Pria itu tersenyum senang saat mendengar kabar dari Lalisa ia akan datang malam ini. Mingyu berdiri di depan cermin ruang kamar nya, sedari tadi berganti pakaian yang pantas ia kenakan di depan Lalisa. Teman-teman di sekolah nya dulu tahu, betapa Mingyu menyukai Lalisa, dan jika mereka tahu Mingyu hadir bersama si cantik itu sudah pasti anggapan Lalisa dan Mingyu memiliki hubungan spesial naik ke permukaan.
Ada rasa bangga saja jika itu terjadi. Bagaimana tidak? Lalisa siswa tercantik dan pintar pula di Seoul International School, hanya nasib nya malang dilahirkan dari keluarga yang miskin. Jika saja Lalisa memiliki sedikit kekayaan, Mingyu yakin akan banyak teman-teman nya yang mengantri cinta Lalisa. Maklumlah, orang-orang dari status sosial atas itu selalu mementingkan citra dari keluarga seseorang. Tidak mungkin mereka mau bersanding dengan wanita yang bukan dari kalangan nya, secantik apapun itu.
Pamela melihat sejak tadi dari ambang pintu kamar Mingyu yang terbuka, sang putra satu-satunya sedang tersenyum seperti orang gila. Ia bersedikap dada sembari berpikir, kali ini wanita mana lagi yang bisa membuat putra nya tersenyum? Karena yang Pamela tahu Mingyu hanya berkencan untuk kesenangan nya saja. Sama persis seperti kelakuan sang ayah dulu.
"Ehem" Pamela berdehem ia masuk perlahan ke dalam kamar Mingyu dan duduk di sisi tempat tidur.
"Sudah mau pergi ke acara reuni sekolah mama?" Tanya nya lagi.
Mingyu mengangguk dengan senyum miring nya "Bagaimana penampilan ku pa? Cool, right?"
Pamela mengangguk dan menyandarkan dua tangan nya pada sisi tempat tidur "Apa yang mau kau lakukan dengan penampilan seperti ini? Menarik perhatian siapa huh?"
Mingyu tertawa kecil "Yang jelas bukan ingin menarik perhatian salah satu sugar baby papa"
Pamela memutar mata nya malas. Sudah dua tahun berlalu tapi Mingyu masih saja membahas persoalan dimana istrinya memergoki Pamela sedang check in di hotel bersama salah satu siswa dari Seoul International School. Mungkin di iming-imingi uang yang banyak, mengingat gaya hidup anak-anak di sekolah itu bak artis kelas atas dan saling bersaing dalam penampilan pula.
"Itu terus yang kau bahas"
"Ck, aku hanya mengingatkan kesalahan papa"
"Kau pun sama kan? Jangan pikir papa tidak tahu tujuan mu mendekati wanita hanya untuk merasakan nya saja. Buah jatuh tidak jauh dari pohon nya sayang"
Mingyu tertawa pelan, ia mendekat pada ayah nya dan duduk di samping Pamela.
"Mungkin dulu iya pa, tapi yang ini beda"
Pamela melirik dan menaikkan sudut alis nya "Apa yang berbeda?"
"Ini cinta pertama ku, aku suka dengan gadis ini sejak dulu. Ah maksud ku bukan seorang gadis, tapi seorang wanita" Senyum canggung Mingyu terlihat kentara.
Pamela menurunkan lekuk bibir nya. Ia berpikir apa beda gadis dan wanita? Ia menghela nafas dan menatap lekat wajah putra nya yang sekarang sedang sangat ceria.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐌𝐨𝐜𝐤𝐢𝐧𝐠𝐛𝐢𝐫𝐝| 𝐋𝐢𝐳𝐤𝐨𝐨𝐤
Romance{M} Tidak ada cinta untuk siapapun, tidak ada belas kasih atau rasa empati kepada siapapun. Hati itu keras dan tak tersentuh. hingga kesalahan nya malam itu membuat ia jatuh, jatuh cinta sepenuh jiwa pada putri satu-satunya. Gadis kecil berusia lim...