"Suatu kehormatan bagi saya dapat berjumpa dengan anda, senior."
"Ada yang bisa saya bantu?" senyum Shavey, penuh kesopanan.
Naeva tak begitu mengindahkannya. Gadis itu justru melangkah, melewati Shavey begitu saja.
"Pertama-tama, ayo duduk dulu.""Aku sudah meminta pelayan menyiapkan set teh."
Shavey menegakkan dirinya. Berbalik, lalu mengikuti langkah Naeva.
"Tentu ^^"Setelah dipikir-pikir, kapanpun ada pembicaraan penting dengan Naeva, selalu ada sesi minum teh :v
Bukan karena pengulangan event atau alasan khusus apapun. Hanya saja, dari dulu sampai sekarang, Naeva benar-benar suka minum teh. Itu tidak berubah meskipun 30.000 tahun telah berlalu. Bagi Naeva, teh dan dessert manis adalah hiburan terbesar dalam hidupnya.
Di meja yang mereka datangi, telah tertata rapi dua cangkir teh dengan sebuah teko di atas papan magic circle. Papan itu yang membuat tekonya tetap panas. Sayangnya, tidak ada camilan manis disini sebab Underworld tidak punya gula. Naeva sedikit menyesal karena tidak menyuruh lebih awal sehingga para pelayan bisa membeli gula di Upperworld.
Sambil menunggu kata pertama dari Naeva, Shavey meminum tehnya dengan anggun.
Naeva yang melihatnya, merasakan pengaruh gen yang begitu luar biasa. Bisa-bisanya hingga cara mereka minum pun, sangat mirip.
"........."Menyadari tatapan Naeva, Shavey pun bertanya.
"Apa ada yang salah, Nona Winter?""Tidak."
Naeva meletakkan cangkir tehnya.
"Hanya sedikit nostalgia."Shavey, "?"
Satu cangkir teh telah di habiskan. Naeva kembali ke alasan utamanya mengundang Shavey.
"Shavey Lorcan Terpsichore, ada yang ingin kutanyakan padamu.""Silahkan."
Pupil Naeva bergerak dari melirik bawah, hingga melirik Shavey.
"Kakekmu...""Apa Elaeish hidup dengan baik?"
Membeku lah Shavey mendengar pertanyaan itu. Walaupun dia adalah elf yang peka, bukan berarti dia tau dan bisa menebak segalanya. Pertanyaan Naeva saat ini, sungguh di luar perkiraannya. Cukup mengejutkan hingga Shavey terdiam dengan mata membulat dan mulut sedikit terbuka karena tak tau harus berkata apa.
"......."
Shavey sempat menggerakkan mulutnya tanpa suara. Dia ragu dengan jawaban yang seharusnya dia katakan.Sepertinya, Shavey tidak bisa menahan diri untuk tidak balik bertanya.
"Anda... mengenal kakek saya?"Naeva memiringkan kepalanya, "?"
"Kau sudah tau aku sudah hidup lebih dari 10.000 tahun. Aku kenal dengan kakekmu itu salah satu hal yang sangat mungkin, bukan?"
Shavey tidak bisa menyangkalnya. Namun, mengingat Naeva adalah Irregular, satu-satunya kemungkinan Naeva bertemu dengan kakeknya adalah di luar Tower. Karena kakeknya, sudah meninggal jauh sebelum ke datangan Naeva ke Tower.
"Kakek..."
Kata-kata tersangkut di tenggorokan Shavey.Dengan senyum sendu yang sedikit pahit, Shavey menjawabnya.
"Adalah kakek, ayah dan raja yang sangat baik. Bagi keluarga saya dan juga rakyat Kerajaan Terpsichore. Sampai sekarang pun, rakyat Kerajaan sangat menghormati beliau.""........"
Perasaan penuh kelegaan menyelimuti hati Naeva.Tanpa ia sadari, senyum tipis muncul di wajah cantiknya.
"Begitu.""Dia hidup dengan baik, ya... Syukurlah," batinnya.
Naeva melihat Shavey seolah di sebelahnya ada sosok elf pria yang sangat mirip dengannya tengah tersenyum pada Naeva.

KAMU SEDANG MEMBACA
The Unfettered Ice Princess [Vol 2]
FantasyVolume kedua dari Novel [ The Unfettered Ice Princess ] Dimulai dari Lantai 6 Tower [ Sebagian besar ilustrasi berasal dari AI. Kalau ada yang bukan dari AI, akan ada tulisan artist nya ]