Masih ingat dengan bagaimana Zodiack diciptakan?
Pada zaman dahulu kala~ hiduplah seorang gadis muda berusia 18 tahun yang mendapatkan ascension nya~
Tubuh manusianya berubah sepenuhnya mengikuti class barunya. Seiring berjalannya waktu, kekuatan tak dikenal yang diserahkan padanya selama beberapa abad, mulai menumpuk hingga di taraf yang tak dapat di tanggung tubuhnya.
Betapa ironinya~ hal itu terjadi sebab tubuhnya yang tak lagi dapat berkembang, dan terus menetap di satu masa yang kekal selamanya. Lalu bagaimana cara mencegah kehancuran tubuhnya dari dalam yang kan terjadi terus-terusan?
Mudahnya, ia hanya perlu mengeluarkannya. Gadis itu membagi kekuatannya menjadi 3 bagian sebelum tubuhnya benar-benar hancur dibuatnya. Satu dari tiga ia tetapkan pada dirinya. Sedang 2 lainnya ia bagi menjadi 12 Crystal yang ia sebut sebagai Astralflake Crystal dikarenakan kala itu, ketika ia berhasil mengkristalkan sebagian kekuatannya, pemandangan langit malam penuh bintang yang dipadukan dengan turunnya hujan salju, nampak begitu indah dan dingin disaat yang sama.
Keduabelas Astralflake Crystal di tangannya, di tempa sendiri olehnya dengan berbagai emosi yang penuh rasa sepi dan berkecamuk dalam lara. Hingga pada akhirnya, menghasilkan dua belas senjata yang berbeda, yang kini kita kenal dengan nama 12 Constellation Frozen Weapon.
Perasaan senang akan keberhasilan memenuhi hati gadis itu. Namun, diwaktu yang tak jauh berbeda, ia juga sedikit kebingungan dengan apa yang harus ia lakukan pada serpihan-serpihan Astralflake Crystal yang tersisa dari masing-masing senjata yang baru dibuatnya.
Setelah berpikir beberapa saat, gadis itu mengumpulkan semua pecahan tersebut, dan menyatukannya menjadi 1 Astralflake Crystal baru yang memiliki kekuatan 90% dari yang telah diciptakan sebelumnya. Karena yang lain memiliki 100%, namun yang ini hanya 90%, rasanya tidak adil baginya jika dibentuk menjadi senjata ketigabelas. Maka, keputusan yang diambil olehnya, ialah memecahnya kembali menjadi 9 Astralflake Crystal yang memiliki ukuran yang jauh lebih kecil dari originalnya.
Gadis itu menyimpan 9 pecahan tersebut untuk digunakan suatu hari nanti. Siapa sangka, hari ketika ia memutuskan menggunakannya, ialah hari dimana ia menerima 9 orang murid yang berhasil lolos dari ujiannya. Sebagai hadiah untuk itu, masing-masing dari mereka, ia buatkan sebuah senjata dari masing-masing pecahan Astralflake Crystal.
Sebuah hadiah akan lebih baik jika dibuatkan khusus untuk pengguna nya bukan? Jadi agar senjata baru buatannya sesuai dengan 9 muridnya, gadis itu meminta ⅒ jiwa muridnya, tempat dimana ingatan dan potensi mereka terkandung, untuk disatukan dengan Astralflake Crystal, sebelum senjata baru itu benar-benar dibuatnya.
Dengan semua usaha itu, 9 senjata baru yang ia beri nama sesuai 9 Dewi Musik, Muses, pun terbentuk. Masing-masing dari senjata tersebut, diciptakan berdasarkan jiwa murid-muridnya, sehingga kemampuan yang dimiliki setiap senjata, bukanlah kemampuannya, melainkan hasil dari pemaksimalan potensi kemampuan kesembilan muridnya.
"Topeng Thalia... Statistik topeng tiruan itu cukup jauh dari aslinya, tapi tidak bisa disebut tiruan gagal juga."
Naeva yang telah memenangkan topeng tersebut dalam pelelangan seharga 500 Juta Carmela, menjadi lebih santai dalam pelelangan setelahnya.
"Kamu sudah cukup berkembang Elaeish. Sebelumnya panah Terpsichore dan sekarang Topeng Thalia. Apa karyamu yang lain juga tersebar di berbagai tempat?" senyum Naeva, mengingat masa dimana muridnya itu, menjadi satu-satunya murid yang meminta agar diajarkan skill menempa dengan sihir.
Tujuan Elaeish adalah mampu menciptakan setidaknya satu senjata yang bisa setara atau bahkan melampaui buatan gurunya. Caranya berlatih meningkatkan skill tersebut secepat dan seakurat mungkin, ialah dengan mempelajari dari Naeva secara langsung dan meniru ciptaannya terlebih dahulu. Inilah sebabnya Naeva tidak heran jika ada banyak tiruan Muse Weapon di Tower. Entahlah dengan tiruan gagal lainnya, namun untuk replika Muse Weapon yang berada di tingkat Epic atau Legend, Naeva sangat yakin itu adalah buatan muridnya yang masih terus berlatih meski sudah lulus dari ajarannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Unfettered Ice Princess [Vol 2]
FantasiVolume kedua dari Novel [ The Unfettered Ice Princess ] Dimulai dari Lantai 6 Tower [ Sebagian besar ilustrasi berasal dari AI. Kalau ada yang bukan dari AI, akan ada tulisan artist nya ]