130. HMM

411 46 6
                                    

13.00☀️

Davel terbangun dari tidur nya kala ia merasa lapar. Ia mengerjakan matanya beberapa kali lalu menatap Jazel

"Pembohong.. kau membuat ku tidur!" menggigit dagu Jazel

Jazel tersenyum dengan mata yang masih terpejam lalu mengendus pipi istri nya itu.

"Curang..! Kau membuat ku tidur"

Jazel menatap Davel "Siap untuk jalan-jalan ? Cup" mencium bibir Davel

"Aku lapar sayang.."

"Tentu sajah kita harus makan terlebih dulu. Harusnya makan siang sudah di antar"

tok tok tok

"Excuse me.."

Jazel melihat ke arah pintu "pendek umur dia"

Davel menatap Jazel "Panjang umur.."

"Mau panjang atau pendek itu tergantung yang di atas kalau sudah waktunya mati ya mati" berjalan ke arah pintu

Davel memperhatikan Jazel "Pakai baju dulu.."

Jazel membuka pintu.

Room service tersenyum ramah dan mendudukkan kepala mereka sebagai bentuk hormat "Gomeiwaku o okake shite mōshiwakearimasen... Chōshoku o o todoke shimasu"

Jazel tersenyum, menundukkan kepala nya dan membuka lebar pintu.

Kedua room service itu pun masuk kedalam kamar menyajikan makanan di meja.

Jazel menatap Davel "Baby baguskan selimut mu"

Davel pun memperbaiki selimut menutupi tubuh nya.

"Nani ka hitsuyōna baai wa, go renraku kudasai. O tanoshimi kudasai. Shitsureiitashimasu"

Jazel menatap room service "Subete chōri-zumi no tabemonodesu yo ne ?"

"Hai, go kibō ni ōjite"

Jazel mengangguk "Ok, Arigatō" menundukkan kepalanya

"Aratamete arigatōgozaimasu, shitsureishimasu"

Kedua room service itu menundukkan kepala mereka lalu berjalan keluar dari kamar dan menutup pintu.

Davel memandangi Jazel "Dia fasih sekali dan sopan sekali sampai ikut menundukkan kepala. Dia sering kemari kah ?"
"Sayang.."

"Ya baby.." menghampiri Davel

"Kau bicara apa dengan mereka ?"

"Hanya bertanya makanan nya matang semua kan, mereka jawab sesuai keinginan anda, itu sajah. Ayo kita makan sekarang" memakaikan hoodie Davel

"Sejak sampai disini aku selalu memperhatikan mu, kau lebih banyak menggunakan bahasa Jepang. Ternyata bahasa Jepang mu fasih sekali dan kau juga terlihat lebih sopan"

"Disini kan begitu baby.. jadi kita juga harus sopan" menggendong Davel ala bridal style lalu berjalan ke arah kursi

Jazel mendudukkan Davel di kursi lalu ia pun duduk di samping Davel.

Davel memperhatikan Jazel "Kau tau sayang.. terkadang aku merasa kau ini terlalu misterius"

Jazel tersenyum "misterius dimana nya baby ?"

"Tidak tau, tapi aku merasa kau begitu. Aku merasa terlalu banyak dari dirimu yang tidak aku ketahui"

Jazel tersenyum "Kau cukup tau aku sangat mencintai mu, itu sajah. Ayo makan.. tadi katanya lapar"

Davel pun menyantap makanan nya "Itu karena kau terlihat begitu sempurna untuk seorang pria biasa sajah.. kadang aku berpikir bagaimana suamiku bisa sehebat ini dari yang awal nya aku hanya mengira dia ini ya.. pria biasa sajah.. seorang CEO seperti pada umum nya. Aku sudah menghadapi beberapa CEO di perusahaan ku bekerja sebelum nya tapi tidak semenarik saat bekerja dengan mu. Pada awalnya aku menganggap mu itu biasa sajah.. ya seperti CEO pada umum nya. Tapi semakin lama aku bekerja dengan mu dan semakin lama aku mengenal mu, terlebih lagi kita semakin dekat dan sampai aku menjadi istri mu, aku merasa kau memiliki sesuatu yang berbeda dibanding pengusaha lain nya. Cara mu bekerja.. memimpin.. menghasilkan semua uang itu, kau begitu percaya diri, kau berhasil mendapatkan yang kau inginkan. Setiap kau berencana yang A maka akan terjadi A. Aku kadang merasa ada sesuatu dari dirimu yang tidak aku ketahui dan aku juga tidak tau apa itu. Dan aku melihat tidak ada yang mencurigakan dan suami ku, dia transparan dengan ku. Semuanya.. ponsel nya juga aku periksa tidak ada apapun, laptop, entah apapun itu. Karena itu aku selalu menepis pikiran itu"

HIDDEN 2 || Owner Of My Heart ❤️‍🔥Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang