Aidan memejamkan matanya menikmati semilir angin yang menerpa wajahnya, kini ia berada dihamparan padang rumput yang luas, ia tidak tahu kenapa ia lagi lagi berada ditempat ini hingga kelopak mata yang tadinya tertutup kini perlahan mulai menampakan iris biru laut.
Aidan membuka matanya dan menatap sosok yang berada disamping nya. Angelina, yah sosok tersebut adalah Angelina (ada yg masih ingat?)
Aidan menatap malas wajah Angelina yang tengah tersenyum lebar kearahnya, "haloo~ Aidan~ kita ketemu lagi hehe"
Aidan memutar malas kedua matanya, ia kembali memejamkan matanya sedangkan Angelina yang melihat bahwa dirinya dicuekin oleh Aidan juga berdecak namun ia tak berani bersuara dan berakhir ikut menidurkan dirinya disamping Aidan.
Lama mereka saling diam hingga akhirnya Aidan membuka suaranya, "sebenarnya tempat apa ini Angelina dan selama ini kau ke mana aja ada banyak hal yang ingin aku bicarakan padamu"
"Aku tidak kemana mana justru aku selalu berada di dekat mu namun kau tak pernah memanggilku sehingga aku tak muncul dan jika kau bertanya ini tempat apa maka aku akan menjawab kalau ini adalah alam bawah sadar mu" Angelina memang tak salah, ia selalu berada bersama Aidan karena dirinya dan Aidan sebenarnya adalah satu namun tentu saja fakta tersebut hanya diketahui oleh dirinya seorang.
Mendengar itu, Aidan menegakkan posisinya yang semula tiduran menjadi posisi duduk dan menghadap wajah lawan bicaranya, "Angelina bukankah kau mengatakan jika aku adalah pewaris mu yang terlahir dengan kekuatan kehidupan yang sangat hebat yang mengalir disetiap darahku sehingga kau membuangku kedunia lain agar mereka yang memangsa diriku tak mengetahui keberadaan ku, benarkan"
Angelina mengangguk pelan membenarkan perkataan Aidan, ia sedikit bingung kenapa Aidan mengungkit topik yang sudah mereka bicarakan, "iya kau benar, memang nya kenapa? Aku kan sudah menceritakan semuanya padamu"
"Entahlah beberapa hari lalu aku sempat mengalami kejadian kejadian aneh yang menimpa diriku"
Melihat air wajah Aidan yang tampak lelah tersebut membuat Angelina bingung dan merasa penasaran dengan apa yang terjadi dengan Aidan, meski ia selalu berada bersama Aidan tetap saja ia tidak tahu apa yang Aidan lakukan dan apa yang telah terjadi dengan Aidan karena itu diluar kekuasaannya dan juga harus mendapatkan izin dari Aidan.
"Benarkah? Kalau begitu coba ceritakan kepadaku siapa tau aku bisa membantumu" ucap Angelina dengan wajah serius dan Aidan yang melihat itu diam diam menyeringai dibalik wajah lelahnya.
"Tertangkap kau Angelina"
Aidan akhirnya mulai menceritakan semua yang terjadi pada dirinya, dimulai pertemuan pertama kali dengan kairus yang dimana Aidan menyaksikan adegan berdarah dan juga sosok pria berambut hitam dan bermata merah lalu pertemuan dengan Eliana saintes yang menyebutnya sebagai reinkarnasi dewa dan yang terakhir adalah mimpi dimana ia menyaksikan pertarungan pertumpahan darah dan juga pengorbanan sosok pria bersurai putih yang dimana ia mengorbankan dirinya sendiri untuk menyelamatkan dunia, entah kenapa setelah mendengar cerita Aidan membuat tubuh Angelina menegang seketika, wajahnya berubah menjadi pucat dengan kedua tangan yang mengepal dan merasakan kepanikan yang luas binasa.
Melihat respon Angelina semakin membuat kecurigaan Aidan meningkatkan, ia bangkit dari posisi duduknya dan melangkah dengan pelan kearah Angelina.
Langkah kaki yang pelan namun sorot mata yang menatap tajam Angelina membuat gadis cantik tersebut mundur perlahan, Aidan berjongkok tepat dihadapan gadis berambut putih tersebut dan mengapit dagunya mengangkat keatas menatap wajahnya.
Angelina dapat melihat manik biru yang menatap tajam kearah dan juga aura intimidasi yang pekat dari Aidan membuat tubuhnya lemas dan gemetar.
"Angelina... Kau tau jika aku paling tidak suka yang namanya pembohong, kan.. " ucapan Aidan terdengar pelan namun setiap ucapannya mengandung tekanan yang luar biasa.
Angelina meringis saat dagunya dicapit erat oleh Aidan, dengan gugup ia menjawab pertanyaan Aidan dengan anggukan pelan dan itu membuat Aidan semakin menatap tajam dirinya.
"Kau tau aku tak suka jika dibohongi namun kau masih berani berbohong denganku! Sekarang pilih ingin menjadi penghuni ruang hampa atau tidak bisa bereinkarnasi kembali" Aidan tetaplah Aidan, sosok yang tak akan mengampuni siapapun yang berani berbohong kepadanya atau siapapun yang berani mengusik ketenangannya.
Angelina yang mendengar itu merasakan ketakutan yang luar biasa bahkan kini matanya sudah dihiasi oleh buliran kristal bening yang sudah meluncur dari kelopak matanya.
Sedangkan Aidan yang melihat nya sama sekali tak peduli ataupun merasa kasihan ia hanya ingin kejujuran dari gadis didepannya.
"Katakan yang sejujurnya Angelina... Kau tau aku tak mempunyai kesabaran yang luas atau kau akan merasakan akibatnya"
Mendengar nada ancaman dari Aidan mau tak mau akhirnya Angelina harus membuka mulut dan mengakatan fakta yang sebenarnya.
"Hiks.. A-ampun! Kumohon jangan hukum aku Aidan.. Hiks.. Aku tau aku salah"
"Aku tak membutuhkan permohonan maaf mu Angelina! Yang aku butuhkan adalah kejujuran mu! Katakan atau aku akan membuatmu menjadi roh gentayangan diruang hampa! "
"A-apaa.. Tidakk!! Hiks.. B-baiklah aku a-akan mengatakannya... S-sebenarnya dirimu... "
"Yah? Sebenarnya aku apa!! Jangan menjeda ucapanmu!! " Aidan sungguh kesal dan sudah dimakan oleh rasa penasaran.
Angelina dengan ketakutan akhirnya melanjutkan ucapannya, persetan dengan hukuman yang menanti dirinya yang terpenting ia harus selamat dari hukuman Aidan terlebih dahulu.
"S-sebenarnya...sebenarnya dirimu.. Akan dijelaskan di next capt."
Kaburrrr– Angelina & Author
Tbc
Vote and comment
KAMU SEDANG MEMBACA
adventure || Aidan [BL]
FantasyAidan yang bertrasmigrasi kedunia lain setelah mengalami kematian konyol dan juga memecahkan berbagai macam teka teki untuk mencari jati dirinya yang sebenarnya. Penasaran? Baca aja langsung. Typo bertebaran.