Request Saweria Amanda-Flora

516 51 0
                                    

Spesial request dari:

___________________________________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


___________________________________________

Flora itu sangat menggemaskan. Tubuhnya yang mungil dan wajahnya yang lucu selalu membuat orang salah tentang usianya..

"Kak!" Belum juga sempat otak Flora memproses tiba-tiba sudah ada sepasang lengan yang memeluk lehernya dari belakang.

"Amanda?" Sosok di belakang Flora mengangguk.

"Astagah badanmu kecil banget. Aku jadi pengen terus meluk kamu," Amanda berujar dengan nada gemas. Saking gemasnya tanpa sadar dia terus memeluk Flora dengan erat.

"Amanda tangan kamu! Aku gak bisa bernafas hey!" Flora terus memukul lengan Amanda yang masih melingkar di lehernya, berharap lengan itu sedikit longgar.

"Aaarghh Amanda!" Flora semakin menjerit. Tangannya juga semakin keras memukul lengan Amanda. Amanda sendiri sudah tertawa gemas menyaksikan ekspresi Flora yang menurutnya sangat lucu.

"Man! Kak flora bisa pingsan itu bodoh!" Tiba-tiba saja ada sebuah tangan yang memukul kepala Amanda dari belakang. Dia berhenti tertawa dan menoleh. Lengannya masih setia melingkar di leher Flora, tapi sudah tidak seerat sebelumnya. Kesempatan itu tentu saja tidak Flora sia-siakan. Tanpa Amanda sadari, Flora menggigit tangannya dengan keras.

"Aaargh Kak Flora!"

"Rasain itu! Kamu mau buat aku sesak nafas hah?!" Dengan semangat Flora terus memukul Amanda keras. Tidak peduli jika member generasi 10 itu akan merasa sakit. Toh juga Flora yakin pukulannya tidak akan berdampak apapun pada anak itu. Miris.

Sosok yang tadi memukul kepala Amanda, dan menjadi saksi aksi pukul Flora hanya bisa geleng-geleng kepala.

"Hadeh.. aku gak ikut-ikutan deh." dan Lia langsung melenggang pergi meninggalkan kedua temannya itu.

---

Saat ini Flora tengah menikmati waktu santainya di basecamp jeketi yang baru. Kakinya ia luruskan di sofa yang ia tempati sendiri. Member yang lain sudah masuk kamar masing-masing. Maklum saja, sekarang sudah hampir tengah malam.

Namun tiba-tiba saja Flora terhimpit antara sandaran sofa dan tubuh seseorang yang memeluknya. Posisi Flora yang membelakanginya membuat ia tidak tahu siapa yang memerangkapnya dari belakang itu.

"Kak.." suara lirih terdengar di telinga Flora, membuatnya sedikit bergidik.

"Kakk~" suara tadi terdengar lagi, dan Flora hanya diam saja. Dia sudah tau siapa yang memeluknya dengan manja ini.

"Kak jangan diam aja," bukannya menyahut Flora malah menyikut perut Amanda dan mencoba memejamkan matanya.

Amanda lama-lama jadi gemas sendiri karena dicueki Flora. Dia mencoba melongok ke Flora yang memang sedang menyusupkan kepalanya ke sandaran sofa. "Kenapa gak ngelawan aku?" Amanda bertanya dengan manja.

"Percuma aja aku ladenin, kamu pasti gak bakal mau kalah," sahutan Flora teredam sandaran sofa, membuat Amanda semakin menempelkan dadanya dengan punggung Flora. "Jangan dihimpit Man! Aku susah nafas." Perlahan Amanda agak menjauhkan badannya dengan milik Flora, dan membalik posisi Flora sehingga kini mereka tengah saling menghadap.

"Kak," suara Amanda kembali terdengar. "kamu tahu?"

"Nggak."

Amanda berdecak sebal. "Ish aku belum bilang apa-apa." Flora hanya terkekeh ringan melihat tingkah Amanda.

"kamu tahu kenapa aku suka banget meluk kamu?" Dia menatap mata Flora yang juga sedang menatapnya. Posisi Amanda yang kembali memeluk tubuh mungil Flora memudahkannya untuk kembali merapatkan tubuh mereka berdua.

"kamu itu mungil, sangat mungil. Setiap aku liat badan kamu itu mereka seakaan ngomong ke aku, 'Amanda ayo peluk aku. Aku hangat, sangat enak dipeluk. kamu yakin gak ingin meluk aku?' Seolah badan kamu ini godain aku untuk meluk kamu."

"Itu sih kamunya aja yang emang mesum." Flora mencibir saat mendengar alasan aneh Amanda.

"Aku gak mesum Kak! Aku cuma cari kehangatan." Dan kemudian kepala Amanda sudah menjadi sasaran jitakan Flora. "Nyari kehangatan apanya," dan lagi-lagi cibiran dari Flora terdengar.

"Kenapa si kamu itu kecil banget Kak," Amanda berujar dengan gemas. Sesekali tubuh dipelukannya ini akan ikut tergoyang saat Amanda dengan sengaja menggoyangkan tubuhnya. "kamu juga nggak besar-besar amat!" tangan Flora menggeplak dada Amanda yang ada di depannya. "Tapi kan badanku rada berotot Kak."

Dan kemudian keadaan diantara mereka menjadi hening. Flora sendiri sudah menenggelamkan wajahnya di dada Amanda, membuatnya semakin merapatkan tubuh mereka. Tangannya dengan lembut mengusap punggung kecil Flora, berusaha membuat Flora tertidur.

"kamu anget," sayup-sayup Amanda mendengar suara Flora yang teredam dadanya. "kamu suka aku peluk kaya gini?" kepala Flora mengangguk. "Makanya jangan kabur kalau aku peluk," dan satu tangan Amanda yang tadi mengusap punggung Flora beralih untuk mencubit kecil punggung itu dan dihadiahi oleh Flora cubitan serupa di perutnya. Membuat keduanya tertawa tertahan.

"Jangan bertumbuh lagi ya Kak. Aku suka meluk kamu kaya gini," gumaman Amanda hanya dibalas sebuah hm singkat. "kamu juga jangan tambah tinggi lagi, nanti aku susah kalau mau mukul kepala kamu." Amanda tidak bisa menahan tawanya saat mendengar permintaan aneh Flora.

Perlahan, dua pasang manik mata itu saling menutup. Menikmati kehangatan yang ada. Amanda semakin menarik tubuh Flora yang sebenarnya sudah sangat menempel dengan tubuhnya itu. Membuat tubuh mungil itu tenggelam di pelukan hangat lengannya.

-OneShoot-
Amanda-Flora.

48Universe (JKT48) 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang