Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
___________________________________________
Gita diam sambil menekuk mukanya setelah melemparkan ponselnya secara asal di ranjangnya. Dia memilih untuk menggelung tubuh dengan selimutnya, lalu berteriak keras dengan menutup wajahnya menggunakan bantal. Setelahnya dia diam sambil merebahkan diri dan menatap langit-langit kamarnya dengan wajah sendu.
Helaan napas terdengar begitu jelas berhembus dari bibir kissablenya. Dia diam dan memejamkan matanya. Tanpa diminta air matanya turun di pipi chubbynya. Dia merasa begitu sebal dan ingin marah. Tapi, apa yang bisa dilakukannya sekarang? Diam dan menangis.
Gita membuka matanya perlahan saat merasakan seseorang mengguncang tubuhnya. Dia melirik Eli yang sedang menggelengkan kepalanya melihatnya mengerang. Gita berbalik dan membelakangi Eli membuat temannya itu mengernyitkan kening.
"Gita, ayo bangun, makan malam," ucap Eli membangunkannya.
"Makan? Jam berapa ini?" heran Gita setengah membuka matanya.
"Lu tidur lama banget. Sekarang udah jam 8. Cepat bangun, mandi!" balas Eli membuat Gita segera turun dari ranjang.
Gita mendudukkan diri dan meraih ponselnya. Dia mendecak sebal saat tak menemukan satu pesan atau panggilan dari orang yang sudah membuatnya membuang air matanya. Dia segera menuju kamar mandi mengabaikan ponselnya begitu saja. Setelah 20 menit, Gita bergabung dengan Eli dan Muthe. Ia hanya diam dan manatap makanannya tak selera.
"Gue udah," ucap Gita lalu beranjak menghiraukan pertanyaan Eli.
"Gue cabut!" pamit Gita begitu saja setelah keluar lagi dari kamar.
-----
Gita pergi ke theater, berharap bisa bertemu dengan seseorang yang ingin di cincangnya. Gita bertanya pada beberapa staf apa mereka melihat kekasihnya, yaitu kapten JKT48. Setelahnya dia segera menuju ruang dance. Tanpa permisi Gita membuka pintu di hadapannya dan yang ada hanya juniornya yang sepertinya baru selesai latihan.
"Guys, kalian liat kemana ci Gre?" tanya Gita pada pada salah satu adiknya diruangan.
"Tadi ci Gre bilang mau ke pantry sebentar, kak" jawab Cynthia.
Gita segera melesat ke pantry berharap bisa bertemu dengan Gracia di sana. Kaki panjang Gita memasuki area dan matanya beredar untuk menemukan Gracia. Langkahnya terhenti saat matanya menemukan punggung Gracia sedang bersama seseorang. Dia menahan napasnya dan semua hal yang dibacanya tadi siang berputar di otaknya dan sepertinya semua berita itu juga benar adanya. Gita segera berbalik pergi. Dia bahkan tak menghiraukan teriakan perempuan yang sedang mengobrol dengan Gracia tadi.
"Kenapa Gita pergi, ya?" heran gadis itu membuat Gracia menolehkan kepalanya.
"Mungkin yang kamu lihat bukan Gita, Ci." balas Gracia terkekeh seraya menyesap minumannya.
