"Ooooh~ Nobadi gets mi tu du"
Launa sedang asik bermain di halaman belakang mansion milik sang ayah. Ia tidak sendirian, karena Jungkook turut menemani dengan duduk di kursi yang dekat dengan putri nya. Launa berlari kecil, terkadang ia berhenti untuk menggapai kupu-kupu putih yang terbang di dekat bunga yang mekar di taman. Launa tertawa sendirian, pemandangan yang begitu menyejukkan hati Jungkook sekarang. Setidaknya, ia dapat melupakan kegagalan bercinta tadi malam.
Kusam sekali wajah Jungkook, bagaimana tidak? Saat keinginan nya harus tertahan semalaman. Ia masih penasaran dan memutuskan menunggu Lalisa masuk ke kamar mereka malam itu. Tapi, Lalisa tidak kunjung naik ke lantai empat dimana ada kamar mereka disana. Jungkook memutuskan untuk turun ke bawah, berkali-kali ia mengintip dari cela pintu kamar Launa, tapi Lalisa masih sibuk menimang putri kesayangan mereka yang belum juga mau menutup mata.
Jungkook masih sabar menanti, ia bermain ponsel bahkan sangkin bosannya sampai membuka game yang biasa dimainkan Launa. Hanya penasaran, kenapa Launa sangat serius bermain game ini jika sudah memasuki waktu bebasnya. Terkadang Jungkook perhatikan Launa sampai membuka bibir mengutak-atik permainan yang sangat ia gemari. Bibir mungilnya sampai basah karena liur yang tumpah tanpa disadari gadis kecil itu.
Tapi ternyata tidak ada yang menarik dari game itu. Permainan anak-anak yang tidak butuh keseriusan dalam menyelesaikan nya. Si Barbie hanya meminta para pemilik ponsel untuk membantu memilihkan gaun yang cocok untuk dikenakan nya. Jungkook berdesis dan menutup game putri nya itu. Salah nya sendiri, kenapa rasa penasaran selalu membuat ia ingin tahu dan menyesal sendiri kemudian.
Jungkook kembali memeriksa Lalisa dan Launa. Ia berharap kali ini putri nya sudah tertidur. Benar firasat Jungkook, Launa tertidur tepat pukul dua pagi tapi tidak seorang diri, karena Lalisa pun turut memejamkan mata sembari memeluk tubuh kecil Launa.
Kesal sekali Jungkook waktu itu. Ia ingin membawa Lalisa ke kamar mereka dan melanjutkan kegiatan yang terhalang karena kedatangan Launa dan Mia. Tapi bagaimana mau bercinta jika sang pemilik tubuh sedang tertidur nyenyak mendekap putri mereka. Jungkook menghela nafas nya, ia berjalan pelan memasuki kamar Launa dan tidur di sisi lain dari putrinya.
Ia menghadap kearah Lalisa yang sedang memeluk putri mereka. Mengelus pipi chubby nya dan tersenyum kecil mengingat ciuman mereka. Jungkook mengecup pucuk kepala Launa yang sedang membelakangi nya. Merapatkan tubuhnya agar tangan kekar itu dapat menggapai dua wanita yang sedang terlelap itu dalam satu dekapan saja.
Jungkook merengkuh pinggang Lalisa dengan Launa yang berada di tengah-tengah mereka. Tidak Jungkook sadari saat itu, wanita yang sejak tadi ia perhatikan belum tertidur sama sekali. Lalisa tersenyum diam-diam, ia menggeser tubuh nya untuk lebih dekat pada pelukan sang suami yang kerap ia impikan tutur lembutnya.
"Mau teh?"
Jungkook mengerjapkan mata saat lamunan siang harinya terpecah karena suara lembut Lalisa. Jungkook melirik Lalisa yang sedang berdiri di sampingnya dengan membawa nampan yang berisikan dua cangkir teh dan satu botol susu untuk Launa.
"Ini, aku sengaja buatkan untuk mu" Ucapnya lagi.
Lalisa duduk diseberang Jungkook saat ini. Ia mengenakan dress sampai batas dengkul kaki. Lalisa masih menampilkan senyum kecilnya, sementara wajah Jungkook masih sama, datar dan sedikit ada rasa kesal di hatinya.
"Tidur mu nyenyak?" Tanya Jungkook. Mata pria itu berkeliaran memperhatikan Lalisa. Dari rambut, wajah bahkan kaki yang tidak tertutup kain dari dress yang dikenakan nya. Seakan jutaan rasa ingin masih belum mau pergi sebelum ia mendapatkan nya.
Lalisa tersenyum lebar dan mengangguk kemudian. Tentu Lalisa akan nyenyak tidur nya, ia merasa damai di dekapan pria itu. Tapi tidak dengan Jungkook, bahkan saat tidur pun ia merasa tidak tenang karena apa yang ia inginkan belum juga ia dapatkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐌𝐨𝐜𝐤𝐢𝐧𝐠𝐛𝐢𝐫𝐝| 𝐋𝐢𝐳𝐤𝐨𝐨𝐤
Lãng mạn{M} Tidak ada cinta untuk siapapun, tidak ada belas kasih atau rasa empati kepada siapapun. Hati itu keras dan tak tersentuh. hingga kesalahan nya malam itu membuat ia jatuh, jatuh cinta sepenuh jiwa pada putri satu-satunya. Gadis kecil berusia lim...