Setelah pekerjaannya selesai Nana mulai melangkah keluar dari restoran. Hari ini ia pulang sendiri, karna Lea bilang dia ada urusan, uangnya juga sudah dititipkan ke Nana untuk membeli bahan masakan yang sudah habis
Benar, Nana berencana membeli stok makanan untuk mereka berdua. Walaupun anak kost, Nana berusaha agar tidak terlalu ketergantungan dengan makanan yang siap saji
Saat Nana sedang duduk di halte untuk menunggu angkot, dia merasa seperti ada gumpalan bulu halus yang sedang mengelus kakinya
Ia menundukkan kepalanya guna melihat benda apa yang sedari tadi asik bermain dengan kakinya. Disana terlihat seekor kucing yang sangat familiar dimatanya
"Amy?" Gumam Nana sambil mengangkat Amy untuk dibawa kepangkuan nya
"Kamu kenapa bisa disini? Daddy kamu kemana?" Tanya Nana heran, tak lama dia tersenyum geli saat menyadari dirinya memanggil Rafael dengan sebutan 'Daddy' saat bertanya kepada Amy tadi
kenapa kucing peliharaan pria itu dilepaskan kejalan bebas seperti ini, bukankah itu berbahaya. Pikirnya
Meow
Amy menggeliat nyaman didalam pangkuan Nana, menyembunyikan wajahnya di perut Nana sambil memejamkan matanya
"Capek, hm?" Nana mengelus kepala Amy. Ia ingat jika kucing ini sangat lambat jalannya, terbayang dibenak Nana jika Amy berjalan keluar dari Apartemen menuju halte ini, itu jarak yang lumayan jauh
Usapan Nana terhenti ketika ia melihat sepasang sepatu hitam mengkilap sedang berada didepannya, ia mendongak untuk melihat pengguna sepatu itu
"Fael?"
Dengan Nafas yang masih terengah-engah Rafael mendudukkan dirinya disamping Nana "Huh, kayanya Amy emang udah gak mau sama Fael lagi" ujar Rafael cemberut sambil Menolehkan kepalanya untuk menatap Nana
"Huh?" Nana mengernyitkan keningnya tidak paham
Rafael menunjuk dengan dagunya sambil menatap kesal kearah kucing itu "Ini jadwal pemeriksaan Amy, biasanya dia anteng anteng aja kalau mau dibawa periksa. Entah kenapa hari ini dia kabur kabur terus"
'Apa hubungannya hari pemeriksaan, sama Amy yang katanya udah gak mau bareng dia lagi?' Batin Nana bingung
Nana memilih menganggukan kepalanya sok paham, biar tidak makin panjang.
"Nana udah balik kerja?" Tanya Rafael sambil melihat jam yang melingkar di pergelangan tangannya
"Iya"
"Ayo pulang bareng Fael" Ajak Rafael antusias sambil menatap Nana dengan mata yang berbinar
"Aku mau pergi belanja dulu"
"Belanja kemana? Biar Fael anter"
"Gak usah, kan kamu mau bawa Amy buat pemeriksaan" Tolak Nana
Rafael menggelengkan kepalanya dua kali dengan bibir bawahnya yang sudah maju "Jam pemeriksaan Amy udah lewat"
"Ayo sama Fael belanjanya, nanti Nana kasih tau aja tempatnya" Ucap Rafael sambil menarik lembut tangan Nana untuk menuju mobilnya
••••
Rafael mengerjapkan matanya beberapa kali, ia menoleh kearah gadis disamping yang kebetulan sedang menatapnya dengan senyum tertahan
"Nana, kita belanja di pasar?" Bisik Rafael polos
Nana menganggukan kepalanya santai sambil melipat bibir kedalam guna menahan senyumnya
"Kenapa? Mau pulang?"
Rafael tersentak mendengar itu, dia dengan cepat menggelengkan kepala "Eem, Fael mau coba masuk ke pasar" jawabnya yang diiringi dengan cengiran memperlihatkan gigi gingsul nya
Nana yang melihat itu menahan tangannya untuk tidak mengacak gemas rambut Rafael, entah sejak kapan melihat lelaki itu memperlihatkan gigi gingsul nya menjadi objek yang menggemaskan dimatanya
Nana mengeluarkan masker dari dalam tas nya yang dia beli sebelum berangkat kerja, memberikan masker itu kepada Rafael
Rafael menerima masker itu sambil menggaruk pipinya tak paham "Buat apa, Nana?"
"Kamu belum terbiasa nyium bau yang ada disini,"
"Cepat pakai, aku tunggu diluar" Lanjut Nana membuka pintu mobil
Rafael dengan cepat memakai masker itu dan membuka jas yang dia pakai, menyisakan kemeja putih yang lengannya digulung hingga siku
"Ayo" Rafael menggenggam tangan Nana sambil melangkahkan kakinya memasuki pasar
