Keadaan di depan pintu kamar mandi begitu diam. Jungkook sejak tadi memperhatikan pintu putih itu yang masih tertutup rapat. Ia menggigit kuku ibu jarinya menanti Lalisa untuk keluar dari dalam sana. Setelah Leo membawakan beberapa alat tes kehamilan atas inisiatif nya sendiri, Lalisa langsung memeriksa apakah ia benar-benar hamil atau hanya prasangka Park Jimin saja.
Bukan hanya Jungkook, namun Launa juga tak kalah bersemangatnya. Di sana terlihat juga Mia dan Leo yang menanti dengan rasa penasaran mereka. Jimin pun sama, seakan ia ingin mendengar kabar baik itu langsung dari mulut Lalisa.
Terlihat beberapa pekerja sedang mencuri pandang kearah mereka. Karena memang benar keadaan mereka seperti terlihat cemas dengan raut wajah datar dan terlebih tidak ada satupun yang bicara. Para pekerja sedang bertanya-tanya ada masalah apalagi sebenarnya?
Klik.
Suara pintu putih itu terbuka. Jungkook melihat Lalisa sudah menitihkan air mata saat memunculkan dirinya. Pipi wanita itu basah dengan mata yang merah. Jungkook tertegun mengerutkan dahinya. Ia tidak tahu apa yang terjadi, tapi Jungkook membuka lebar kedua tangan nya untuk meminta Lalisa datang memeluknya. Rasa apa yang tengah ia pendam di dalam dada, Jungkook ingin Lalisa meluapkan isi hatinya.
Lalisa berlari kecil, ia menghamburkan tubuhnya pada pelukan pria yang begitu ia cinta. Jungkook memeluk Lalisa erat, ia cium pucuk kepala wanita itu dan membelai rambut panjangnya. Terdengar Lalisa sudah terisak di dalam dekapan Jungkook dengan tangan yang mengerat pada kancing kemeja suaminya.
"Sayang, ada apa?" Lembut Jungkook berbicara seolah berusaha menenangkan istrinya.
"Aku hamil Jeon" Bisik Lalisa.
Jungkook terdiam, ia membuka sedikit bibirnya terpaku untuk beberapa saat. Dulu, Lalisa tidak mengetahui bagaimana rasa bahagia saat mendengar kehadiran Launa. Perasaan bahagia ini seperti baru pertama kali dirasa Lalisa. Ia menangis haru menenggelamkan diri dalam pelukan Jungkook untuk meluapkan kebahagiaan bercampur rasa sedih ini.
Pria itu pun sama. Sangkin bahagia hati itu ia sampai tak bisa berkata-kata. Informasi yang baru saja diberikan Lalisa begitu membahagiakan hatinya. Lalisa hamil anak kedua mereka. Jungkook masih terdiam seakan tidak menyangka.
"Be--benarkah?"
"Iya, aku hamil" Ucap Lalisa sekali lagi.
Jungkook memejamkan matanya kuat-kuat. Ia tidak pernah berkhayal akan memiliki kebahagiaan yang seperti ini. Bukan ia tidak menginginkan, tapi rasanya hati itu sungkan karena tahu manusia macam apa dia dulu. Seakan seribu kata ampun tidak dapat menyucikan dosa-dosa masa lalunya.
"Tuhan baik padaku" Ucap Jungkook dengan suara yang bergetar atas berkah yang Tuhan berikan. Lalisa mengangguk dan tersenyum lebar. Ia mencium bahu kokoh Jungkook dan mengusap punggung belakang nya.
"Kau pantas mendengar kabar baik ini Jeon"
Jungkook melepaskan pelukan nya. Ia tangkup pipi Lalisa dengan senyuman yang begitu lebar menunjukkan rasa bahagia nya "Kau hamil, istri ku hamil lagi, kalian dengar?"
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐌𝐨𝐜𝐤𝐢𝐧𝐠𝐛𝐢𝐫𝐝| 𝐋𝐢𝐳𝐤𝐨𝐨𝐤
Romance{M} Tidak ada cinta untuk siapapun, tidak ada belas kasih atau rasa empati kepada siapapun. Hati itu keras dan tak tersentuh. hingga kesalahan nya malam itu membuat ia jatuh, jatuh cinta sepenuh jiwa pada putri satu-satunya. Gadis kecil berusia lim...