"[Nona muda sudah bersama saya, tuan]"
Jungkook tersenyum kecil mendengar ucapan Leo dari sambungan telepon nya. Launa sudah terbebas dari neraka yang membelenggu hidup nya. Launa akan bahagia lagi mulai sekarang. Bahagia tinggal bersama ibu yang begitu ia sayangi. Lalisa pun sama, Jungkook yakin dengan melihat rupa gadis kecil mereka lagi akan memberikan sedikit kebahagiaan untuk Lalisa, akan mengobati sedikit luka yang ditorehkan oleh suaminya.
"Apa putri ku baik-baik saja?"
"[Nona baik, dia sangat senang saat saya datang menjemput. Awalnya sangat susah ingin membawa nona keluar dari rumah ini. Tapi penjaga dan pelayan Christopher juga tidak mau berurusan dengan kepolisian jika harus memberi keterangan tentang nona muda]"
"Hm"
Jungkook meneguk liurnya. Bukan tidak berat sebenarnya menghabisi dua nyawa dalam satu malam. Terlebih Jungkook bahkan tidak pernah menggenggam senjata api seperti malam itu. Tapi demi Lalisa, demi mengembalikan Launa ia rela melakukan apa saja.
Sempat Jungkook takut apa yang akan putrinya alami jika tahu ibu kandung nya itu telah tiada, apa yang akan Launa pikirkan nanti. Tapi dari pada tinggal terus menerus bersama orang-orang yang salah, lebih baik Launa merasa kebingungan sekali lagi, lalu bahagia selamanya setelah semua ini.
"Leo, apa Lala mengetahui berita kematian Christopher dan Valeria?"
Leo terdiam. Mengingat kenyataan bahwa sang tuan adalah pelaku utama pembunuhan malam itu Leo sungguh tidak percaya. Sempat Leo menepis pikiran kotor saat mendengar sepasang kekasih itu meninggal mengenaskan di pinggir jurang dekat dengan pantai. Tapi tanpa ditanya pun, Jungkook telah mengakui bahwa dia yang membunuh mereka berdua saat Leo kembali mengunjungi nya.
"[Nona muda tahu tepat sehari setelah kematian Cristopher dan Valeria. Saat saya bertanya hari ini, nona muda tidak terlihat sedih. Saya hanya melihat raut wajah bahagia karena nona Lala tidak sabar bertemu dengan tuan dan nyonya. Nona rindu sekali katanya]"
Jungkook menggenggam erat ponsel yang ada ditangan nya. Bagaimana memberitahu Launa jika mereka tidak akan pernah bertemu lagi. Bagaimana memberitahu putrinya jika tidak ada tempat di hati sang ibu untuk memaafkan ayah nya. Bagaimana memberitahu Launa, bahwa hidup nya hanya akan diisi oleh Lalisa saja.
Jungkook memandang nampan berisi makanan yang sejak tadi pagi ia tidak sentuh sama sekali "Beritahu pada putri ku, aku sibuk sekali. Beritahu aku ada di luar kota membangun bisnis ku. Beritahu Launa, aku akan jarang sekali bertemu dengan nya karena kesibukan ku. Tolong beritahu anak ku, aku juga merindukan nya. Katakan, Daddy bilang jangan menyusahkan mami. Katakan hal-hal yang baik agar putriku tidak sedih Leo"
Leo menarik nafasnya. Perkataan Jungkook seakan ia memang benar-benar tidak ingin bertemu dengan keluarga kecilnya lagi "Baik tuan"
"Antarkan Launa ke rumah ibu Zidane. Sampaikan pada istriku, kau diperintahkan Karina menjemput Launa di rumah Valeria"
"[Baik. Tuan, nona muda sudah selesai berkemas. Kami akan pergi sekarang. Nona sedang berjalan kearah saya]"
Jungkook hendak mematikan telepon nya dengan cepat. Jangan sampai Launa tahu sang ayah sedang bicara pada Leo. Jangan sampai Launa merengek meminta bicara pada sang ayah yang sudah berniat meninggalkan mereka berdua.
"[Tuan...]" Panggil Leo saat Jungkook hendak mematikan sambungan telepon nya.
"Ya?"
"[Kau tidak mau mendengar suara nona muda? Saya tidak akan bicara apapun, dan saya tidak akan mematikan telepon nya jika anda mau]"
Jungkook tersenyum pelik, ada bayangan wajah Launa di pelupuk mata bulatnya "Ya, aku ingin mendengar suara malaikat kecil ku lagi"
"Pamaaaannnnn" Teriak Launa.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐌𝐨𝐜𝐤𝐢𝐧𝐠𝐛𝐢𝐫𝐝| 𝐋𝐢𝐳𝐤𝐨𝐨𝐤
Romance{M} Tidak ada cinta untuk siapapun, tidak ada belas kasih atau rasa empati kepada siapapun. Hati itu keras dan tak tersentuh. hingga kesalahan nya malam itu membuat ia jatuh, jatuh cinta sepenuh jiwa pada putri satu-satunya. Gadis kecil berusia lim...