Request Saweria Gita-Harem

2.8K 93 3
                                    

Spesial request dari:

Spesial request dari:

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cerita fiksi!

___________________________________________

Part 1

Suara denting sendok kecil yang bertemu dengan pisin terdengar riuh masuk ke telinga Gita. perempuan berusia dua puluh lima tahun itu juga merasa helaan napasnya masih terlalu berat.

Ini tidak bisa dibiarkan.

Ia harus sampai ke rumah dengan risau yang sudah hilang. Itu adalah satu-satunya rencana yang Gita akan upayakan sekuat tenaga sekarang. Karena selain dari itu, semua yang terjadi hari ini tidak berjalan sesuai targetnya sedari awal.

Program yang ia buat untuk perusahaannya selalu menjadi formula yang membawa penjualan produk naik dalam kurun waktu tiga tahun ke belakang. Namun hari ini, dunia sepertinya sedang tidak berbaik hati pada Gita. Bahan baku yang tertahan di bea cukai, ditambah direktur operasionalnya terlibat dalam sebuah kasus pajak, mengacaukan jadwal produksinya. Kemunduran waktu yang terjadi ini membuat pesanan dari banyak klien terlambat dikirim dan berujung pada efek lainnya. Betapa ia merasa bersalah pada divisi customer service yang seluruh line teleponnya tidak berhenti berdering sejak istirahat makan siang.

Khusus hari ini, Gita merasa tidak kompeten.

Rasanya berat, karena Gita tidak familier dengan kemelesetan.

Ia terbiasa menjadi anak yang cakap, cerdas, dan mandiri sedari kecil. Keluarga besarnya giat membentuk dirinya untuk menjadi orang yang dapat diandalkan, dengan tujuan menanamkan peran sebagai pemimpin saat ia beranjak dewasa nanti⸺selayaknya keturunan keluarga Andari selama ini. Termasuk pemimpin keluarga.

Gita sudah memilikinya, omong-omong, keluarganya sendiri.

----

Di usianya yang beranjak dua puluh satu, ia bertemu dengan Shani. Adalah sesama pelajar dari Indonesia yang kebetulan satu dorm dengannya di US saat kuliah dulu. Hubungan keduanya menjadi dekat karena sama-sama merasa sebagai mahasiswa magister dalam perantauan.

Terlampau dekat.

Persahabatan keduanya tidak terputus walaupun sudah sampai ke negeri asal. Mereka selalu menyempatkan waktu untuk bertemu di akhir minggu demi sekadar menceritakan kegiatan sehari-hari. Pertemuan rutin yang ringan berubah menjadi aktivitas wajib dengan tambahan sentuhan di sana-sini⸺juga saling membantu ketika rasa rindu akan "physical touch" tiba. Keduanya terlampau nyaman satu dengan lainnya. Namun pada akhirnya, mereka memutuskan untuk tinggal bersama juga.

Lalu, Shani bertemu Chika, desainer grafis di tempatnya bekerja. Shani tidak bisa menutupi ketertarikannya pada perempuan berpostur tinggi dengan gummy smilenya itu. Kala itu, saat menyadari Shani tengah mendekatinya, dengan blak-blakan Chika mengatakan jika ia tertarik pada Shani tapi juga ia sedang dekat dengan Gracia, gadis cantik yang membuka restoran rumahan di dekat kantor Shani dan Chika.

Ketika Shani menceritakan itu pada Gita di rumah, di dalam selimut mereka dengan tubuh yang masih dipenuhi peluh akibat sisa aktifitas sebelumnya, perempuan yang lebih muda tidak dapat menyembunyikan rasa penasarannya juga. Bagaimana Shani membagi rasanya pada Gita mengenai Chika yang Pemalu dan Gracia yang Manis membuatnya ikut jatuh cinta juga.

Pada suatu sore di hari Jumat, Shani mengaturkan jadwal untuk keempatnya bertemu di kedai kopi. Gita memberikan protes terang-terangan pada Shani ketika mereka sudah sampai di rumah karena ia merasa Shani terlalu sederhana ketika mendeskripsikan Chika dan Gracia selama ini. Sungguh keduanya sangat cantik.

Chika, selain pemalu dan memiliki tubuh tinggi, sangat pandai mengimbangi dan menginisiasi pembicaraan. Wawasannya luas, senyumnya luar biasa memukamu dan⸺ya ampun⸺Gita bersumpah walau ia bukan orang yang pandai berkata-kata ia sanggup membuat puisi cinta jika inspirasinya berasal dari kedua mata coklat nan indah yang melengkung seperti bulan sabit kala perempuan itu tertawa.

Chika luar biasa memesona.

Berbeda dengan Chika, Gracia memiliki kepribadian yang terbuka dan ceria. Tawanya menyilaukan. Seperti matahari. Dekat dengan Gracia membuat Gita merasa nyaman dan familier membuat Gita ingin terus ada di dekatnya, ingin melindungi, ingin terus merasa hangat. Shani meremas jemari Gita di bawah meja ketika melihat partner hidupnya itu menatap Gracia dengan pandangan memuja terlalu lama. Shani memberikan tatapan 'Betul 'kan, keduanya luar biasa?' Yang dijawab Gita dengan anggukan mantap.

Di pertemuan mereka yang kelima, Gita perlahan meminta Gracia dan Chika menjadi kekasihnya⸺juga Shani, yang telapak tangannya dibanjiri keringat grogi dalam genggaman Gita. Kala itu, Gracia dan Chika saling berpandangan. Kentara kagetnya. Namun tak berapa lama, Gracia berdeham lalu berkata bahwa mereka meminta waktu untuk berpikir dan berdiskusi.

Minggu depannya di hari Minggu, Gita dan Shani merasa harus membuat pesta tujuh hari tujuh malam saat Gracia dan Chika datang ke tempat mereka. Kedatangan keduanya sama sekali tidak disangka, karena dalam seminggu ke belakang hampir tidak ada komunikasi yang terjalin selain menanyakan kabar dan menu makanan harian yang terbagi oleh keempatnya. Gracia dan Chika meminta maaf karena datang mendadak seraya menyodorkan bingkisan makanan berupa kue dan buah-buahan juga sebotol wine⸺Gita dan Shani hampir menangis melihat betapa manis gestur keduanya.

Chika menggenggam tangan Gracia ketika Gracia berkata lantang bahwa mereka sudah memutuskan mau bergabung dengan Gita dan Shani untuk membentuk sebuah keluarga. Tidak lupa Gracia mengajukan syarat berupa kencan rutinan berdua, bertiga, dan berempat tentunya, untuk lebih mendalami sifat satu dengan lainnya. Gita dapat melihat kedua mata Shani tergenang air mata dan tidak mampu berkata-kata, maka ialah yang menjawab dengan suka cita. Gita menyanggupinya. Ia sangat bahagia karena tawarannya diterima.

Mereka membagi ciuman pertama di malam itu.

-&-

To be continued

48Universe (JKT48) 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang