adventure || Aidan [BL]

52

100000 tahun yang lalu dimana munculnya ramalan takdir yang dimana akan lahir dua pasangan bintang dunia yang akan mengatur kehidupan dan kematian alam semesta, saat ramalan itu muncul dan hampir membuat kekacauan di seluruh alam.

Kemunculan ramalan tersebut mengakibatkan fenomena aneh dan disertai dengan bencana bencana lainnya. Pohon takdir terus mengeluarkan kekuatannya untuk menekan kekuatan yang hampir saja menghancurkan dunia tersebut, para dewa juga ikut adil dalam membantu menekan kekuatan asing tersebut.

Para iblis dan monster mulai menggila dengan membantai satu sama lain, ras ras lain mulai memecah bela dan saling membunuh dan merusak alam semesta dan masih banyak kehancuran lainnya.

Tentu para dewa dan dewi lainnya sudah berusaha menyelamatkan dunia namun kekuatan mereka tidak sebanding dengan gelombang kekuatan asing yang mempengaruhi alam semesta tersebut dan mengakibatkan kekacauan dimana mana.

Sang agung yaitu dewa takdir juga membantu pohon takdir untuk mencoba memutar dan menutup arus takdir kehidupan dan mencoba mencari maksud dari kekuatan berbahaya tersebut bahkan sang dewa takdir juga menggunakan kekuatan pusaka ilahi yang ia miliki yaitu Oracle Siel jam waktu yang dapat melihat takdir dan kehidupan dunia bahkan ia bisa mengubah alam semesta dengan kekuatan pusaka tersebut.

Namun semuanya nihil karena kekuatan pusaka tersebut nyatanya tidak cukup untuk menghentikan gelombang kekuatan asing tersebut, dewa takdir juga sudah mencoba untuk menghancurkan alam semesta dan mencoba membentuk ulang dunia namun ada kekuatan aneh yang menahannya.

Kekuatan aneh yang menahan sang dewa takdir berasal dari sang pohon takdir, penasaran? Tentu saja! Dewa takdir tak mengerti kenapa pohon takdir menghalanginya untuk menghentikan kekacauan dunia ini yang hampir hancur karena ulah kekuatan asing yang entah dari mana munculnya, hingga ia mendapatkan penglihatan takdir dunia yang ditunjukkan oleh pohon takdir membuat ia memahami tindakan pohon takdir yang menghalangi nya saat hendak menghacurkan alam semesta.

Dewa takdir akhirnya hanya dapat memahami kenapa pohon takdir menahan kekuatan asing tersebut karena kekuatan asing yang menghancurkan hampir seluruh dunia adalah kekuatan yang dimana akan adanya kemunculan satu bibit bintang kematian dunia yang akan lahir sesuai ramalan takdir dan yang bisa menghentikan kekacauan dunia ini adalah dengan kemunculan dari bibit bintang kehidupan dunia dan sebelum kelahiran bibit kehidupan dunia ia dan yang lainnya harus berusaha untuk mempertahankan kehidupan alam semesta agar tetap bisa bertahan hingga sang kehidupan lahir didunia dan menyelamatkan alam semesta.

Kekuatan asing tersebut mulai melemahkan seiring dengan kedatangan badai yang terus mendatang dan suara kilat yang menyambar apa saja yang ia temukan, banjir mulai berdatangan, gunung gunung mulai beraksi dan menumpahkan isinya dan tornado besar yang menghancurkan apa yang ia lewati. Sungguh pemandangan yang sangat mengerikan. Bahkan banyak planet lainnya saling bertubrukan mengakibatkan suara dentuman yang amat keras. Hingga akhirnya para bintang takdir mulai bersinar dibawah naungan pohon takdir dan munculah satu teratai yang masih tertutup dan dikelilingi oleh kekuatan yang sangat mematikan namun memiliki aura agung. Bibit bintang kematian telah lahir.

Kelahiran bibit kematian membuat seluruh mahluk yang tadinya saling bertarung satu sama lain kini mulai bersujud menghormati kelahiran bintang agung tersebut, namun lain dengan para dewa dan dewi yang menyaksikan kelahiran bibit bintang yang dimana hampir merusak alam semesta tersebut. Mereka dapat merasakan kekuatan yang luar biasa dan juga ancaman yang menakutkan yang membuat tubuh mereka gemetar merasakan gejolak aneh,para dewa saling menatap satu sama lain setelah melihat bibit bintang yang lahir tersebut, bukankah takdir mengatakan akan adanya kelahiran dua bintang agung yang akan mengatur alam semesta namun kenapa hanya ada satu dan kelahiran bibit tersebut pun membawa bencana bagi dunia dan hal itu membuat mereka menatap bibit tersebut.