[Bab 9] Terjerat

1.8K 235 18
                                    

Happy reading!

====

"Galen. Perkenalkan Nao.. eh Ibu Naora, beliau adalah owner Simple and Beauty." Fayren yang pertama memecah mantra yang menyelimuti kepala Galen. Terburu-buru Galen keluar dari kursi dan berjalan ke arah Naora berdiri. Rupanya Tomas mengekor di belakangnya.

"Galen Rafisqy. Senang berkenalan dengan anda." Galen membawa tangannya ke depan.

"Naora Delmar. Cukup panggil saya dengan Naora saja. Fayren juga melakukannya kok, tidak masalah. Senang akhirnya bisa bertemu dengan pemilik Best Solution." Naora tersenyum dan mengulurkan tangan. Ketika tangan mereka bertemu, Galen bisa merasakan sebuah getaran menyenangkan menjalar dengan cepat hingga mengundang irama jantungnya kian tak beraturan. Buru-buru Galen menyudahi sentuhan tangan di antara mereka, dan untungnya Naora sudah berpaling ke arah Tomas. "Apa kabar, Tomas kan? Senang berjumpa lagi."

"Terima kasih," jawab Tomas dan mereka berjabatan tangan dengan singkat.

"Hm, timnya hanya berdua saja?" Naora menatap Galen dan Tomas bergantian.

"Sebenarnya tim kami nantinya bertiga, hanya saja Joey hari ini belum bisa bergabung." Galen memberikan penjelasan tanpa melepaskan pandangan matanya dari Naora.

"Oh, baik. Saya mengerti. Kalau begitu selamat datang di kantor kami. Silakan duduk." Naora melambai kecil, meminta orang-orang untuk duduk di kursi masing-masing.

"Bangunan kantor yang indah. Arsitekturnya juga luar biasa," kata Galen sesaat setelah mereka semua sudah duduk. Galen membuka pertemuan mereka dengan sebuah pujian dalam tatapan tulus, karena dia memang kagum dengan desain gedung kantor Naora.

"Terima kasih, Galen. Banyak yang mengatakan demikian sih. Hm, suami saya yang mendesain." Naora tersenyum. Meski secara samar, bibir Naora yang melengkung dengan cara dipaksakan serta nada sendu yang berembus dari mulutnya seketika mengundang dahi Galen berkerut. Seharusnya Naora bangga bukan jika seseorang memuji keindahan kantornya? Atau Galen sudah salah bicara?

Akhirnya Galen hanya menanggapi dengan anggukan singkat dan tak berniat memperpanjang urusan desain bangunan kantor milik Naora.

"Baik. Berhubung acara perkenalan di antara kita sudah selesai, mari mulai meeting kita siang ini." Fayren mengambil alih suasana sembari menyalakan proyektor infocus yang ada di ruangan, yang lain mengikuti dengan menyalakan laptop di depan masing-masing. "Sebagai agenda awal, saya akan me-review apa yang menjadi pembahasan pertemuan kita sebelumnya dan nantinya pihak kami akan mendengarkan materi-materi apa saja yang akan ditawarkan oleh Best Solution."

Galen mengangguk tanda persetujuan dan membiarkan Fayren memimpin meeting terlebih dahulu.

~oOo~

Galen tidak tahu apa sebutan untuk hormon yang tengah bergolak dalam dirinya saat ini. Meeting yang berlangsung hampir tiga jam lamanya, terasa berlalu bagaikan secepat kedatangan kilat bagi Galen. Dalam beberapa jam terakhir ini, Galen layaknya berada di bawah gelembung sihir yang membuatnya meledak dalam gairah dan tak sanggup berpaling.

Naora sendiri ternyata orang yang mudah diajak diskusi. Draft kontrak kerjasama yang Galen tawarkan berisi tenggat proyek pengembangan sistem kurang lebih satu bulan lamanya beserta dengan biaya-biayanya sudah Naora setujui. Naora memang tidak mempermasalahkan biaya, tetapi sebaliknya wanita itu bisa sangat rewel soal proses detailnya. Galen bisa memahami itu.

"Saya akan kirimkan final kontrak kerjasama ini segera, sehingga minggu depan bisa kita mulai proyeknya." Galen mengakhiri sesi diskusi mereka sore hari ini. Naora mengangguk cepat

[END] Dangerous AffairTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang