Request Saweria Sisca-Oniel

605 71 1
                                    

Spesial request dari:

___________________________________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

___________________________________________

"Nanti pintunya jangan dikunci, okay?”

Sisca mengangguk sebagai jawaban dan tersenyum pada Oniel yang menggantung ranselnya di bahu, temannya merentangkan kedua lengan minta dipeluk.

Kekeh muncul dari belah bibir Sisca, “Lo kayak mau ke mana aja,” balasnya, namun ia tetap menariknya ke dekapan. Oniel ikut tertawa dan merangkul pinggangnya.

“Mau pergi jauh,” jawab Oniel asal, melepaskannya. Ia merapikan tatanan rambutnya. Sisca membantunya dengan agak berjinjit, lalu Oniel menunduk agar memudahkannya.

“Ya udah sana, katanya udah telat.”

Oniel tersenyum, melangkah mundur seraya melambaikan tangan semangat sebelum berlari kilat, memicu gelengan pelan darinya. Ia menghampiri tasnya hendak mengambil sesuatu namun seluruh aktivitasnya terinterupsi karena sebuah pertanyaan.

"Kenapa pacar lo buru-buru?"

Ia menoleh ke sumber suara, kernyit dalam mulai tercetak jelas di keningnya.

"Pacar?" tanya Sisca mengonfirmasikan, menatap temannya yang mengangguk sebagai jawaban. Seingat memorinya yang sehat walafiat, ia tidak punya pacar. Akan tetapi entah kenapa ia bisa menebak siapa gerangan manusia yang temannya maksud.

“Itu Oniel, kenapa?” tanya Anin, menunjuk pintu dengan dagunya.

Hela napas lepas dari Sisca, ia meraih kaos bersih—yang ia letak asal di tasnya—untuk dibawa ke bilik kamar mandi. Menutup ritsleting tasnya dengan perlahan. “Gue nggak pacaran sama Oniel,” jawabnya.

Lalu Anin mengibaskan tangannya yang menggenggam handuk ke udara karena tidak percaya, menyanggah pernyataannya. “Nggak usah ditutup-tutupin, semua orang juga tau.”

Sisca kian mengerutkan dahinya, bingung. Tidak memahami mengapa temannya dapat berasumsi demikian. Dan lagi pula, sebenarnya, siapa yang menjalin hubungan? Dia atau orang lain? Mengapa tidak ada yang percaya saat dirinya berkata mereka tidak mempunyai ikatan romantis?

“Baru ditelepon mamanya—ada janji mau nemenin, dia lupa,” balas Sisca untuk pertanyaan sebelumnya. Sebab percuma juga jika ia menjelaskan, terlalu menguras waktu. Lebih-lebih, ia perlu mandi karena peluh mengucur deras di dalam kaosnya, latihan untuk konser mendatang sungguhan membuatnya mandi keringat.

Anin mengangguk paham, “Gue duluan,” ia menepuk punggung Sisca dua kali sebelum mengangkat tasnya dan keluar dari ruang ganti. Meninggalkan Sisca menjadi orang terakhir yang berada di sana, merenungkan kalimat sederhana darinya.

Menurut Sisca, ia dan Oniel tampak seperti teman pada umumnya, tidak ada perilaku yang mengindikasikan mereka sebagai sepasang kekasih, biasa aja.

Ia yakin mereka biasa aja.

48Universe (JKT48) 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang