33

8.8K 851 20
                                    

Kini Aidan tengah berada ditaman paviliumnya bersama dengan Neon untuk membicarakan tentang keberhasilan misi yang Neon kerjakan.

Flashback.

Sehabis makan malam yang penuh akan drama, kini Aidan tengah duduk berhadapan dengan Kairus yang fokus membaca buku tentang racun.

Aidan tak tahu caranya menjadi guru dan ia juga bingung apa yang harus ia ajarkan, itu sebabnya ia memberikan pembelajaran pertama nya dengan pembuatan racun, karena baginya untuk bisa bertahan hidup adalah harus tahu akan racun agar  nyawamu akan tetap aman.

Kairus hanya menerima apa yang Aidan berikan padanya, ia dengan patuh membaca dan mengingat semua yang tercatat dibuku tersebut meskipun kairus sendiri sudah sangat tahu tentang racun dan yang lainnya, namun hanya demi bisa terus bersama Aidan nya ia bahkan rela mengulang dan berpura pura tidak tahu akan apapun.

Saat asik belajar tiba tiba sebuah belati melesat cepat menembus jendela kaca dan menancap sempurna didinding kamar Aidan.

Kairus lengah, bisa bisanya ia membiarkan penyusup datang dan hampir menyerang Aidan nya.

Aidan terkejut saat sebuah belati melewatinya, ia juga bisa bisa nya lengah namun sedetik kemudian ia kembali tenang saat melihat belati tersebut.

Belati dengan permata diujung pisau tersebut adalah belati pemberian Aidan untuk Neon yang berarti itu adalah sinyal bagi Aidan bahwa Neon ingin bertemu dengannya.

Aidan berjalan kearah kairus dan membawa ketempat tidur, "kairus kau harus istirahat sekarang, aku akan keluar sebentar" Aidan mengecup singkat dahi kairus dan berjalan keluar kamar untuk menemui Neon.

Dan kini Aidan tengah berada di taman tempat Neon menunggu kedatangan Aidan. Aidan juga dapat melihat Neon yang melambaikan tangannya saat melihat kedatangan Aidan.

"Heii kucing pemarah kita bertemu lagi"

"Ck"

Flashback and.

"Baiklah Neon langsung saja, mana barang yang sudah aku suruh kau cari "

"Haha... Baiklah baiklah" Neon mengeluarkan 5 lembar dokumen yang berisi tentang semua catatan keburukan keluarga viscount Geraldine.

Aidan membaca semuanya dengan seksama terkadang bibir kecilnya menampilkan senyum tipis atau lebih tepatnya seringai.

"Ah.. Satu keluarga tidak ada yang beres yah.. Istrinya yang menjadi simpanan bangsawan lain, putra sulungnya yang kecanduan judi, putri nya yang menjadi pelacur sama seperti ibunya, ckck.. Memang hama harus dibasmi" Aidan senang karena sebentar lagi misinya akan selesai dan ia juga tak sabar melihat kehancuran sih tua bangkah tersebut.

"Bagus Neon kau sangat memuaskan, dengan semua bukti yang kau dapatkan sudah sangat cukup untuk menghukum mereka, kau memang babu yang dapat diandalkan" Aidan tersenyum manis kearah Neon, ia cukup kagum akan keterampilan Neon, belum ada dua hari ia memberinya misi namun Neon dapat menyelesaikan nya dengan cepat.

Neon sendiri mati matian menahan godaan didepan matanya, bagaimana tidak kini kucing liarnya tengah tersenyum manis kearahnya dan juga Aidan tidak mengenakan topengnya sehingga Neon dapat melihat wajah sempurna Aidan.

"Ekhm.. Yah em terimakasih atas pujiannya aku memang hebat dan aku pasti akan melakukan yang terbaik untuk kucing liarku ini" Neon dengan tingkah narsisnya memuji dirinya sendiri dan juga mencuri curi kesempatan dengan mengelus surai putih Aidan yang berkilau di bawah sinar rembulan.

"Lembut dan wangi" batin Neon

Aidan yang mendapatkan prilaku tersebut langsung memegang pergelangan tangan Neon yang berada diatas kepalanya, Neon yang salah paham hanya bisa tersenyum cerah, ia pikir Aidan menyukainya dan berharap untuk terus mengelus surai putih miliknya.

Namun itu semua sirna bagaimana kaca yang dilempar batu dan pecah menjadi kepingan kecil lainnya, Aidan menggenggam pergelangan tangan Neon dan.

Krekk!

"Arghhh!! "

Suara renyah terdengar nyaring dan diikuti teriakan dari Neon, Aidan dengan tanpa perasaan meremukkan tulang pergelangan tangan Neon.

Aidan menatap datar Neon yang tengah memegang pergelangan tangannya yang patah dibuat Aidan.

"Jangan melewati batasmu Neon, disini akulah tuanmu!" Aidan meninggalkan Neon yang masih berusaha menahan rasa sakit dipergelangan tangannya, saat Neon menaikan pandangannya terdapat botol yang melesat tepat kearah dahinya dengan kuat sehingga terdapat benjolan di dahi mulus miliknya.

Pelakunya yang tak lain adalah Aidan, sebelum pergi Aidan sempat membeli pil regenerasi agar memperbaiki tulang Neon yang ia remukkan dan melemparkan begitu saja kearah Neon dan melanjutkan langkah nya untuk kembali kekamar nya.

Seseorang yang sedari tadi menatap interaksi Aidan dan Neon mengepalkan tangannya dan manatap tajam keduanya atau lebih tepatnya kearah Neon.

"Bajingan sialan! Berani beraninya ia menyentuh milikku! "

Tbc

Vote and comment

adventure || Aidan [BL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang