20.45🌝
Jazel memberikan uang "Henkō o sonomama ni shite okimasu"
"Oh Hontōni?"
Jazel tersenyum dan mengangguk "Arigatō"
"Hahaha Mōichido arigatō, mata atode kite kudasai"
Jazel mengangguk "ne.." menatap Davel "Ayo sayang kita pulang"
Davel tersenyum "Arigatōgozaimasu, ramen nya sangat enak"
Jazel tersenyum "katakan rāmen wa totemo oishīdesu"
Davel mengangguk "aaah apa tadi, ulangi"
"Arigatōgozaimasu, rāmen wa totemo oishīdesu"
Davel mengangguk "rāmen wa totemo oishīdesu ?"
Jazel mengangguk "Umm"
Davel menatap penjual "Arigatōgozaimasu, rāmen wa totemo oishīdesu" menundukkan kepalanya
Penjual tersenyum lebar mengajungkan kedua jempol nya "Oh it's good.. thank you"
Davel tersenyum manis "bye.." melambaikan tangan nya
Jazel merangkul pinggang Davel, keduanya pun berjalan menuju stasiun kereta.
Davel tersenyum menatap Jazel "Cup Cup" mencium pipi Jazel "terimakasih sayang... Aku bahagia sekali hari ini" menggeleng "tidak, tidak hari ini sajah. Aku selalu bahagia bersama mu.. kapan pun dan dimana pun"
Jazel tersenyum "Aku memang akan selalu membahagiakan istri ku.. Cup" mencium bibir Davel
Seorang wanita tua tersenyum memandangi Jazel dan Davel "Ingin mampir ? Aku akan meramalkan sesuatu tentang diri mu"
Davel berhenti melangkah dan menoleh "oh ini kan yang aku lihat tadi"
Jazel menoleh "Ayo baby"
Wanita tua itu tersenyum menatap Davel "Kemari.. aku tau kau penasaran nak"
Davel menatap Jazel "Aku penasaran.. ayo kita mencoba nya"
"Baby untuk apa percaya hal seperti itu ? Itu pembodohan, mereka berbohong untuk mendapatkan uang"
"Itu tergantung kita kan.. mau percaya atau tidak ? Hanya mencoba untuk bersenang-senang, ayo.." menarik tangan Jazel mendekati toko
Wanita tua itu memandangi Jazel cukup lama.
Jazel mengkerutkan keningnya "Apa yang kau lihat ? baby ayo kita pergi sajah. Kita bisa ketinggalan kereta nanti, tidak usah percaya hal seperti ini"
Wanita tua itu tersenyum "Kau boleh tidak mempercayai nya anak muda, tapi hal seperti ini cukup kental disini. Kami bahkan punya tempat khusus untuk ramalan dan biasa di kunjungi oleh banyak tourish. Aku tau kalian bukan berasal dari sini"
Davel tersenyum "Oh ya ? Aku juga pernah lihat tempat nya di internet. Apa ramalan seperti itu memang nyata ada nya ? Akan terjadi dalam hidup kita ?"
Wanita tua itu tersenyum "Itu semua tergantung keyakinan mu nak, kalau kau percaya maka itu akan terjadi. Bukan tanpa alasan kami memiliki tempat seperti itu disini. Banyak tourish yang datang kesana untuk mencobai nasib mereka. Dan kami disini juga melihat sifat dan karakter manusia itu berdasarkan golongan darah nya. Budaya seperti itu masih kental disini"
"Tidak masuk akal!" Jazel
"Waah.. itu keren sekali. Lalu bagaimana caranya mengetahui sifat dari golongan darah ? Di tanya dulu golongan darah nya ? atau bagaimana bibi ?"
Wanita tua itu tersenyum "Aku bisa meramal nya dengan hanya melihat garis tangan mu. Memang bagi orang yang sangat mempercayai logika nya, hal seperti ini sangat tak masuk akal di otak nya" menatap Jazel
"Tapi di dunia ini tidak selamanya soal logika, ada yang namanya energi, dan takdir yang sudah di garis kan" memukul pelan tangan Davel dengan kipas nya
KAMU SEDANG MEMBACA
HIDDEN 2 || Owner Of My Heart ❤️🔥
RomanceJazel : Cinta adalah pilihan yang kau buat dari waktu ke waktu Davel : dan aku memilih untuk mencintai mu selamanya.