107. TUKANG URUT

495 50 6
                                    

RUANG KERJA JAZEL
11.00☀️

Davel bersandar di kursi meregangkan otot-otot tubuh nya yang terasa kaku.

Jazel memperhatikan Davel "Kau pegal sayang ?"

"Sedikit.." memegangi pinggang nya

"Kemari" mengangkat Davel lalu membuat Davel duduk di pangkuan nya

"Waah.. harus ku akui, suami ku ini memang kuat sekali"

"Coba duduk yang tegap sayang" mengelus pinggang belakang Davel
"Aku urut sedikit tidak papa ya ?"

Davel tersenyum dan mengangguk "Umm"

"Kalau sakit beritahu aku"

"Darimana sakit nya kalau sepelan itu, itu bukan mengurut tapi mengelus"

"Aku takut nanti istri ku kesakitan saat aku tak sengaja melakukan nya dengan kuat"

"Sudah cukup, tolong bahu ku juga.. pegal karena aku terus menunduk"

"Disini ?"

"Ya"

Jazel pun mengurut pelan bahu Davel.

Davel tersenyum "tambahkan tenaga mu sedikit lagi"

"Nanti sakit baby"

"Tidak.."

"Katakan kalau terasa sakit"

"aahh ya seperti ini. Astaga enak sekali.. suami ku jago juga mengurut, kau jadi tukang urut sajah sayang"

"Aku memang sudah lama jadi tukang urut"

Davel menoleh "Hah ? Sejak kapan ?"

"Sejak jadi kekasih mu, aku sering mengurut payudara, bokong.."

Davel tercengang dengan mulut yang terbuka "What the hell Jazel...!"

Jazel terkekeh "Itu fakta.. bahkan aku juga jadi pemerah susu"

Wajah dan telinga Davel merah "SAYANG...!!" merasa sangat malu

"Hahahaha baby wajah mu merah seperti tomat"

Davel menutupi wajahnya "Jazel..."

Jazel terkekeh memeluk pinggang Davel "Istri ku malu.. kalau malu begini gemas sekali.." memperbaiki posisi duduk Davel

"Kau menyebalkan.." tersenyum malu dan salah tingkah

Jazel tersenyum manis "Dan kau cantik sekali.." menyentuh dagu Davel

Davel tersenyum manis memeluk Jazel "Kau tidak tau malu"

"Untuk apa ? Itu tidak perlu jika dengan istri ku" tersenyum memeluk tubuh istri nya itu

tok tok tok

Davel yang mendengar suara ketukan pun melerai pelukan mereka dan hendak turun dari pangkuan Jazel namun Jazel menahan nya dan kembali mendekap tubuh istri nya itu. Davel tersenyum membalas pelukan Jazel. Ia bisa apa kalau suami nya sudah seperti itu, hanya pasrah sajah.. kepasrahan yang tentunya ia suka.

"Masuk" ucap Jazel

Naweed dan Wintang pun masuk kedalam ruangan. Keduanya sedikit terkejut melihat pemandangan di depan mata mereka itu.

"Apa kami mengganggu ?" tanya Naweed

"Ya.. silahkan keluar"

"Ini serius kami di usir ?" tanya Wintang

Davel tersenyum "Sayang.."

"Aku hanya bercanda, hidup jangan terlalu dibawa serius"

Keduanya pun berjalan mendekati meja kerja.

HIDDEN 2 || Owner Of My Heart ❤️‍🔥Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang