Hallow~!
Akhirnya setelah sekian lama, saya bisa login lagi, sambil balik dengan chapter baru gess😌✨
Warning! Chapter yang agak panjang, juga alur yang slow lebih dari biasanya. Kalau di anime, ini cuma dua atau tiga menitan hihihi😁
Oke, langsung aja kita mulai ceritanya. Dan pengingat seperti biasa, buat kata tertentu dalam bahasa Jepang, terjemahannya bisa dilihat di komentar paragrafnya langsung, ya👍
Happy reading✨
Hope you enjoy the story!😘❤️›
»»»»»"Ne, (Name)-chan. Biar aku yang-"
"Tidak. Fokus saja mencari jalan keluar," tukas (Name), tak sekali pun melepas pandang dari punggung tegap berlapis haori dwiwarna kepunyaan sang rekan.
Langkah pemuda berhelaian merah tua spontan terhenti. Raut penolakan terpampang nyata di atas durja. "Tapi bukannya kau juga-"
Rahangnya terkatup kala tubuhnya berbalik menghadapi figur pendek rekan konversasi. Mata bulatnya berkedip sekilas, tanpa sengaja mengukir visual anggun sang jelita dalam ingatan.
Pendar temaram lentera mencium permukaan kulit (Name) yang terbuka. Pun tiap-tiap lekukan wajahnya terproyeksikan dengan sempurna di bawah cahaya lembut, seakan tengah menonjolkan lapisan porselen halus yang dipahat dengan teliti. Segalanya tampak menawan, disandingkan bersama netra semerah permata ruby yang menyorot jernih.
Tanjirou nyaris mempertanyakan betapa tidak manusiawinya seluruh aspek dalam diri gadis itu, andaikata dirinya tak menyadari; bahwa sang nona memanglah bukan sepenuhnya manusia.
"Ada masalah?" Suara manis bernada heran menyapa gendang telinga. Renungan pemuda bermarga Kamado kontan terputus.
"Oh, tidak! Tak ada apa-apa!"
Dia terperanjat akan intonasinya sendiri. Rona merah merayap samar, bersamaan rasa malu yang menguasai diri sang tuan.
Kekehan pelan lolos dari bibir nona bermahkota pink, disusul gelak lirih Teruko yang berupaya menahan tawa. Di atas topangan lengan (Name), si bocil mati-matian tetep senyap meski haha-hihi khas mak comblangnya sesekali terdengar:v
Jangan salah, nih anak bukan sembarangan bocah. Meski umurnya baru sebiji jagung, Teruko peka akan kekaguman sederhana yang ditumbuhkan Tanjirou teruntuk rekan gadisnya.
😳🤭
Asksksk ini cuma 'rasa kagum', ya. Gausah mikir macem-macem dulu😏🤫
"Kau bertingkah aneh. Apa lukamu sebegitu sakitnya?" tanya (Name) random. Maklum, nih cewe nggak diciptakan buat peka terhadap situasi dan kondisi😇🙏
Lawan bicaranya menggeleng kelabakan, lantas menyahuti, "Bukan begitu," sangkalnya, lantas memunggungi gadis itu seraya menapaki langkah demi langkah. Tangannya terangkat guna mengusap tengkuk yang tidak gatal.
"Aku hanya khawatir dengan kondisimu, itu saja." Dia berkata demikian, selagi matanya tak sekali pun memandang lawan bicara.
Tanpa pikir panjang nona bermanik merah darah berikan respons singkat, "Yah... Yang begini tak ada apa-apanya bagiku."
Idih songong lu mbak. Padahal waktu abis dibanting Yahaba bentaran aja, sambatnya seharian🤪😜
KAMU SEDANG MEMBACA
Sukuna no Musume [Kimetsu no Yaiba]
Fanfiction[Kimetsu no Yaiba x Reader] . . . "Gimana rasanya pindah ke alam yg banyak belisnya, neng?" "Gacor, kang!" - Ryoumen (Name) . . . Bercerita tentang seorang gadis yang merupakan putri dari Ryoumen Sukuna. Hah? Raja Kutukan punya anak?? Rill kok ini...