"Astaga pangeran anda sangat cocok dengan pakaian tersebut"
"Kau benar.. Pangeran anda sangat cantik!! "
"Anda seperti seorang dewi, astaga saya tak kuat!"
Para pelayan tersebut menatap kagum Aidan bahkan ada yang sampai mimisan setelah melihat penampilan Aidan yang sangat wahh.
Aidan sendiri berdecak malas melihat penampilan nya atau lebih tepatnya pakaian yang ia kenakan.
Bagaimana tidak kesal! Pakaian yang Arthur berikan itu seperti pakaian wanita! Yah Aidan sedikit menyukai nya, pakaian tersebut berwarna putih dengan sedikit ornamen yang ada, keliatan cantik apalagi dengan tubuh Aidan yang ramping dan kulit putih Aidan semakin menambah kadar kecantikan Aidan, namun masalahnya adalah model pakaiannya seperti pakai wanita! Itu yang membuat Aidan kesal.
"Hah! Bukankah ini terlihat seperti pakaian wanita, ck! Kenapa Arthur memilih pakaian ini! Tidak mau! Aku mau ganti pakaian saja" ucap Aidan yang langsung dibantah oleh para pelayan.
"Tidak pangeran! Anda tidk boleh ganti pakaian! "
"Itu benar pangeran, anda sangat cocok dengan pakaian itu! "
"Tapi ini seperti pakaian wanita! " para pelayan tersebut saling tatap lalu mengangguk.
"Pangeran itu adalah pakaian yang memang digunakan untuk upacara penobatan" ucap salah satu pelayan tersebut dengan senyum ramah miliknya.
"Itu benar pangeran, bahkan dulu saat putra mahkota dinobatkan sebagai putra mahkota juga memakai pakaian yang sama dengan yang sekarang anda gunakan" bohong! Tentu saja Arthur tak akan pernah memakai pakaian seperti pakaian yang Aidan kenakan namun mereka terpaksa berbohong demi pangeran kecil mereka.
Aidan dengan polos nya percaya dengan kata kata pelayan tersebut, "benarkah? Berarti Arthur juga pakai pakaian seperti ini juga" ucap Aidan yang diangguki oleh para pelayan tersebut.
"Baiklah aku tidak akan ganti pakaian dan pakai ini saja" para pelayan tersebut tersenyum puas, ahh kenapa pangeran mereka sangat polos.
"Kalau begitu kalian sudah boleh keluar dan terimakasih sudah membantu ku bersiap" mereka semua menundukkan kepala mereka dan berjalan keluar meninggalkan Aidan sendiri sesuai perintah Aidan.
Kini Aidan menatap datar pantulan dirinya dicermin, setelah memastikan mereka semua keluar,Aidan memanggil Neon.
"hahh.. Neon" tak lama sebuah bayangan hitam muncul dan perlahan menampakkan sosok Neon yang bersujud dengan satu kaki sebagai penompang ( ala ala kesatria gitu)
"Yah pangeran ku,Neon disini siap menerima perintah" Neon mengecup tangan Aidan dan tersenyum manis, sedangkan Aidan memutar malas kedua matanya.
"Ck! Jangan bermain main Neon! "
"Hahah.. Baiklah baiklah kucing liarku, apa ada yang bisa kesatria tampan ini bantu" ucap Neon sambil mengedipkan matanya.
"Berhenti memanggilku dengan sebutan itu! NEON!! " Neon menutup kedua telinganya, ah kenapa kucing nya sangat suka berteriak.
"Ah baik baik pangeran, huft.. Kenapa anda suka sekali berteriak kan kasihan telinga saya"
"Ck! Serius lah Neon" Aidan mulai kesal, kenapa ia mendapat babu seperti Neon, ingin sekali ia membuangnya namun sayangnya Neon sangat berguna baginya yang malas melakukan hal hal berat.
Neon merubah raut wajahnya menjadi serius, oke ia tak akan menggoda Aidan lagi dan kini ia mulai serius, "Apa yang harus saya lakukan kali ini pangeran" ucap Neon sembari berlutut dan menundukkan kepalanya.
Aidan bersmirk melihat pemandangan luar, "perubahan rencana, kali ini biar aku yang bermain dan kau cukup awasi mereka semua" Neon yang mendengar perintah Aidan mengeringai, ahh kalau sudah pangerannya yang turun langsung ia hanya bisa melihat nya saja tanpa membantu, "sesuai perintah mu pangeran ku" Neon mengecup tangan mulus Aidan dan perlahan menghilang menyatu dengan bayangan Aidan.
Aidan sendiri tersenyum devil, "waktunya permainan dimulai" Aidan melangkah kakinya menuju arah pintu keluar, ahh ia tak sabar melihat pertunjukan teater nantinya.
Arthur, kairus dan seluruh pelayan yang masih berada didalam kamar Aidan terpesona melihat penampilan Aidan, ahh Arthur sudah menduganya jika Aidan akan kelihatan cantik dengan pakaian yang ia pilih secara khusus untuk Aidan.
Pakaian yang Aidan kenakan
Cr:pinterest
"Cantik" ucap Arthur dah kairus secara bersamaan dan diangguki oleh seluruh para pelayan, Aidan sendiri memasang wajah masam miliknya. Ahh ia sudah menduga respon mereka jadi yah sudahlah toh ia akan ganti pakaian sehabis upacara penobatan.
"Cih! Sudahlah ayo kenapa kalian cuma bengong! Acaranya akan segera dimulai! Menyebalkan! " semuanya tersadar saat mendengar ocehan Aidan, mereka akhirnya menuju tempat acara akan diadakan. Kairus tak ikut karena ia tak ingin meski sudah diajak oleh Aidan.
"Tidak kakak.. Aku akan disini saja menunggu kakak guru sambil belajar ilmu pedang yang kakak berikan kepadaku" Aidan mwngulum bibirnya membentuk senyuman, ia mengelus lembut surai hitam kairus.
"Baiklah kakak akan pergi, jangan pergi dari kamar ini apapun yang terjadi sampai kakak kembali"
Setelah memastikan bahwa kairus akan aman, Aidan tanpa membuang waktu lagi berjalan menuju tempat penobatannya bersama Arthur.
Selama perjalanan Aidan tak henti hentinya tersenyum memikirkan rencana nya,"satu langkah lagi dan bumm! Semuanya akan selesai"
Tbc
Vote and comment
KAMU SEDANG MEMBACA
adventure || Aidan [BL]
FantasyAidan yang bertrasmigrasi kedunia lain setelah mengalami kematian konyol dan juga memecahkan berbagai macam teka teki untuk mencari jati dirinya yang sebenarnya. Penasaran? Baca aja langsung. Typo bertebaran.