Chapter 65 [ Pustakawan ]

124 19 10
                                    

Bagus, sepertinya kesadaran peri kecil itu sudah kembali sepenuhnya. Tanpa basa basi, Naeva langsung melepaskan tangannya.

BRAKKKK

"ITTAHH!!"
Yang membuat sang peri kecil jatuh begitu saja.

"Apa-apaan sih!! Sakit tau!!!" amuknya.

Sedikitpun Naeva tak terlihat peduli.
"Kau pustakawannya, kan? Lakukan pekerjaanmu."

Dengan rambut yang kusut berantakan dan tubuh yang terasa sakit dimana-mana, peri kecil itu mulai mengoceh.
"Hah!!? Lah elu siapa!???"

"Tunggu-- Kamu yang bikin goncangan tadi!!? Udah gila ya!!! Kau pikir ini dimana!!!!" omelnya.

Naeva hanya mengacuhkannya, "Ada buku yang ingin kucari disini. Bantu aku."

"Kenapa juga aku harus membantu cewek sinting yang seenaknya nendang pohon suci!! Kulaporin paladin di depan loh!!!!"

"Hoo? Yakin? Laporan tentang kau yang tidur saat bertugas juga akan sampai pada mereka," ucap Naeva.

Sang peri kecil tersentak, "!"

Itu tidak boleh! Apapun selain itu!!
"E-Ekhm! Ya sudah, karena aku baik hati dan pemaaf, kesalahanmu kali ini aku maklumin! Jangan di ulangi lagi loh, ya!!"

Mengalihkan pembicaraan dari topik semula, peri kecil itu memutari Naeva dan mencari hal lain yang bisa dibahas.
"Omong-omong, aku tidak pernah melihatmu sebelumnya. Apa kau pendeta baru, anak muda?"

Naeva, "Anak muda..."

"Bukan. Hanya seorang tamu."

"Tamu?? Wahh!! Sudah sangat lama sejak terakhir tempat ini di kunjungi tamu!! Kamu siapa? Kok bisa dapat izin masuk sini?"
Ternyata, berbeda dengan para Paladin, rasa penasaran dan ingin tahu sang pustakawan begitu besar hingga dirinya sama sekali tak ada niatan mengunci mulutnya seperti mereka.

"Bukan siapa-siapa. Aku hanya mendapat jaminan identitas dari orang penting yang kubantu," jawabnya jujur, setidaknya menurutnya.

"Siapa orang pentingnya? Orang kuil apa luar kuil??"

"..... Luar kuil."

"Kok orang luar kuil penasaran sama isi perpustakaan kuil? Tempat ini gak punya informasi yang umum ingin dicari Conqueror loh!"
Ah, berisik. Peri kecil ini terlalu banyak bertanya. Haruskah dia membungkamnya?

.....Tidak, nanti jadi jadi ribet. Ayo jawab sekadarnya saja.
"Urusan Keluarga Agung tidak berhubungan denganmu, kan?"

Peri kecil, "!"

"Ternyata kamu orang Keluarga Agung, ya..." mendengar itu membuat sang peri kecil kurang lebih memahami situasinya.

Bertindak lebih jauh itu tidak sopan dan bisa mencoreng nama baik kuil, sebaiknya dia berhenti disana.
"Aku mengerti."

"Namaku Rusalka, peri alam tingkat menengah dan pustakawan disini. Siapakah namamu, anak muda?" ucap peri tersebut. Peri adalah makhluk yang tidak benar-benar memiliki gender. Mereka adalah perwujudan alam. Walaupun beberapa menyerupai perempuan atau laki-laki, sejatinya mereka adalah makhluk non-biner.

Rusalka pun begitu, dia yang memiliki rambut hijau muda panjang dan mata biru laut ini terlihat menyerupai kedua gender tersebut dan tidak menyerupai salah satu secara khusus disaat yang sama.

"Naeva Winter."

"Naeva, ya? Okay!!" senyum cerah Rusalka.

"Kalau kamu mau minta bantuan ku, harusnya panggil aja aku! Kenapa harus nendang pohonnya sih!"

The Unfettered Ice Princess [Vol 2]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang