[Full chapter sampai tamat sudah tersedia di karyakarsa.com/bgstito]
TRIGGER WARNING! EXPLICIT SEXUAL CONTENT, BAD WORDS & SOFT BDSM DEPICTION
.
.
.DARI arah pandangku, Micky yang berhasil melepaskan diri dari ikatan yang membelenggunya bangkit dan menghampiri Kanaya. Seperti yang dilakukan Damar, laki-laki itu menggigit ujung dasi di lehernya dan menyerahkannya pada mantan istrinya tersebut seperti seekor anjing yang kehilangan induknya. Kanaya mencium bibir Micky sejenak sebelum membiarkannya berjongkok mengikuti Damar. Dengan sebuah cambuk karet yang diambilnya, Kanaya lalu memukul paha Micky, membuat kakakku itu mengaduh dengan erangan yang terdengar…. keenakan?
Oh, shit!
Mendapati adegan tak senonoh yang kulihat, lama-kelamaan aku merasakan sesuatu mulai bangkit di selangkanganku. Menemukan aku mulai ereksi karena perbuatan mereka, Micky dan Kanaya lalu menarikku untuk bergabung bersama mereka bertiga yang kini saling mencumbu satu sama lain dengan begitu liar.
Aku membiarkan Micky mempereteli kaus beserta celana panjangku sebelum membuangnya entah ke mana. Dengan buas, kakakku itu lantas mencecap setiap jengkal tengkukku seolah aku ini adalah perempuan yang paling diidam-idamkannya.
Anjing!
Aku merintih keenakan kala tangan Micky mulai meraba kedua putingku dengan jari-jarinya. Di hadapanku, Damar dan Kanaya sudah berjongkok dengan mulut terbuka yang siap kapan saja menerkam penisku yang sudah mengeras dengan sempurna. Aku melihat Damar dan Kanaya saling berciuman sementara tangan mereka saling berebut mengocok kemaluanku.
Aku kembali mengerang, merasakan cumbuan bibir Micky yang kini mulai dengan kurang ajar mencicipi leher dan dadaku. Lidahnya yang lihai, menjilat-jilat tonjolan mungilku dengan sensasi geli dan basah yang begitu memabukkan. Aku mungkin sudah gila. Aku tak pernah membayangkan akan senikmat ini digauli oleh kakak kandungku sendiri.
“Bangsat lo, Rayn! Lo udah bikin gue sange berat sekarang!”
Ketika mengatakan itu, Micky mulai mengikat tanganku dengan dasi yang ia lepaskan dari lehernya. Di bawah sana, Damar dan kanaya mulai saling berebut memasukkan penisku ke mulutnya. Gelenyar nikmat serta rasa basah yang tercipta setiap kali penisku berpindah mulut, serta-merta membuat bibirku mengeluarkan lolongan tak terkira.
Kedua tangan Micky lalu menarik kedua pahaku agar membuka. Tanpa permisi, laki-laki itu berjongkok sebelum melesakkan wajahnya di antara belahan pantatku yang kini terekspos jelas di hadapannya. Lagi, aku melolong cukup keras saat merasakan lidah basahnya kembali menjilati lubang anusku dengan tanpa ampun.
Kanaya yang kini membiarkan Damar mengambil alih kuasa atas penisku, seketika bangkit dan menciumi bibirku. Ketika kami saling berciuman, beberapa kali dia menyabetkan cambuk di tangannya ke tubuhku. Aku mengerang kesakitan. Namun rupanya, rasa nikmat yang diberikan oleh Damar pun Micky yang mengerjai bagian depan dan belakangku jauh lebih terasa ketimbang cambukan yang diberikan olehnya. Aku sudah benar-benar seperti menghidu kokain sekarang. Kepalaku terasa ringan mengawang-awang. Napsuku di ubun-ubun. Aku tak lagi bisa tahan!
Kanaya kemudian menarikku menuju kitchen island tak jauh dari tempat kami memulai pergumulan. Memelorotkan rok beserta celana dalam transparan yang dikenakannya, perempuan itu lalu merebahkan tubuhnya ke atas meja. Celana dalam berwarna merah itu kini berpindah ke kepalaku, membutakan akal sehat karena aroma vaginanya yang lamat-lamat tercium hidungku kini membuatku kalang kabut.
Membimbing penisku memasuki liang senggamanya, Kanaya sempat menjerit kecil ketika ujung kelaminku mulai memasukinya. Rasa hangat yang menyeruak, seketika membuatku menutup mata dan meloloskan lenguhan panjang. Kedua tanganku masih terikat dasi milik Micky, dan sekali lagi, perempuan itu memecutkan cambuknya ke tubuhku.
KAMU SEDANG MEMBACA
CHASING THE BODYGUARD
Romantizm(TAMAT 16 SEPTEMBER 2024) Rayner Jeffrey Saloka, dua puluh tiga tahun, model, merasa bahwa hidupnya terkekang oleh perlakuan kakak dan kedua orangtuanya yang masih menganggapnya seolah anak kecil. Sebuah insiden yang membuatnya hampir masuk penjar...