Gemuruh besar mengguncang langit dan bumi, seperti lonceng raksasa yang menandai akhir pertempuran. Naeva berdiri dengan anggun di tengah badai cahaya dan kegelapan yang berputar di sekelilingnya. Tatapannya dingin dan tajam, menembus medan pertempuran yang kini kosong kecuali pilar-pilar es yang menjulang, mengurung core Eterenth tepat di tengahnya.
Dalam keheningan yang mencekam itu, sang Dewi perlahan menurunkan tangannya. Pusaran kekuatan yang sebelumnya meliuk-liuk di udara segera mereda, dan celah Void tertutup dengan dentuman yang terdengar halus, namun padat.
"Dengan ini, corenya takkan bisa mengeluarkan apapun lagi," ucap gadis itu dengan suara datar. Ia pun berbalik dan melangkah dengan tenang, sebab yakin bahwa core tersebut telah tersegel sepenuhnya. Medan pertempuran yang tadinya penuh dengan kekuatan Eterenth kini seolah hanya menyisakan jejak kemenangannya. Udara di sekitar pun terasa lebih ringan, dan dimensi itu tak lagi terguncang seperti sebelumnya.
Saat matanya menyapu medan yang kembali sunyi, Naeva memperhatikan sisi lain dari pertempuran. "Kelihatannya mereka juga sudah selesai. Baguslah. Aku harus memberi Aries dan Aqua hadiah nanti," pikirnya, mengingat kontribusi mereka dalam pertempuran ini.
Namun, di tengah ketenangan itu, ada sesuatu yang terasa janggal. Getaran halus mulai merayap di kakinya. Awalnya, Naeva hanya menganggapnya sebagai sisa energi Eterenth yang belum stabil. Tapi, pada detik berikutnya, sebuah retakan terbentuk di salah satu pilar yang ia ciptakan.
"Apa ini?" pikirnya, langsung menghentikan langkah. Matanya memandang tajam ke arah core Eterenth. Getaran yang tadinya nyaris tak terasa kini semakin kuat, seakan ada sesuatu yang mendidih di dalamnya. Tanpa peringatan, sebuah semburan energi kecil keluar dari core, melayang ke udara seperti kebocoran suatu zat berbahaya.
Sekejap saja Naeva sadar apa yang sedang terjadi. Core itu bocor.
"Tch, jadi Nova saja memang tidak cukup." Naeva mengerutkan kening, rahangnya mengepal. Core itu, bukannya benar-benar terkunci, malah mencoba menghancurkan dirinya sendiri.
Ini sungguh diluar prediksi gadis itu. Siapa yang akan mengira, core yang hanya terlihat hidup namun tidak memiliki pemikiran sendiri itu akan menjadi bom bunuh diri ketika terdesak. Jika ledakan itu benar-benar terjadi, seluruh dimensi ini beserta isinya akan musnah dalam sekejap bersama dengan corenya. Atau malah lebih buruk dari itu...
BWOOOOOOSSSHHHHHHHH
Retakan kecil yang tadinya hanya mengeluarkan semburan energi itu perlahan membesar. Energi yang tersimpan dalam core Eterenth mulai mendesak keluar. Dalam sekejap, retakan itu berubah menjadi lubang besar, dan dari sana, aliran energi berbahaya meledak liar, menyebar ke segala arah tanpa kendali.
Particle Pollution yang menyelimuti core tidak lagi berbentuk asap halus seperti sebelumnya. Kali ini, energi itu berubah menjadi semacam gas padat yang menyembur deras, memutar dan melahap apa pun yang berada di jalurnya. Gas ini tidak memiliki arah yang pasti, hanya menyebar ke segala penjuru dengan kecepatan yang mengerikan, seperti racun yang meluas tak terkendali, membaur dengan dimensi di sekitarnya.
Naeva sadar tidak ada waktu untuk berpikir lebih lama. Walau dia sudah merasa tidak pernah meremehkan siapapun lawannya, kali ini jelas kecerobohannya. Sepertinya dia terlalu menggampangkan Eterenth dan tanpa sadar melonggarkan serangannya untuk mengamati (bermain-main dengan) Eterenth itu. Sejak ini pertama kali dirinya melawan Eterenth secara langsung.
Meski begitu tetap saja... Pilar yang ia ciptakan seharusnya merupakan implementasi dari salah satu skill Transcendent nya. Untuk berpikir Eterenth akan mampu menghancurkannya walau dengan bayaran nyawa...
Jadi sebesar ini perbedaan antara Nova dan Veeha. Antara Fugax dan Eterenth. Serta betapa pentingnya memiliki tingkat yang sama untuk melawan jenis energi sepekat mereka.
![](https://img.wattpad.com/cover/344126098-288-k866295.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Unfettered Ice Princess [Vol 2]
FantasíaVolume kedua dari Novel [ The Unfettered Ice Princess ] Dimulai dari Lantai 6 Tower [ Sebagian besar ilustrasi berasal dari AI. Kalau ada yang bukan dari AI, akan ada tulisan artist nya ]