Malam harinya Aidan sudah siap dengan pakai hitamnya, ia juga mengenakan topeng perak dengan beberapa permata kecil sebagai penghias nya.
Topeng tersebut ia buat sendiri, selain untuk memudahkan ia ketika ingin berpergian atau menjalankan misi agar tidak ketahuan ternyata topeng tersebut memiliki keunikan yang tentunya sangat membantu Aidan.
Permata kecil yang ada disudut topeng tersebut adalah permata yang dapat memudahkan Aidan untuk dapat melihat dengan jelas, meskipun keadaan penuh kabut sekalipun Aidan tetap akan dapat melihat dengan sangat jelas dan tentunya juga terdapat alat pemindai pintar yang ia beli disistem Shope.
Alat pemindai pintar sendiri adalah alat yang dapat menghasilkan data dari objek yang ia pindai, istilah lain sama seperti ai yang diciptakan dengan segala kecanggihan yang luas biasa.
Aidan berkaca didepan cermin, ia menatap puas pantulan dirinya. "Ck! Gila sih mau gimanapun orang setampan gini selalu bersinar" ucap Aidan dengan menyombongkan dirinya sendiri.
[Tapi anda lebih dominan cantik dan imut tuan, tidak ada tampan nya]
Aidan menatap sinis kei sih sistem yang menjelma menjadi ular putih tersebut.
" itu semua salahmu! Sudahlah saat kau bicara kau selalu membuat hariku kesal, kenapa Angelina memberikan sistem seperti mu"
[Itu karena saya adalah sistem yang hebat,tidak seperti anda yang seorang pemalas]
"Aku malas malasan karena aku pintar! "
[Huhh! Kenapa nona Angelina memilih penerus seperti anda]
"Yaah kau benar kenapa ia memilih ku padahal aku bukan orang baik, ck! Hariku saja sudah berat kini aku harus menjadi penerus dewi kehidupan, menyebalkan! "
"Heii! Kalian berdua aku bisa mendengarnya dan kau Aidan nikmati saja toh menjadi penerusku tidaklah rugi"
Baik Aidan dan kei dapat mendengar ocehan sang dewi yang tak lain ialah Angelina tersebut, hei ayolah ia tidak mau disalahkan! Salahkan saja takdir yang sudah menentukan semuanya, ia hanya menjalankan perannya selebihnya biarkan dunia berjalan sesuai takdir.
Selepas dari pembicaraan tak berfaedah tersebut, Aidan kini sudah berdiri diatas dahan pohon yang dekat dengan jendela ruang kerja milik viscount Geraldine.
Aidan dapat melihat dengan jelas bahwa ada 5 orang berpakaian hitam tengah berbicara dengan viscount Geraldine dan sepertinya mereka sedang merencanakan sesuatu.
"Aku akan memberikan 1.000 koin emas jika kalian bisa menyelesaikan misi kalian" viscount Geraldine mengeluarkan sekantong koin emas berukuran cukup besar
"Hahaha... Hanya membunuh bocah ingusan saja itu adalah hal yang mudah bagi kami, anda tenang saja kami pasti akan membawa kepalanya untuk anda" ucap salah satu dari kelompok pembunuh tersebut
"Bagus hahah.... Kalian harus berhasil membunuh rakyat jelata tersebut! Karena nya seluruh rencana ku hancur! Jika ia tak menyelamatkan putra mahkota sialan itu pastinya sekarang putra mahkota sudah mati!! Namun semuanya sirna karena hadirnya sisialan itu! Kalian harus membunuh nya! " ucap viscount Geraldine dengan penuh dendam
Para pembunuh yang disewa oleh viscount Geraldine hanya menganggukkan kepala mereka, mereka juga tidak peduli selagi mereka mendapatkan imbalan yang cukup maka mereka akan menjalankan tugasnya.
Tanpa disadari oleh mereka, Aidan bersmirk mengeriya dibalik masker yang menutupi mulutnya, ia tertawa didalam hati, menertawakan kebodohan viscount Geraldine yang berusaha membunuhnya.
"Ck! Malang sekali hidupku yang hanya dihargai 1.000 koin emas, dasar tua bangka bukannya tobat malah semakin berulah, tapi... " Aidan mengeriya memikirkan ide ide untuk menyiksa keluarga Geraldine.
"Khehe... Aku akan membuat hidupmu menjadi seperti dineraka... Ahh pasti menyenangkan menyiksanya sebelum membunuhnya, itu sangat menyenangkan! " Aidan tertawa dan tak sabar tentunya untuk menyiksa mainan barunya nanti, persetan dengan identitasnya sebagai penerus dewi kehidupan, Aidan seharusnya menjadi penerus dewa kematian karena Aidan tidak sebaik yang orang liat.
Aidan akhirnya memilih untuk kembali ke pavilium nya, ia akan meminta kei untuk mencari semua bukti kebusukan viscount Geraldine, Aidan hanya akan diam dan menerima baik semua permainan yang sudah disusun oleh viscount Geraldine karena pada akhirnya Aidan lah yang akan berdiri sebagai pemenangnya.
Tbc
Vote and comment
KAMU SEDANG MEMBACA
adventure || Aidan [BL]
FantasyAidan yang bertrasmigrasi kedunia lain setelah mengalami kematian konyol dan juga memecahkan berbagai macam teka teki untuk mencari jati dirinya yang sebenarnya. Penasaran? Baca aja langsung. Typo bertebaran.