28. 𝓑𝓪𝓷𝓴𝓻𝓾𝓹𝓽 🕊️

3.5K 462 510
                                    

Sudah hampir empat bulan sejak pernikahan mereka. Hidup Lalisa hari demi hari semakin terlihat bahagia. Bahkan ia kerap tidak menyangka, jika harus mengulas balik cerita betapa Jungkook sangat membenci nya dulu. Lalisa ingat, saat pria itu memasuki gubuk kecil mereka dengan tatapan jijik tidak sukanya. Lalisa ingat dulu, setiap kali Jungkook mendekat untuk berbisik, hanya demi dapat menghina tanpa diketahui oleh Launa.

Kini Lalisa merasa kehidupan telah adil padanya. Tidak masalah seperti apa masa lalu yang ia lupakan diantara Jungkook dan kehamilan yang pernah ia alami. Tidak masalah, untuk rasa sakit karena melupakan tempat peristirahatan terakhir sang ayah. Karena Jungkook sudah menggantinya dengan ribuan kasih sayang yang begitu berlimpah. Jungkook dan putri mereka, Jeon Launa begitu berharga.

Akhir-akhir ini, Lalisa semakin tak tentu arah dalam mendeskripsikan mau nya. Terkadang ia mudah menangis setiap kali Jungkook menolak untuk pulang ke rumah. Jungkook sedang sangat sibuk di tempat proyek pembangunan dua gedung perusahaan Rusia dengan masing-masing bangunan memiliki sepuluh lantai berikut dengan design yang begitu megah.

Terkadang juga Lalisa tidak menyukai jika Jungkook pulang lebih cepat. Sehingga putra Namjoon itu kebingungan apa mau Lalisa sebenarnya. Rindu, atau sedang sangat membenci nya tanpa sebab? Bahkan untuk nada bicara yang tidak dapat diperdengarkan melalui pesan singkat seolah Lalisa bisa mengetahui bagaimana cara Jungkook berbicara dengan nya. Kerap sekali wanita itu kesal jika Jungkook membalas dengan satu kata singkat seperti tidak lagi menyayangi istrinya.

 Kerap sekali wanita itu kesal jika Jungkook membalas dengan satu kata singkat seperti tidak lagi menyayangi istrinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari ini, Jungkook berada di tempat proyek lebih pagi setelah mengantarkan Launa ke sekolah. Tepat di hari ke 28 proyek berjalan dengan persentase penyelesaian sudah mencapai 45 persen. Cukuplah imbang, Jungkook yakin bisa menyelesaikan semua nya dengan tenggat waktu yang ada di klausal kontrak itu. 1 tahun masa penyelesaian, itu yang ia baca di kertas kontrak nya hampir satu bulan yang lalu.

"Bagaimana? Semua sudah selesai?" Ucap Frans. Pria berkulit super putih yang diutus pemimpin perusahaan Rusia untuk memeriksa gedung perusahaan mereka yang berada di tengah kota Seoul Korea.

"Seperti yang kau lihat, aku sudah menyelesaikan hampir setengah nya"

Dahi Frans berkerut. Ia tatap sebagian gedung hanya terlihat bentuk kerangka nya saja. Ada gundukan batu dan pilar beton yang masih berserakan di bawah.

"Apa kau gila?" Maki Frans dengan bahasa mereka "Bagaimana semua ini rampung dalam waktu 2 hari lagi?"

Awalnya Jungkook marah dengan makian pria itu, namun amarah Jungkook teralihkan dengan kalimat terakhir dari Frans, manager operasional perusahan The best Trading, Rusia. Dua hari lagi katanya? Jungkook berpikir keras, ia salah mengartikan bahasa pria itu, atau Frans sedang mabuk hingga keliru dalam berbicara.

"Apa maksud mu?" Tanya Jungkook.

"Dua hari lagi tuan Riedl akan datang ke sini. Kami sudah mengundang banyak tamu mancanegara untuk datang ke acara peresmian gedung The Best Trading! Jangan main-main tuan Jungkook!"

𝐌𝐨𝐜𝐤𝐢𝐧𝐠𝐛𝐢𝐫𝐝| 𝐋𝐢𝐳𝐤𝐨𝐨𝐤Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang