"Tuan apa yang terjadi pada nyonya?"
"Bawakan air hangat ke kamar ku"
Jungkook membawa Lalisa digendongan nya. Memasuki mansion mewah mereka dengan tergesa. Tubuh Lalisa basah dan sedikit gemetar walau mata wanita itu masih terpejam. Jungkook menaiki lift menuju kamar mereka pada pukul dua belas malam. Jungkook tidak menyangka pikiran licik nya untuk mengambil simpati Lalisa berakhir hampir membuat Launa menangis darah karena kehilangan ibu nya.
Sumpah mati bukan ini akhir cerita yang Jungkook khayalkan tadi.
Pelan-pelan Jungkook merebahkan tubuh Lalisa ke atas tempat tidur. Ia belai lembut rambut Lalisa yang berantakan. Bibir nya pucat nyaris membiru. Jungkook terpaku menatap wajah malang wanita yang bertutur kata lembut seperti salju. Apa yang Lalisa pernah lakukan padanya sampai Jungkook terus memperlakukan wanita baik ini begitu buruknya.
Jungkook ambil sebelah tangan Lalisa. Ia perhatikan telapak tangan yang masih Jungkook ingat betapa lembut sentuhan nya. Jungkook mengarahkan tangan Lalisa pada pipi nya yang basah, Ia memejamkan mata merasakan begitu lembut kulit wanita yang masih tertidur di depan nya.
"Aku minta maaf" Ucap Jungkook. Ia kecupi telapak tangan Lalisa pelan-pelan. Jungkook perhatikan Lalisa belum mau bergeming dari tidur nya yang menyakitkan.
"Aku tidak tahu kau akan sampai seperti ini. Aku bersungguh-sungguh"
Jungkook membelai pipi Lalisa. Tubuh wanita ini begitu dingin dirasanya. Mia memasuki kamar mereka membawa satu mangkuk air hangat beserta teh di dalam gelas kaca.
"Tuan, air nya"
"Hm, bantu aku. Ganti pakaian istri ku. Letakkan mangkuk nya di sini, biar aku yang menghangatkan tangan dan kaki nya nanti"
"Baik tuan"
Jungkook bangkit dari dudukan nya. Ia mengambil pakaian kering untuk melepas pakaian basah nya. Kamar mandi itu tertutup rapat, Jungkook lepas kancing demi kancing kemeja yang ia kenakan sembari bercermin dan teringat kejadian beberapa saat yang lalu.
Begitu banyak kata-kata pujian yang Mingyu lontarkan di pesan singkat yang ia baca di ponsel Lalisa. Jungkook merasa sangat tidak suka, dan menyulut api amarah di dalam hatinya. Terlebih Lalisa mengatakan "Kau pria terbaik" seakan ada belati yang membelah jantung yang sudah lama mati ini.
Jungkook ingat apa kata Mingyu dipertemuan terakhir mereka. Dengan bangga keparat itu mengatakan akan merebut Lalisa walau masih berstatus sebagai istri nya. Jungkook terus berpikiran buruk bisa jadi Mingyu dapat melakukan nya mengingat tidak ada celah untuk Lalisa menolak pria bajingan itu. Sementara dirinya? Apa yang membuat Lalisa bertahan jika bukan karena Launa.
Dia si permekosa, pria kejam bermulut tajam. Tidak ada sisi baik yang membuat Lalisa bahagia untuk tinggal. Jungkook tidak tahu bagaimana mengambil alih perhatian Lalisa dari sahabat terbaik nya itu. Jungkook tidak mengerti bagaimana membuat Lalisa tetap bersama nya tanpa harus memaksa wanita itu.
"[You like her]"
"No!"
Jungkook mengusap kasar wajah saat pertanyaan itu timbul di benak nya yang kacau. Jungkook tidak tahu rasa apa ini, ia tidak ingin berbagi, ia merasa Lalisa harus terus bersama nya sebagaimana Launa. Tidak ada yang boleh memiliki mereka. Hanya dia seorang, mereka berdua milik nya. Tidak untuk Etgar, atau si keparat Mingyu Pamela.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐌𝐨𝐜𝐤𝐢𝐧𝐠𝐛𝐢𝐫𝐝| 𝐋𝐢𝐳𝐤𝐨𝐨𝐤
Romance{M} Tidak ada cinta untuk siapapun, tidak ada belas kasih atau rasa empati kepada siapapun. Hati itu keras dan tak tersentuh. hingga kesalahan nya malam itu membuat ia jatuh, jatuh cinta sepenuh jiwa pada putri satu-satunya. Gadis kecil berusia lim...