Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
___________________________________________
"sayang, udah ihh itu buat apa coba”
Chika menarik tangan Shani yang masih asik pegang-pegang rangkaian rak untuk menggantung pakaian seperti jaket atau tas.
“Tapi ini lucu tau sayang, ditaruh di deket pintu masuk kan buat gantung jaket kita gitu” Shani mulai berargumen.
Saat ini Shani dan Chika sedang mengelilingi IKEA untuk mencari barang-barang yang bisa dibeli dan mengisi rumah mereka.
Pasangan - baru berusia 3 minggu ini baru saja pulang dari bulan madu panjang di eropa sana dan baru saja menghuni rumah baru mereka.
Mereka sudah kembali sejak 2 hari yang lalu tapi terlalu lelah untuk mencari pernak-pernik pengisi rumah.
Alhasil mereka tetap menempati rumah baru yang belum ada isinya itu. Tidur saja diatas karpet dengan bedcover tanpa kasur. Bedcover kado pernikahan dari Olla dengan motif Rapunzel. Motivasinya Olla memberi itu katanya biar mereka punya anak cantik dan manis seperti Rapunzel aja, alih-alih mirip Chika yang petakilan+jamet. Chika membuat catatan dikepalanya untuk memukul Olla ketika mereka bertemu.
Akhirnya setelah 2 hari betah tidur diatas bedcover dengan 1 set bantal standar mereka memutuskan untuk cari perlengkapan rumah lainnya. Soalnya bedcover lagi di cuci, kotor. Tolong jangan ditanya kotornya kenapa.
Shani dan Chika sudah memutari IKEA selama 2 jam, pilih macam-macam barang yang dibutuhkan dan dianggap lucu.
Sebenernya yang sibuk milih Shani, sedang Chika sibuk menahannya dari boros yang tidak ada obatnya.
Shani tidak bisa dibilang memilih kalau kenyataannya dia berniat memasukan semua barang yang dia lihat kedalam troli.
Alasannya ‘ini lucu’. ‘ini beda sama yang tadi’ yang. ‘ini bisa buat pajangan’.
Kalau dimarahi Chika karena pakai alasan ‘ini lucu’ maka Shani akan menjawab,
“Aku tuh lemah sama yang lucu-lucu, makanya aku kalah dan nikahin kamu nih sekarang, yang”
Lalu Chika akan mendorong Shani dibahu dengan keras, berbalik badan dengan muka memerah dan berjalan menjauh. Kabur.
Sementara dibelakangnya Shani akan tertawa renyah kemudian bergerak memasukan barang yang jadi perdebatan mereka tadi ke dalam dorongan.
“Udah sayang, udah banyak nih. Cukuplah sementara. Barang-barang dasarnya kan udah nih” Chika mulai capek dan laper, dia harus segera menarik Shani keluar sebelum Shani memindahkan IKEA ke rumah mereka.
“Sayang tapi kita belum punya—”
cup.
Kalimat Shani dipotong oleh kecupan manis Chika di bibir.
