"Selamat datang tuan Jungkook"
Diego tersenyum lebar saat donatur utama pesta yang amat meriah ini sudah menampakkan muka nya. Jungkook tidak tersenyum, tidak pula ia berjabat tangan dengan rekan bisnis yang jauh ada di bawah perusahaan milik keluarganya. Jungkook hanya menaikkan kedua alis pertanda ia menerima sambutan hangat dari pria tua itu.
Tangan Jungkook masih setia melingkar di pinggang kecil Lalisa. Mata Jungkook melirik ke sekitar berharap-harap cemas tidak ada yang memandangi tubuh molek wanita kepunyaan nya.
"Aku sudah lama menunggu mu, maaf pesta dimulai sejak satu jam yang lalu"
"Tidak masalah, lagian aku datang bukan karena ulang tahun mu"
"Apa? Kau mengatakan sesuatu tuan?"
"Tidak, lupakan dan nikmati saja pesta mu"
Diego tersenyum dan mengangguk, ia mempersilahkan Jungkook untuk masuk ke tengah-tengah rooftop menikmati segala jamuan yang disediakan. Ada banyak dessert dengan bentuk yang menggiurkan. Minuman alkohol dari berbagai negara juga turut diperlihatkan. Jungkook berdiri di dekat meja panjang yang menyediakan berbagai hidangan penutup. Ia perhatikan Diego sedang sangat mesra dengan istri nya yang sudah duduk di kursi roda. Entah karena apa, mungkin terkena gejala struk ringan atau lelah menghadapi suami tidak berguna seperti pria tua itu.
Lalisa menyatukan jari-jemari nya dengan Jungkook. Ia menyandarkan dagu runcing nya di bahu kokoh pria itu. Jungkook melirik sedikit membuat mata mereka bertemu dengan hidung yang hanya satu inchi saja jarak pisah nya.
"Kenapa sayang?"
"Tidak kenapa-kenapa, cuma mau bersandar"
Jungkook menggeleng dan tersenyum. Ia mengecup dahi Lalisa dan memeluk tubuh nya. Mata wanita itu berkelana dengan segala pikiran licik yang sedang ia pikirkan. Mencoba menangkap perawakan dari gadis murahan yang kini sedang berusaha menarik perhatian Jungkook.
Lalisa tersenyum menyepelekan saat di ujung ruangan terbuka itu terlihat dua gadis yang sempat ia temui di restauran. Lalisa melepas pelukan nya, ia menanti momen dimana Elizabeth tengah menyadari keberadaan Jungkook yang ada disisinya.
Benar, tidak perlu waktu yang lama. Mata runcing Elizabeth memperhatikan dua sejoli yang sedang bermanja di depan umum seperti ini. Elizabeth menggeram dan mendekat, berusaha ia tidak terlihat namun mata itu tetap memantau apa yang Jungkook dan Lalisa sedang perbuat.
"Mau kue Jeon" Bisik Lalisa.
Jungkook yang sedang meneguk wine ditangan berjalan pelan menuju meja. Ia ambil satu potong kue strawberry berbentuk bulat dan menyuapi ke mulut istri nya.
"Uhm enak"
"Oh ya?"
"Hu'um, ayo rasa" Lalisa mengambil alih sisa kue yang ada di tangan Jungkook. Ia arahkan kue bekas yang ia makan ke dalam mulut suami nya. Jungkook membuka mulut nya dengan lebar, bahkan tak segan ia menjilat sisa saus strawberry yang menempel di sela-sela jari Lalisa.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐌𝐨𝐜𝐤𝐢𝐧𝐠𝐛𝐢𝐫𝐝| 𝐋𝐢𝐳𝐤𝐨𝐨𝐤
Romance{M} Tidak ada cinta untuk siapapun, tidak ada belas kasih atau rasa empati kepada siapapun. Hati itu keras dan tak tersentuh. hingga kesalahan nya malam itu membuat ia jatuh, jatuh cinta sepenuh jiwa pada putri satu-satunya. Gadis kecil berusia lim...