Dia datang lagi. Langkah kaki tegas Jungkook menyusuri gang sempit rumah putri nya di sore hari. Mata para tetangga memandang nya dengan seribu tanya, terhitung pria ini sudah tiga kali menyambangi rumah gadis yatim piatu dengan satu putri yang tidak berayah. Mereka bertanya-tanya, apakah pria ini kekasih baru lalisa atau justru ayah dari anak haram nya?
Jungkook datang bersama dengan pelayan nya yang setia, Leo. Membawa begitu banyak paper bag di tangan untuk diberikan pada Launa. Ada mainan baru di dalam kantung kertas bewarna coklat tersebut, pakaian indah, makan malam dengan menu terlezat dari restauran italia seperti kesukaan Jungkook, dan dia bawa pula balon bewarna kuning seperti warna kesukaan gadis kecil nya.
Mata lalisa tertegun saat ia membuka pintu rumah nya yang lusuh. Ia sedikit gemetar dengan ludah yang kerap sekali kepayahan ia telan saat berhadapan dengan manusia ini. Seolah Jungkook adalah iblis yang baru saja turun dari neraka terkejam. Neraka jahanam yang dihuni para pendosa dan setan penjaga. Seolah ia adalah Rahwana di cerita lampau percintaan Rama dan Shinta.
Aura nya begitu gelap, tidak ada kebaikan di muka pria angkuh ini sama sekali.
"Tuan" Sapa lalisa dengan kegugupan.
Jungkook menatap remeh perawakan dari gadis yang sedang memakai apron berwarna merah hari ini. Rambut nya terikat asal dengan tepung di pipi kanan dan kiri nya. Jungkook mengerutkan dahi nya, mata itu menelisik dari ujung kepala hingga kuku kaki lalisa. Wanita miskin ini yang akan menjadi istri nya? Wanita kampungan yang tidak tahu bagaimana cara bergaya layaknya kekasih seorang raja.
Mau bagaimana lagi, tidak ada pilihan lain karena hanya jalan ini yang bisa membuat Launa berkenan tinggal bersama ayah nya.
"Dimana Launa?"
"Dia sedang main air di kamar mandi"
"Main air? Maksud nya?"
Lalisa membasahi bibir nya. Ia menggenggam serbet biru dikedua tangan seakan ketakutan dengan tatapan kejam dari mantan majikan nya.
"Lala baru selesai mandi, kebiasaan nya main dengan air di dalam ember yang besar"
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐌𝐨𝐜𝐤𝐢𝐧𝐠𝐛𝐢𝐫𝐝| 𝐋𝐢𝐳𝐤𝐨𝐨𝐤
Romansa{M} Tidak ada cinta untuk siapapun, tidak ada belas kasih atau rasa empati kepada siapapun. Hati itu keras dan tak tersentuh. hingga kesalahan nya malam itu membuat ia jatuh, jatuh cinta sepenuh jiwa pada putri satu-satunya. Gadis kecil berusia lim...