alkohol lagi lalu menelan hingga kandas tak bersisa.
"Tuan" Sapa seseorang.
Mata Jungkook menajam, ia perhatikan Leo datang dengan beberapa kertas di tangan nya. Jungkook mengulurkan tangan dan menyilangkan kaki nya, seolah ia sudah tidak sabar menguliti informasi tentang pria yang pernah membuat masalah dengan nya waktu itu.
Mingyu Pamela namanya, Jungkook mengangguk pelan seakan sudah tahu apa hubungan pria itu dengan pengusaha kaya raya yang ia temui di kantor polisi beberapa waktu lalu.
"21 tahun?" Jungkook menyunggingkan senyuman, bahkan pria bodoh itu lebih muda dari nya. Pantas, gaya dan tingkah laku Mingyu sangat kampungan di pikiran Jungkook.
Jungkook melempar kertas itu di atas meja. Ia bersidekap dada memandang lekat pengawal setia nya. Seorang laki-laki berusia diatas tiga puluh tahun yang selalu menemani nya, bahkan sejak Jungkook bersekolah di luar Korea.
"Tell me about him" Ucap Jungkook datar.
"Mingyu Pamela adalah pewaris tunggal Pamela Star Group tuan"
"Hm" Jungkook mengangguk dan menarik nafas nya "Terus?"
"Mingyu bersekolah di Seoul International. Sejak bangku sekolah dasar hingga SMA karena sekolah itu milik ibu nya"
Jungkook kembali meneguk wine yang baru ia tuang. Jungkook mendengarkan dengan seksama bahkan penari yang nyaris telanjang tak ia hiraukan.
"Mingyu melanjutkan sekolah di Meksiko dengan jurusan arsitek, karena itu minat nya"
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐌𝐨𝐜𝐤𝐢𝐧𝐠𝐛𝐢𝐫𝐝| 𝐋𝐢𝐳𝐤𝐨𝐨𝐤
Romantik{M} Tidak ada cinta untuk siapapun, tidak ada belas kasih atau rasa empati kepada siapapun. Hati itu keras dan tak tersentuh. hingga kesalahan nya malam itu membuat ia jatuh, jatuh cinta sepenuh jiwa pada putri satu-satunya. Gadis kecil berusia lim...