Hari ini adalah hari weekend, Rafael berencana membawa kucing peliharaannya berjalan mengitari taman yang deket dengan apartemen nya.
"Ayo Amy. Mulai sekarang kamu harus rajin rajin olahraga,"
"Kebiasaan abis makan langsung tidur, jadi bikin kamu cepet gendut. Pokonya kamu sekarang harus olahraga, biar daddy enggak terlalu pegel gendong kamu lama lama!" Titah Rafael kepada kucing yang ada di gendongan nya ini
Rafael mulai mengendarai mobilnya menuju taman yang ingin ditujunya. Sesampainya disana ia langsung menggendong Amy sambil mulai berjalan di pinggir taman itu
Bosan karna berjalan sendirian, Rafael mulai membangun topik pembicaraan dengan kucing kesayangannya ini
"Amy. Menurut kamu, Nana itu cantik ga?"
"Cantik kan ya? Nana emang cantik si,"
"Nanti dia yang bakal jadi mommy kamu,"
"Kamu baik baik ya sama dia, jangan suka cakar cakar,"
" Daddy sekarang sedih, karna kemarin kemarin daddy gabisa ketemu sama dia,"
"Kata temennya, mommy kamu lagi ga enak badan,"
"Daddy khawatir, tapi daddy gabisa jenguk, soalnya daddy gatau rumahnya dimana,"
"Kayanya Nana kena efek samping dari tabrakan waktu itu deh," Nada Rafael berubah sedih
"Maaf Amy, daddy waktu itu gak sengaja nabrak mommy kamu,"
"Huft.."
Rafael merasa sedih jika mengingat kembali peristiwa itu. Padahal dirinya yang menabrak Nana, tapi dirinya yang sedih, aneh. Tidak ingin berlarut, Rafael mengubah topik pembicaraannya
"Sekarang, daddy kasih tau kamu ciri cirinya aja ya, biar pas ketemu dia, kamu bisa langsung ngenalin,"
"Dengerin nih ya,"
"Nana itu rambutnya panjang, mukanya bulet, hidung kecil, badannya kecil sekali kaya toples, daddy kalo liat dia itu bawaannya suka pengen peluk, gemes soalnya," Rafael tanpa sadar tersenyum lebar membayangkan wajah Nana sambil terus mengelus kepala Amy
"Terus, Nana itu lucu kalau senyum"
"Gak kaya senyum kamu, nyeremin"
meow
Merasa diejek oleh babunya, Amy bergerak gerak di dalam pelukan Rafael. "Bercanda Amy. Kamu sama mommy kamu itu sama, sama sama gemesin" Rafael tergelak sambil mengusap lembut kepala Amy
Setengah jam berlalu, Rafael masih berjalan mengelilingi taman sambil menggendong Amy. Lelaki itu seolah lupa dengan tujuan utamanya pergi ke taman. Amy yang memang dasarnya hewan mageran pun merasa senang, karna dirinya tidak perlu repot repot berjalan sendiri mengelilingi taman dengan kaki kecilnya itu.
"Amy. Kamu duduk diem disini dulu ya, daddy mau beli minum di sebrang situ" Rafael menurunkan Amy dan meletakkannya di bangku taman
"Diem, jangan kemana mana, daddy cuma sebentar aja" Titah Rafael sambil menunjuk nunjuk Amy dengan raut wajah seolah memarahi
Melihat Amy yang duduk diam, Rafael segera melangkah meninggalkan anabul itu sendirian. Lima menit berlalu, Rafael tak kunjung kembali. Amy sudah bosan menunggu, kucing itu mulai turun dari bangku dan melangkah meninggalkan tempat yang disinggahinya tadi
Tanpa tahu apa yang akan terjadi selanjutnya