"Kei apa benar celah iblis berada dibalik gunung berapi ini? "
[Benar tuan saya sudah memastikannya dan sumbernya memang berada digunung berapi ini]
Aidan mengamati gunung besar dihadapannya yang ternyata masih aktif, terlihat dari uap panas yang keluar dari corong gunung berapi tersebut.
Aidan mengitari gunung tersebut mengikuti arah tunjuk kei untuk mencapai titik tujuannya, dari kejauhan dapat Aidan lihat lubang besar yang berada dibawa kaki gunung berapi yang mengeluarkan aura hitam yang diyakini sebagai sumber permasalahannya.
Saat Aidan ingin menutup kembali celah iblis yang memiliki beberapa retakan tersebut, tubuh Aidan langsung terpental mundur beberapa meter akibat dorongan ledakan energi yang sangat kuat.
"Akhirnya.. Ahahah akhirnya aku bebas! Hah.. Hah.. Setelah sekian lama akhirnya!"
Didalam kabut hitam yang pekat Aidan melihat sosok yang baru saja keluar dari celah iblis, karena kabut hitam yang membuat pandangan kurang jelas ia tidak melihat dengan jelas sosok dihadapannya.
Perlahan kabut yang menghalangi pandangan Aidan sedikit mereda dan Aidan dapat melihat sosok pria tinggi dengan tanduk dikepalanya dan kuku kuku nya yang panjang dan tajam dan juga seluruh tubuhnya yang dipenuhi luka dan nana yang mengeluarkan aroma busuk dari dirinya dan gigi gigi tajam dan tak beraturan.
Kesan pertama yang Aidan lihat dari sosok itu adalah 'Jelek' ia tak habis pikir kenapa ada mahluk sejelek sosok yang dihadapannya.
"Mahluk apa itu kenapa sangat jelek dan uhh bau nya lebih menyengat daripada kotoran kandang kuda Arthur"
[Mahluk yang anda maksud tersebut adalah bibit iblis tuan, karena celah yang terdapat membuat bibit iblis berhasil menyelinap dan keluar. Meski ia bibit iblis nyatanya ia tak bisa diremehkan kekuatannya tuan]
"Oh hanya iblis kecil itu sangat mudah"
[Tuan anda harus berhati hati karena setiap serangannya mengandung racun yang mematikan]
"Baiklah kalau begitu waktunya bermain dibalik bayangan, ah bukankah ini waktu yang tepat untuk mencoba hadiah yang belum ku coba"
Aidan menatap kedua belati jiwa berwarna putih dengan ukiran teratai mekar disetiap pegangannya, ia menyukai kedua belati tersebut. Hadiah sistem memang tak pernah mengecewakan dah Aidan menyukainya.
"Baiklah anak anakku waktu nya untuk bermain" seakan mengerti ucapan Aidan kedua belati tersebut meleset dengan cepat menuju iblis itu berada.
Swush..
Swush...
"Argghh!! Sialan siapa yang berani menyerangku!"
Kedua belati Aidan terus menyerang iblis tersebut dengan kecepatan yang hampir tak bisa ditangkap oleh mata biasa karena sangking cepat nya dan hanya terlihat sekelebat cahaya yang saling menyerang.
Karena serangan yang sangat cepat tersebut membuat iblis tersebut terus menerus menangkis serangan belati Aidan, tubuhnya yang penuh akan luka luka tak membuatnya kesakitan nyatanya seluruh luka yang ia dapatkan langsung menghilang dari tubuhnya karena iblis memiliki kemampuan regenerasi yang sangat cepat.
"Argh!! Sialan tunjukkan dirimu pengecut!!" Matanya terus bergerak kesana kemari dengan dengan kedua tangannya yang selalu menangkis serangan yang membuat dirinya kewalahan.
Hingga matanya menangkap siluet seseorang yang tengah duduk diatas dahan pohon, melihat itu membuat senyuman iblis tersebut mekar, ia melemparkan bola api kearah sosok yang ia yakinin pemilik serangan yang menyerang nya.
Swush.. Duarr!!
Tanah bergetar sesaat ledakan bola api tersebut terjadi, pohon pohon yang menjadi sasaran mulai dimakan oleh si jago merah tersebut.
"Ahaha.. Itu adalah balasan karena telah berani menyerangku! Ahaha... " iblis tersebut tertawa puas melihat ledakan yang ia ciptakan, hingga kedua alis iblis tersebut menyatu, ia menatap gumpalan api yang masih menyalah dengan ganasnya.
"Hanya segini kemampuan bangsa iblis? Ckck! Sungguh tak ada apa apanya" terlihat siluet seseorang yang tengah berdiri didalam kobaran api.
Dan seketika api yang masih membara perlahan menghilang dan memunculkan sosok pria bertopeng dengan ular putih melingkar di leher nya.
Aidan menatap datar sosok didepannya, ia merasa kesal, jika kei tak cepat membuat perisai untuknya mungkin ia sudah menyatu dengan tanah.
Iblis tersebut yang tadinya merasakan aura ancaman kini malah tertawa, ia mengira bahwa yang menyerang nya ada sosok yang hebat namun kini apa yang ia lihat, hanya bocah kecil yang angkuh.
Aidan bersmirk melihat lawannya yang menertawakan nya, "heh, kau pasti berpikir bahwa aku tak bisa mengalahkan mu, bukan. Namun... Pemikiran mu salah karena sosok kecil ini adalah maut mu"
"Ahaha.. Hei kau hanya bocah ingusan yang bermimpi mengalahkan iblis hebat seperti ku? Ahaha bukan kah itu sangat lucu. Tapi.. Tak apa kebetulan aku sangat lapar dan kini aku mendapatkan makanan ku" iblis tersebut menatap Aidan dengan penuh nafsu, ia mencium aroma manis tubuh Aidan dan itu semakin membuat ia ingin memakan daging Aidan yang tampak menggoda.
"Baiklah karena kau lapar aku dengan senang hati membuatkan mu hidangan special, Gil.. Sil.. Waktunya kita bermain darah" dengan kecepatan cahaya Aidan menyerang iblis tersebut dengan bantuan dua belati jiwa miliknya Aidan menyerang targetnya tanpa ampun bahkan senyuman Aidan tak pernah luntur disetiap gerakannya dalam menghajar iblis tersebut.
Iblis tersebut mulai kewalahan menghadapi Aidan, ia kira Aidan hanya bocah ingusan yang berlagak angkuh namun kini ia salah besar ternyata Aidan adalah sosok yang menakutkan dan dengan kedua senjatanya membuat tubuhnya kewalahan.
"Akh sialan! Matilah!! "
Swuhh..
Duarr!... Duarr!!
"Ahaha.. Rasakan itu bocah ingusan! Ahahah"
"Tidak semudah itu"
Swush.. Sring.. Duarr!
"ARGHH!! "
Tbc
Vote and comment
KAMU SEDANG MEMBACA
adventure || Aidan [BL]
FantasyAidan yang bertrasmigrasi kedunia lain setelah mengalami kematian konyol dan juga memecahkan berbagai macam teka teki untuk mencari jati dirinya yang sebenarnya. Penasaran? Baca aja langsung. Typo bertebaran.