47

5.1K 556 33
                                    

Seluruh tamu undangan yang hadir memfokuskan atensi mereka kearah Aidan berada, Arthur dan Darrel yang tadinya berdebat kini terdiam mendengar teriakan Aidan.

"Neon!"

Kabut hitam mulai muncul dari bayangan Aidan, perlahan kabut tersebut mulai membentuk sosok pria tampan bertopeng naga tersebut.

Neon bersujud didepan Aidan tentunya dengan mengecup pergelangan tangan mulus Aidan.

"Neon disini siap menerima perintah wahai pangeran ku" dengan genit Neon mengedipkan matanya yang dimana para putri bangsawan terpekik histeris dan menatap penuh damba namun bagi Aidan yang melihat itu merasa geli melihat tindakan genit Neon.

"Ck, jangan lakukan hal yang tak cocok sama sekali dengan dirimu Neon"

"Ah pangeran anda melukai hati saya" Neon dengan dramatis meletakkan kedua tangannya didada nya dan berpose seperti orang yang terkena serangan jantung.

Aidan menatap datar Neon, ah kenapa ia memiliki anak buah seperti Neon yang penuh akan tingkah aneh nya tersebut.

"Berhenti bermain main, aku memanggilmu bukan untuk melihat aksi anehmu! " Neon langsung merubah air wajahnya menjadi serius, kali ini ia tidak ingin membangunkan jiwa kucing liar dalam diri Aidan.

"Eheh... Baiklah tuanku bawahanmu siap menerima perintah anda"

Melihat respon Neon membuat Aidan tersenyum iblis sembari menatap kearah Arthur, Arthur sendiri yang ditatap seperti itu oleh Aidan merasa firasat yang tidak mengenakan.

"Neon berdansalah dengan Arthur, ini adalah perintah dan juga sebagai hari liburmu"

Neon yang mendengar perintah aneh Aidan pun mengangkat kepalanya dan menatap bingung Aidan.

"Baiklah yang mulia" Neon langsung berdiri dan memegang kedua tangan Arthur lalu membawanya ke lantai dansa.

"Tunggu hei apa yang kau lakukan! Tidak! Aidan tolongg! "

"Shtt! Tenanglah yang mulia putra mahkota biarkan Neon yang tampan ini memberikan anda pengalaman berdansa yang indah" dengan mesranya Neon meletakkan tangannya dipinggang Arthur dan membawanya mengikuti alunan musik dansa.

Para tamu undangan yang menyaksikan itu menahan tawa mereka menyaksikan wajah calon penerus kerajaan tersebut merasa tertekan, Raja dan Ratu hanya menggeleng kepala menyaksikan itu semua, sedangkan Darrel diam diam tersenyum menyaksikan saingannya sudah pergi dan kini ia bisa mengajak Aidan berdansa dengan nya.

"Jadi Aidan mauk–"

"Eliana Darrel bilang ia ingin berdansa denganmu, temanin ia berdansa" Aidan dengan cepat memotong ucapan Darrel dan menyuruh Eliana  untuk berdansa dengan Duke muda tersebut.

"Baiklah tuan-ku, mari tuan Duke"

"Eh! Apa tidak Aidan bukan begitu! Akhh! "

Setelah kepergian dua pengganggu tersebut Aidan kembali melakukan aktivitas nya yaitu menghabiskan semua kudapan manis yang tersusun rapi dimeja besar yang tersedia.

Aidan tak berniat untuk melakukan tarian dansa karena itu sangat melelahkan baginya yang berjiwa mager tersebut, lebih baik ia menghabiskan semua makanan manis yang ada.

Tak lama datanglah sosok remaja yang sepertinya seumuran dengan Aidan menghampiri Aidan yang tengah asik dengan kue coklatnya dan tak memperhatikan sekitarnya.

"S-salam kepada bintang jenius kerajaan yang mulai pangeran Qiel, s-saya Diego Caster Oroville, putra kedua Count Oroville memberi hormat kepada bintang kerajaan semoga cahaya dewa menyinari anda" Aidan yang tengah mengunyah makanan nya pun mengalihkan pandangannya dan menatap remaja yang memiliki rambut panjang dengan warna coklat tersebut dengan gugup menyapanya.

Aidan hanya melirik sejenak merasa tak tertarik dan mengabaikan remaja tersebut, sedangkan Diego yang melihat respon Aidan yang nampak tak tertarik pun semakin gugup. Ia merasa takut namun ia juga penasaran dan ingin mengenal pangeran manis tersebut, bukan semata ingin menjadi penjilat demi keuntungan sosial namun ia ingin menjadi dekat dan menjadi teman dan tak lebih dari itu.

Perkenalkan singkat yang berujung kecanggungan tersebut membuat Diego merasa semakin gugup, apalagi banyak pasang mata yang menatap kearah Diego dengan pandangan sinis, Diego yang melihat itu hanya menundukkan kepalanya, ia merasa takut.

"Bukankah wajah putra mahkota sangat lucu, beliau dikenal sebagai sosok yang dingin dan tegas kini tengah memasang ekpresi yang lucu, hihi.. "

"Yah, kau benar! Mereka berdua sangat menggemaskan"

Diego mengerjapkan kedua kelopak matanya, ah ucapan random nya ditanggapi oleh Aidan dan Diego tentunya merasa senang apalagi pemikiran mereka hampir sama.

Sedangkan Aidan menatap puas kearah Neon yang berdansa dengan semangatnya dan Arthur yang merasa tertekan itu sungguh pemandangan yang memuaskan bagi Aidan.

Hingga suara kei muncul dengan notifikasi sistem tentunya dan itu membuat mood Aidan yang tadinya naik kini merosot drastis.

Ting!

[Tuan anda mendapatkan misi!]

"Ck! Sialan kau kei!"



Tbc

V

ote and comment

adventure || Aidan [BL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang