"Eh? Apa?"
Rouge Fonce, seorang wanita muda berambut merah panjang berhiaskan aksesoris berupa daun dan bunga keemasan itu, terdiam tanpa kata, sesaat setelah ia mendengar sesuatu dari Pengurus Silverwind bagian pembayaran."Maaf, sepertinya saya salah dengar. Bisa anda ulangi lagi?" pinta wanita itu, seraya melebarkan jemarinya tuk tutupi mata.
"Haha, anda tidak salah dengar, Lady. Total pembayaran anda pada lelang ini, sejumlah 500 Miliar Carmela. Apa anda ingin membayarnya secara cash atau transfer dengan system bank Tower?" ulang sang pengurus.
"........"
Wanita itu lagi-lagi terdiam. Ia kini mengalihkan pertanyaannya pada gadis muda yang menunggu di sampingnya."Theria, bukankah tadi aku memenangkan item terakhir seharga 3 Triliun?"
"Tidak salah lagi," angguk gadis itu.
"Apa tidak ada kesalahan input dalam hal ini, Tuan Pengurus?" tanya Rouge, masih tidak percaya.
Sang pengurus hanya tertawa kecil.
"Tidak ada kesalahan, Lady. Memang benar, kasus ini jarang terjadi. Namun jika sang penjual lah yang menginginkannya, kami tidak bisa melarangnya."Rouge, "Itu artinya..."
"Benar, Fallen Holy Priest sendirilah yang menginginkan penurunan harga dari Temporal Elixir ini. Sepertinya beliau juga tidak mengira harganya akan melonjak naik sampai sejauh ini. Beliau berkata bahwa, karya debut tidak sempurna ini, tidak pantas dibeli dengan harga 3 Triliun. Bahkan 500 Miliar saja sudah terlalu banyak," terang Sang Pengurus.
"Ah... Begitu, ya..."
Rouge Fonce paham apa yang ingin pria itu sampaikan. Hanya saja, dia tidak mengira ada orang yang akan menolak uang sebanyak itu. Terlepas dari dia akan diawasi Guild Besar, bukankah identitasnya yang Anonim memberinya keuntungan?"Saya mengerti. Saya akan membayarnya Via Transfer saja," senyum Rouge. Ya sudahlah, toh ini hal baik. Tidak perlu di pusingkan.
Begitu mendapat keputusan dari pelanggannya, sang pengurus menyiapkan segala kebutuhan pembayaran.
"Baik."Tak butuh waktu lama hingga Rouge selesai membayarnya. Di waktu yang sama dengan itu, asisten Tuan Pengurus pun membawakan item yang telah mereka bayarkan.
"Silahkan, Lady.""Terima kasih ^^"
Kedua perempuan itu meninggalkan ruang pembayaran yang berada di ujung lorong dengan banyak Mecha keamanan yang berjaga. Satu dari mecha-mecha itu saja sudah menembus 100-500 Miliar. Bisa memilikinya sebanyak itu, Silverwind Trades memang luar biasa. Well, meski sebenarnya karena mereka membelinya melalui hubungan kerjasama dengan pabrik nya, harganya jadi tidak semahal itu.
"Nih, Theria."
"Ngg?"
Tiba-tiba disodorkan Elixir itu, tentu saja membuatnya sedikit terkejut.
"Kenapa kau berikan padaku? Kamulah yang membelinya."Maksudnya, pada akhirnya, Rouge membayar item itu dengan uang pribadinya sendiri. Bukan dari anggaran Guild. Walau memang... Dia meminjam sedikit uang tambahan dari adiknya.
"Satu botol penuh jelas terlalu banyak untuk digunakan sendiri, kan? Minumlah setengahnya ^^ sisanya mau ku berikan pada seseorang," jawabnya ringan hati.
"......."
Gadis yang dipanggilnya Theria itu, untuk sesaat hanya memandangi botol yang Rouge sodorkan."Aku tidak tahu apa yang sebenarnya kau harapkan. Tapi... Terima kasih."
Senyum tipis yang terlukis di wajah sendu gadis itu, sudah lebih dari cukup sebagai bayaran untuk semua ini."Sama-sama. Ini hadiah dari Onee-san ^^"
Tertawa kecil, "Haik, haik... Sasuga Onee-san."
"Mouu... Aku serius tahu. Sudah lama aku tidak memberimu sesuatu. Kupikir ini bisa jadi kesempatan yang bagus. Pas banget kan kamu lagi menciut begini."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Unfettered Ice Princess [Vol 2]
FantasyVolume kedua dari Novel [ The Unfettered Ice Princess ] Dimulai dari Lantai 6 Tower [ Sebagian besar ilustrasi berasal dari AI. Kalau ada yang bukan dari AI, akan ada tulisan artist nya ]