36. 𝓛𝓪𝓾𝓷𝓪'𝓼 𝓣𝓮𝓪𝓻𝓲𝓷𝓰 🕊️

3.1K 420 383
                                    

Derasnya hujan yang turun semakin menenggelamkan Jungkook pada rasa sedih nya. Pria itu terdiam duduk di dalam mobil yang sudah terparkir di halaman mansion. Berkali-kali Lalisa menghubungi namun Jungkook belum mau mengangkat panggilan. Bukan tanpa sebab atau sengaja ingin membuat Lalisa cemas. Tapi hati seorang ayah dan suami sedang dirundung ketakutan yang begitu dalam malam ini.

Bagaimana tidak? Sesaat Jungkook meninggalkan gudang tua itu, dering pesan singkat masuk ke dalam ponsel nya. Jungkook tidak tahu itu nomor siapa jika tidak melihat apa yang ada di dalam pesan nya.

"[Besok aku datang untuk menjemput Launa. Persiapkan dia]"

Entah itu Christoper ataupun Valeria. Yang jelas salah satu dari mereka menuntut janji Jungkook setelah kesembuhan Launa. Walau ada harapan yang begitu besar, mengingat perjanjian akan batal jika Launa enggan meninggalkan Jungkook dan Lalisa. Tapi tetap saja kan, semua harus diceritakan pada Launa agar dia bisa memilih nantinya.

Bagaimana cara Jungkook memberitahu anak sekecil itu tentang keadaan silsilah keluarga nya?

Kau bukan putri ku, kau bukan putri istri ku. Begitu kah? Lalu mematahkan hati gadis kecil yang begitu murni cintanya. Tidak, Jungkook akan sangat hancur saat melihat raut kekecewaan di wajah putri kecilnya.

Leo datang menghampiri membawa payung bewarna hitam. Mungkin pria itu menyangka sejak tadi Jungkook tidak turun dari mobil karena derasnya hujan yang menghantam tanah. Padahal bukan, bukan karena itu Jungkook enggan menapakkan kaki di mansion nya. Jungkook hanya belum siap menerima takdir buruk Tuhan yang lagi dan lagi menjatuhkan nya ke dalam neraka.

Sakit sekali, air mata bahkan nyaris kelelahan menetes di pipi Jungkook untuk membuktikan sesakit apa pria itu malam ini.

"Tuan" Tegur Leo saat Jungkook sudah menuruni mobil nya.

"Keluarga ku ada di dalam?"

"Ya, terkahir kali saya melihat nyonya dan nona muda sedang makan malam"

"Bagaimana keadaan putri ku? Apa dia terlihat baik setelah keluar dari rumah sakit? Apa ada yang perlu dikhawatirkan Leo?"

Leo melihat kekosongan di pandangan mata Jungkook. Pria yang ada di hadapan nya sedang berbicara tapi entah kemana sorot matanya itu mengarah. Seakan sang tuan sedang memandangi mansion nya dengan tatapan penuh duka cita.

"Nona muda baik-baik saja. Hasil check up terakhir juga menunjukkan posisi tulang belakang nya sudah sempurna"

"Hm, terimakasih"

Jungkook berjalan lemah menepuk pelan pundak Leo. Tidak ada ucapan apa-apa lagi setelah itu membuat Leo hanya diam membantu sang tuan berlindung dari deras nya hujan dengan payung yang sama. Sesampainya di ambang pintu utama Leo belum mau memundurkan langkah kakinya. Ia masih menatap lamat penuh kekhawatiran atas ekspresi kacau sang tuan malam ini. Padahal semua baik-baik saja. Padahal juga putrinya sudah ada di rumah. Lalu untuk apa semua kesedihan di rupa tuan nya?

Leo tidak tahu, tubuh itu telah rusak berdarah-darah namun tidak ada satupun orang yang mampu melihat luka nya. Karena hanya dapat dirasakan pria yang sedang mengalaminya.

"Ada yang bisa saya bantu lagi tuan?" Tanya Leo memberhentikan gerak kaki Jungkook.

Jungkook menoleh dan menggeleng kemudian. Ia menghela nafas sesak nya membuka pintu mansion utama untuk bertemu dengan keluarga kecil yang entah akan jadi seperti apa besok paginya.

𝐌𝐨𝐜𝐤𝐢𝐧𝐠𝐛𝐢𝐫𝐝| 𝐋𝐢𝐳𝐤𝐨𝐨𝐤Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang