Request Saweria Zee-Fiony-Chika

918 78 0
                                    

Spesial request dari:

___________________________________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


___________________________________________

Wangi kayu manis dan gula semerbak memenuhi dapur mungil apartemen itu. Fiony mencolek adonan kuenya di dalam mixer lantas mengangguk-angguk kecil. Perempuan tersebut lalu memindahkan adonannya ke dalam loyang yang telah diolesi margarin. Kepalanya menoleh ke arah pintu, mendapati kekasihnya Chika masuk ke dalam ruangan dengan wajah lelah.

“Sayaaanggg…” Ujarnya dengan nada manja sembari memeluk pinggang perempuan itu yang masih berkutat dengan adonannya.

“…Wangi banget? Rajinnya pacarku. Pipinya wangi susu begini. Cium boleh, ya?”

Chika setengah berbisik memelas di belakangnya. perempuan bertubuh tinggi itu lalu mengecup pipi kekasihnya tersebut meskipun belum menerima jawaban.

“kachikaaa, ih, kotor habis dari luar cuci-cuci dulu sanaaa malah cium-cium. Ih, sebel,” gerutu Fiony. Apapun yang dilakukan oleh perempuan itu selalu tampak menggemaskan di mata Chika. Bukannya berhenti, perempuan tersebut malah semakin menciumnya bertubi-tubi.

Kesal, Fiony mencolek sedikit adonan kue dari dalam loyang lalu menempelkan jari telunjuknya pada pipi sang kekasih.

“Rasain. Siapa suruh cium-cium.”

Chika tergelak melihat kelakuan perempuan berambut panjang tersebut. Ia menatap kekasihnya itu sejenak lalu mengelus pipinya pelan.

“Sejak kapan jadi cantik banget begini? Punyaku.”

Baru saja dirinya hendak mencium pipi sang kekasih, tiba-tiba terlihat Zee dengan jersey baseball oversize dan rambut berantakan melipat dadanya sembari bersandar di kusen pintu. Bibirnya mengerucut, alisnya mengerut.

“Enaknya berdua. Terus aja, lanjutin lagi. Anggep aku ga ada.”

Fiony lantas memukul Chika yang tertawa cekikikan. Perempuan tersebut mendecak lalu melepas celemek merah mudanya dan berjalan menghampiri Zee yang kini menggerutu kesal. Bukan Fiony namanya bila tak pandai merayu. Gadis itu dengan wajah dan suara imutnya selalu berhasil membuat Zee luluh.

“Nggaaa kok itu emang kachika aja yang isengg. Aku tadi lagi bikin bolu terus dia dateng main peluk-peluk. Ini sekarang aku di sini. Mau usep-usep, boleh?,” pinta Fiony sambil membawa tangan sang kekasih ke puncak kepalanya.

Chika menggeleng-gelengkan kepalanya. perempuan bergummy smile itu menghampiri mereka berdua yang tengah bermanjaan dengan satu sama lain. Tak lama kemudian dirinya ikut mengusap kepala Fiony. Kini perempuan mungil itu berada di tengah kedua perempuan tersebut. Chika mengulas senyum seolah-olah memberi aba-aba kepada Zee. Fiony menjerit terkejut begitu merasakan badannya terhimpit.

“Biar adil. Aku juga mau manja-manjaan sama pacarku yang paling cantik,” goda Chika lantas mencium tengkuk kekasihnya itu. Membuat bulu kuduk sang empu meremang.

Fiony mendecak sebal, “Paling cantik? Berarti ada yang lain? Siapa pacarnya yang lain? Sini liatin ke aku.”

Ucapan perempuan itu membuat Zee tergelak. Bibirnya mengucap, “sukurin wlee,” kepada Chika tanpa suara. Tentu saja Chika langsung memelototinya. Pipi Fiony dikecup oleh Chika dari samping sementara kedua lengannya dielus-elus lembut oleh perempuan tersebut.

Hidup Fiony terasa tak nyata. Mau berapa kali pun ia bermonolog demikian, dirinya tak akan pernah percaya bahwa hidupnya kini bukanlah mimpinya semata. Ia begitu disayang oleh kedua kekasihnya. Berada di antara keduanya membuat Fiony merasakan kehangatan yang tak pernah ia dapatkan sebelumnya. Dirinya merasa dipedulikan, disayangi, dicintai.

---

“Bolunya enak banget, sayang. Soft, empuk. Gak kemanisan juga. Belajar dari mana? Pacarku pinter begini bakingnya.”

Zee mencibir, “Picirki pintir bigini bikingnyi.”

Gadis itu tergelak lalu mengelus tangan Zee, “Iya, pacar kamu juga, ‘kan? Pacar kalian. Cemburuan banget. Nambah pacar aja gimana?” Ujarnya sembari mendongakkan kepala menatap perempuan tersebut.

Sentuhan lembut mendarat di puncak kepalanya. Fiony menghela nafas pelan, menikmati afeksi ia terima. Peduli setan apa kata orang, mereka hanya bisa bercakap tanpa merasakan hal yang sebenarnya. Fiony tak pernah menyesali keputusannya untuk menjalin hubungan dengan kedua orang yang kini duduk di sisi kanan dan kirinya.


-OneShoot-
Zee-Fiony-Chika.

48Universe (JKT48) 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang