29. SALON 2

619 60 5
                                    

MALL

Davel menatap Dao "Jazel sebenarnya kemana ? Kalau ke toilet kenapa belum kembali juga.. kau bohong kan ?"

Dao menggaruk kepalanya "Aku bersumpah Vel.. dia bilang tadi ke toilet, dia pergi dengan Est juga. Kau lihat kan.. Est sajah tidak ada disini"

"Lalu mereka pergi kemana..?" menjadi murung

Wintang menatap Davel "Kita tunggu Naweed sajah, mungkin dia sudah bertemu dengan Jazel"

"Tidak ada, aku tidak menemukan mereka" ucap Naweed yang baru sajah kembali ke salon

Dao mengkerutkan keningnya "Mereka kemana ? masa hilang di telan bumi"

"Coba telepon lagi" ucap Naweed

"Vel.. kau juga coba lah telepon Jazel"

"Ponsel ku ada di tas, Jazel membawa tas nya" mata Davel mulai berlinang "Dia meninggalkan ku.."

Naweed menatap Davel "Hey.. kau jangan sampai nangis ya disini. Ck, lagi pula suami mu kemana sih hah!"

Wintang mengelus bahu Davel "Jangan nangis ya.. mungkin Jazel sedang ada urusan penting makanya dia bawa Est. Est sajah sampai belum membilas rambut nya tadi"

"Tapi kenapa dia tidak bilang.. dia meninggalkan istri nya sendirian disini"

Dao menatap Davel "tidak sendirian Vel.. kan ada kami disini"

"Sama sajah sendirian.. hiks hiks Jazel.."

"Astaga.. hey.. kenapa kau menangis. Jangan menangis disini Vel.." panik Naweed

"Jazel.. hiks hiks Jazel.. hiks hiks hiks"

"Astaga.. ini bagaimana hey.." panik Dao

Wintang pun ikut panik "Hey.. tenang ok.. sebentar lagi suami mu juga datang, jangan menangis. Ini tempat umum Vel.. lihat banyak orang yang melihat mu"

"Tidak peduli.. hiks hiks Jazel.. aku ingin bersama Jazel.. hiks hiks hiks"

"Oh yaampun.. Jazel juga sudah tau istri nya tidak bisa di tinggal tapi malah menghilang"

Dao memperhatikan Jazel "ternyata seperti ini Davel kalau di tinggal Jazel, pantas sajah Jazel selalu melakukan sesuatu saat istri nya sudah tidur" isi hati nya

Naweed menatap Dao "Dao lakukan sesuatu.. jangan hanya diam sajah"

"Aku harus melakukan apa ? Aku tidak pernah menangani orang hamil, mana aku tau"

"Astaga.. Vel berhenti menangis, apa kau tidak malu ?"

"Kalian jahat sekali hiks hiks hiks Jazel.. hiks hiks Jazel... hiks hiks"

"Ada apa ini ? Baby.. kenapa menangis ?" menghampiri Davel dan langsung menggendong Davel bak bayi koala

"hiks hiks hiks enghm hiks hiks hiks"

Jazel mengelus lembut punggung Davel "Aku disini sayang"

Dao menatap Jazel "Kau darimana sih hah ?! Istri mu sampai menangis mencari-cari mu"

"Aku sudah mencari mu sampai ke toilet Zel.. istri mu sampai menangis, kau tau dia tidak bisa di tinggal"

Jazel menjadi merasa bersalah karena meninggalkan Davel terlalu lama "Maaf baby.. maafkan aku.." menciumi bahu Davel sambil mengelus punggung Davel

"hiks hiks kau meninggalkan ku hiks hiks hiks enghm.. hiks hiks kau jahat.." menyembunyikan wajah nya di leher Jazel

"Ya aku jahat karena meninggalkan istri ku, aku minta maaf.."

HIDDEN 2 || Owner Of My Heart ❤️‍🔥Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang