[Bab 39] Kamu layak diperjuangkan

1.4K 255 23
                                    

Happy reading!

=====

Naora menekan pedal gas mini cooper-nya dalam kecepatan sedang. Jam di pergelangan tangan Naora masih menunjukkan pukul lima lebih dua puluh menit, artinya masih banyak waktu bagi wanita itu sebelum janjinya bertemu dengan Galen pada pukul setengah tujuh malam.

Tadi pagi Galen melakukan business trip ke Bandung bersama beberapa staf Best Solution dan akan tiba di Jakarta kembali pada sore harinya. Dalam perjalanan bisnis tersebut, Galen tidak membawa pajero miliknya sehingga setiba pria itu di Jakarta, dia meminta Naora untuk menemuinya di Dandelion Cafe sebelum mereka bersama-sama pulang ke apartemen Galen. Sudah tiga hari mereka tidak bertemu, dan Naora sudah sangat merindukan sosok Galen.

Setiap kali Naora memiliki janji bertemu dengan Galen selalu membawa antusiasme tersendiri dalam diri wanita itu. Jantung Naora berdebar lebih cepat sehingga membawa kehangatan yang membanjiri hati Naora, membuat wanita itu menjalani hari ini dengan lebih efektif.

Kendati demikian, kedekatan dirinya dengan Galen membawa konsekuensi tersendiri. Naora harus lebih esktra melimpahkan perhatiannya kepada Leoni. Wanita itu harus mengatur dan menjaga waktu sedemikian rupa agar Leoni tak pernah merasa kekurangan kasih sayang karena mamanya sibuk dengan urusan pribadi. Sejak Galen hadir dalam hidupnya, Naora justru lebih sering mengantar Leoni ke sekolah, menemani Leoni belajar, bahkan sesekali Naora tidur di sebelah putrinya tersebut.

Walaupun Naora menjadi lebih sibuk dari sebelum wanita itu bertemu Galen, tetapi tidak ada satu titik pun dia menyesali keputusannya. Kehadiran Galen selalu mengangkat suasana hati Naora.

Bali vibes langsung menyambut kehadiran Naora begitu wanita itu tiba di Dandelion Cafe. Naora langsung menyukai cafe berkonsep cozy pilihan Galen ini. Tema tropis yang disuguhkan cafe ini begitu kental, mengundang suasana hangat dan nyaman berkat eksplorasi dari elemen tumbuhan hijau yang berada di seputaran cafe. Atmosfer yang tercipta membuat Naora lupa bahwa dia tengah berada di Jakarta.

Smoothie blueberry menjadi pilihan Naora untuk menemani dirinya menunggu kedatangan Galen. Kesegaran buah blueberry seketika mengaliri tenggorokan Naora ketika wanita itu mengetik di atas ponsel. Naora memberitahu Galen kalau dirinya sudah tiba di Dandelion Cafe dan sedang menunggu pria itu. Tidak sampai satu menit, Galen sudah mengirimkan balasan pada Naora. Kalau tidak ada kemacetan, Galen akan tiba tepat waktu.

Naora menunduk untuk menutup ponsel dan kembali menyesap pelan smoothie blueberry dari gelasnya. Kelezatan dari segarnya smoothie terganggu oleh bayangan yang tahu-tahu menjulang di depan meja Naora. Diliputi ketidakpercayaan dengan kecepatan Galen tiba di cafe ini, kontan Naora meluruskan leher dan lansung membeku. Naora sama sekali tidak menyangka akan menemui manusia paling tidak ingin dia lihat lagi wajahnya.

Farah!

"Selamat malam." Dingin suara Farah berembus hingga menyentuh seluruh permukaan kulit Naora. Untuk beberapa detik keanehan melanda diri Naora. Keberadaan Farah di depannya saat ini seperti sebuah kebetulan yang tak pernah wanita itu dia duga.

"Bagaimana kamu bisa ada di sini?" desis Naora tak kalah beku. Sebuah tanya melintas begitu saja di benak Naora, apakah Farah bersama Arzan? Oh. Sial. Sebuah kesialan bagi Naora bila harus bertemu Arzan saat wanita itu tengah menunggu kedatangan Galen. Naora harus mencegah Galen sebelum pria itu tiba di tempat ini.

"Aku baru saja makan di seputaran sini. Kebetulan sekali buatku melihatmu dan tak ada Arzan di sini, karena sudah lama ada yang harus aku katakan padamu." Tanpa diminta, Farah langsung menarik kursi di depan Naora dan meletakkan tubuhnya di sana. Naora mendengus tenang, tetapi hati dan jiwanya bersiap menghadapi serangan dari wanita di depannya sekarang ini.

[END] Dangerous AffairTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang